10 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Kabareskrim Anang Iskandar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Anang Iskandar masuk dalam bursa calon Kapolri 2015
JAKARTA, Indonesia — Pasca menggantikan Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, pada Kamis 3 September, mata publik tertuju pada sosok Komisaris Jenderal Anang Iskandar.
Apa yang membuat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti memilih mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Budi?
Berikut catatan Anang yang dihimpun Rappler dari berbagai sumber:
Putra Jawa Timur. Anang Iskandar lahir di Mojokerto, Jawa Timur, pada tanggal 18 Mei 1958. Ia lahir dari pasangan Suyitno dan Raumah.
Tukang cukur. Anang kecil belajar memotong rambut dari ayahnya yang bekerja sebagai tukang cukur di Jalan Residen Pamudji, Mojokerto. Mencukur menjadi hobinya yang ditekuninya hingga menimba ilmu di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Bahkan saat ia bersekolah di Akademi Kepolisian pada tahun 1980-an, ia sering diminta oleh teman-teman dan seniornya untuk membantunya bercukur.
Profesi. Pada tahun 1982, Anang diangkat menjadi Kapolri di Polda Bali. Kariernya menanjak ketika ditetapkan sebagai Kapolsek wilayah Denpasar Selatan, lalu Kapolsek wilayah Kuta, hingga dilantik selaku salah satu anggota kepolisian wilayah ibu kota, Kapolres Tangerang Sersan.
Pada tahun 2012, Anang menjabat sebagai Kepala Departemen Humas Polri, sebelum menjadi Gubernur Akpol, dan terakhir menjadi Kepala BNN.
Calon Kapolri. Nama Anang Iskandar melejit setelah ia dinobatkan sebagai salah satu calon Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman yang memasuki masa pensiun. Saat menjabat Kapolri, Anang menjadi orang pertama yang melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengangkat Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, namun terkendala kasus korupsi. Badrodin Haiti kini menjabat sebagai Kapolri.
Setuju dengan hukuman mati. Selaku Kepala BNN, Anang pernah berkata pada media bahwa penerapan hukuman mati secara konsisten harus dilaksanakan agar efek jera dapat dirasakan di kemudian hari.
Alasannya? Hukuman mati diatur dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkoba. “Yang terpidana mati diadili di pengadilan,” kata Anang, April 2015.
Namun, ia menyarankan rehabilitasi bagi penggunanya, sedangkan hukuman mati hanya berlaku bagi pengedar narkoba.
Pernyataan kontroversial. Selain dikenal sebagai syahid pemberantasan narkoba, Anang juga melontarkan pernyataan samar soal warga negara asing. Seperti dikutip kantor berita dunia AFP, Anang mengatakan: “Jangan gegabah dalam menghadapi orang asing. Selain itu, saat keluar, mereka juga diberikan tiket pesawat sebagai oleh-oleh. Sekadar mengenal mereka lalu pacaran, mereka mudah tergoda. “Itulah yang harus diwaspadai,” ujarnya.
Hal itu diungkapkannya pada Juni 2015, saat banyak WNI yang dimanfaatkan warga asing sebagai kurir untuk menyelundupkan narkoba.
Senang menulis. Selain hobinya mencukur rambut, Anang juga gemar menulis. Dia rajin menulis blog di blog pribadinya tentang undang-undang anangiskandar.wordpress.com. Namun postingan terakhir bertanggal 10 Februari 2015.
Pemenang Penghargaan Jawa Timur 2015. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim menganugerahi Anang Jatim Award 2015 dalam rangka Hari Pers Nasional. Ia dinilai berhasil menangkap jaringan sabu internasional dengan barang bukti seberat 800 kg. Para penerima Anugerah Jatim merupakan sosok-sosok yang dinilai mempunyai prestasi luar biasa selama tahun 2014.
Selain prestasinya dalam memberantas narkoba, Anang juga memiliki kedekatan dengan Jawa Timur. Sebelumnya menjabat Kapolwiltabes Surabaya.
Dekat PDI-Perjuangan. Saat Presiden Jokowi menggelar pestanya peringatan Hari Ibu Di kantor Dewan Pertimbangan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan Lenteng Agung, Anang hadir. Anang bahkan menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut. Kehadirannya menuai kontroversi karena bertepatan dengan memanasnya pasar calon Kapolri.
Daftar penghargaan. nomor N penghargaan dari Polri Anang memperoleh salah satunya adalah Satya Lencana. Penghargaan lain yang diterimanya adalah penghargaan dari Gubernur Akademi Jenderal dan Darat TNI sebagai peserta terbaik pada 3 Chandradimuka tahun 1978. Ia juga mendapat penghargaan dari Gubernur Bank Indonesia atas prestasinya mengungkap peredaran uang palsu. .—Rappler.com
BACA JUGA: