• October 6, 2024
Bloom Kamboja memproduksi tas daur ulang untuk mencegah penjualan bayi

Bloom Kamboja memproduksi tas daur ulang untuk mencegah penjualan bayi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Saya di sini bukan untuk mengubah dunia.”

JAKARTA, Indonesia — Pemimpin perusahaan asal Singapura, Diana Saw, datang ke Kamboja dan membantu melakukan perubahan kecil namun bermakna.

Dengan membangun bisnis bernama Bloom Kamboja, ia mencoba mengubah nasib beberapa wanita dan mencegah mereka menjual anak-anaknya di kemudian hari.

Saat pertama kali datang ke Kamboja, Saw mengunjungi daerah kumuh bersama temannya Dale Elmonds. sebelumnya, Beri tahu saya pernah menyokong seorang ibu asal Kamboja dengan syarat bayinya tidak akan dijual. Namun sebaliknya, kapan Gergaji Dan Beri tahu saya berkunjung, anak itu sudah tidak ada lagi.

“Saya ingat suatu saat, dia memakai sepatu hak tinggi dengan banyak goresan yang dia simpan di tempat tersembunyi,” kata Saw.

“Itu adalah cerminan nyata betapa berbedanya kehidupan kami, apalagi saat itu saya adalah tipikal konsumen Singapura yang memiliki ratusan pasang sepatu di lemari saya.”

Hal ini kemudian mendorong Saw untuk memulai Bloom Kamboja, untuk memberikan penghasilan yang layak kepada para ibu tunggal sehingga mereka tidak harus menjual anaknya.

“Saya di sini bukan untuk mengubah dunia. Saya di sini hanya untuk mengubah kehidupan enam gadis dan keluarga mereka,” kata Saw.

Perubahan ini setidaknya berhasil ditunjukkan oleh salah satu pekerja di Bloom Kamboja.

“Saat saya bekerja dengan Diana, ilmu saya bertambah. Saya juga mendapatkan uang yang bisa saya gunakan untuk kebutuhan keluarga saya,” kata Kagna, salah satu perempuan yang bekerja di Bloom Kamboja sebagai pembuat dan penjual tas.

Sejak saat itu, Kagna pun berpikir untuk membantu orang-orang di sekitarnya.

Bersama teman-temannya, ia memberikan makanan gratis setiap hari raya kepada keluarga yang anaknya sakit.

“Banyak orang berpikiran sama dengan saya. Mereka mengatakan ada terlalu banyak LSM di Kamboja. Kenapa kamu masih miskin?” kata Kagna dan menceritakan alasan dibalik proyek ini.

“Saya ingin sebagian besar warga Kamboja juga ikut membantu karena ini adalah masalah di Kamboja. Mengapa rakyat Kamboja tidak membantu rakyatnya sendiri?” dia berkata.

Cari tahu bagaimana Anda dapat membantu Kagna lebih lanjut di ourbetterworld.org. —Rappler.com

BACA JUGA:

togel casino