• September 19, 2024
Berapa lama Anda menunggu efek Jurgen Klopp?

Berapa lama Anda menunggu efek Jurgen Klopp?

Kemenangan pertama Klopp untuk Liverpool belum tiba. Sampai kapan?

JAKARTA, Indonesia – Kedatangan Jurgen Klopp di Liverpool disambut dengan penuh kegembiraan. Tak hanya oleh fans Liverpool, tapi juga oleh media Inggris. Mereka penasaran bagaimana bulan madu Klopp bersama The Kop—julukan Liverpool.

Sampai dua pertandingan selesai, tidak ada bulan madu. Keduanya seri. Melawan Tottenham Hotspur di Liga Inggris, Jordan Henderson dkk dikalahkan 1-1. Begitu pula di Liga Europa saat menjamu klub Rusia Rubin Kazan di Anfield.

Padahal, salah satu alasan pemecatan manajer sebelum Klopp, Brendan Rodgers, adalah penampilannya yang kurang meyakinkan. Dalam pertandingan yang seharusnya mereka menangkan dengan mudah, Liverpool malah tertahan.

Melawan FC Sion di Liga Europa, 2 Oktober misalnya. Liverpool secara mengejutkan ditahan imbang 1-1 di Anfield. Ternyata saat Liverpool menghadapi Rubin Kazan, mereka harus menelan hasil yang sama.

Bahkan, Rubin Kazan harus bermain dengan 10 orang setelah Oleg Kuzmin mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-36.

Lantas di manakah efek Juergen Klopp yang menjanjikan?

Dua laga tanpa kemenangan bisa dipahami sebagai waktu bagi Klopp untuk melakukan penyesuaian. Namun di laga ketiga melawan Southampton, tidak ada lagi hasil imbang atau bahkan kekalahan. Terlebih lagi, pertandingan tersebut digelar di Anfield, kandang suci Liverpool. Pilihan mereka hanya satu: menang.

Kemenangan tak hanya meningkatkan mental pemain, tapi juga memperkuat kepercayaan tim terhadap Klopp. Sejauh ini, para pemain belum bisa membuktikan apakah pendekatan taktis Klopp efektif dalam meraih kemenangan.

Kolumnis ESPN Iain Macintosh menyebut satu-satunya perubahan di Liverpool adalah manajernya. “Manajernya berbeda, tapi sepak bolanya tetap sama,” kata Macintosh.

Jangan berharap untuk menang dulu

Melawan Southampton belum ada tanda-tanda meyakinkan Liverpool akan menang. Performa mereka belakangan ini masih sama saat ditangani Rodgers.

Memang performa lawan musim ini belum konsisten roller coaster. Mereka mampu mengalahkan Chelsea 3-1 di Stamford Bridge, kandang Chelsea, namun malah ditahan imbang 0-0 oleh tim kecil Watford dan 2-2 melawan Newcastle United.

Southampton bahkan nyaris menang melawan Manchester United pada 20 September. Mereka unggul 1-0 melalui Graziano Pelle sebelum Anthony Martial menyamakan kedudukan hingga United menang 3-2.

Meski demikian, Southampton masih lebih baik dari Liverpool dalam mencetak gol. Jumlah gol Orang Suci hampir separuh jumlah gol Liverpool (15 berbanding 8). Begitu pula dalam hal pendekatan taktis antar pelatih.

Koeman menghadapi eksodus besar-besaran pemain Southampton sejak musim pertamanya pada 2014-2015. Musim ini, gelandang andalannya, Morgan Schneiderlin, pindah ke United. Meski demikian, Koeman tetap bisa membawa timnya bersaing di papan tengah.

Di sisi lain, tantangan bagi Klopp cukup banyak. Ia tidak hanya berhadapan dengan skuad Liverpool yang performanya belum maksimal, tapi juga sepak bola Liga Inggris yang lebih cepat dan keras dibandingkan Bundesliga.

Jadi jangan berharap hasil instan dulu. Klopp juga mengatakan dirinya tidak bisa memaksa pemain. “Yang penting kita berkembang,” ujarnya Telegrap.

Namun, bukan berarti pelatih berpaspor Jerman itu hanya membiarkan pemainnya tampil di bawah standar. Dia meluruskannya perlahan. Bahkan membuangnya jika perlu.

“Jika Anda pemain yang penuh motivasi, konsentrasi, dan kesiapan, saya tidak akan terlalu keras. Tapi jika tidak, saya akan sangat tegas. “Bekerja dengan pemain yang tidak memahami profesionalisme hanya membuang-buang waktu,” ujarnya.

Mantan pelatih Mainz 05 ini juga siap memberikan kesempatan kepada pemain muda yang punya semangat lebih untuk meraih kemenangan.

“Saya bisa memberi mereka satu peluang, dua peluang, tiga peluang. “Jika Anda tidak muda lagi dan manajer sebelumnya memberi Anda kesempatan, maka itu hanya membuang-buang waktu saja,” ujarnya.

Perbaikan besar di Liverpool dimulai pada era Klopp. Dan perbaikan membutuhkan waktu. Penggemar Liverpool perlu bersabar. Tapi untuk berapa lama? — Rappler.com

BACA JUGA:

link sbobet