• October 5, 2024
DOST memperkenalkan teknologi penambangan emas ‘hijau’ di Benguet

DOST memperkenalkan teknologi penambangan emas ‘hijau’ di Benguet

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dikembangkan oleh para ahli Filipina, teknologi ini bertujuan untuk mempromosikan pertambangan skala kecil yang bertanggung jawab dan memberikan manfaat bagi para penambang dan lingkungan

BENGUET, Filipina – Departemen Sains dan Teknologi (DOST) telah memperkenalkan teknologi pemrosesan mineral yang bertujuan untuk memberikan tingkat pemulihan yang lebih baik bagi komunitas pertambangan skala kecil di Benguet tanpa merusak lingkungan.

Percontohan DOST menguji teknologi penambangan yang disebut “flotasi” pada Jumat, 27 Februari, di Gumatdang, Itogon.

Teknologi ini akan ditempatkan di fasilitas yang akan dibangun dengan dana awal sebesar P36 juta ($816,400) dari DOST, termasuk peralatan yang dibutuhkan oleh para ahli untuk melatih masyarakat penerima manfaat.

Direktur Regional DOST Julius Caesar Sicat mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa proyek ini bekerja sama dengan Universitas Filipina Diliman dan Dewan Pengembangan Penelitian Industri dan Energi Filipina (PCIERD).

Dr Herman Mendoza, pemimpin proyek UP, mengatakan teknologi ini dapat “mengoptimalkan lingkungan” perolehan emas dan logam lainnya dengan menggunakan konsentrasi gravitasi dan penyimpangan, pemurnian konsentrat emas dan penerapan pembuangan dan pengolahan bahan tailing secara terpadu.

“Ini adalah teknologi sederhana yang dapat meningkatkan perolehan emas sebesar 80 hingga 90% dengan menggunakan properti fisik emas. Kita juga bisa mengurangi bahayanya karena pengolahannya tanpa sanitasi atau fusi,” ujarnya.

Mendoza menambahkan, “Visi kami adalah untuk mendorong industri pertambangan skala kecil yang bertanggung jawab yang memanfaatkan sumber daya mineral negara sekaligus memberikan stabilitas ekonomi dan memastikan kelestarian lingkungan.” (BACA: Tambang Kecil: Industri 3 Dekade yang Membunuh)

Sicat mengatakan teknologi tersebut hanya mampu mengolah 5 ton bijih emas per hari, namun hal tersebut menjadi awal yang baik bagi masyarakat untuk belajar dan beralih ke cara pengolahan yang lebih aman.

“Proyek ini merupakan yang pertama di Filipina, bertujuan untuk memecahkan masalah pertambangan yang sudah berlangsung lama yaitu penggunaan sianida dan merkuri yang menyebabkan keracunan,” kata Sicat.

Ia berharap dengan teknologi ini, para penambang skala kecil dapat meningkatkan perolehan emas dan tembaga untuk lingkungan pertambangan yang lebih baik.

DOST menunjuk Federasi Penambang Skala Kecil Benguet sebagai organisasi utama yang mengelola fasilitas tersebut.

Setelah Benguet, DOST akan memperkenalkan teknologi tersebut kepada penambang skala kecil di wilayah Bicol dan Caraga. – Rappler.com

US$1 = P44