• October 10, 2024

Apa kriteria idealmu untuk #capimKPK?

JAKARTA, Indonesia—Pendaftaran calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi dibuka panitia seleksi pada Jumat, 5 Juni.

Lembaga antirasuah ini juga aktif mengkampanyekan pendaftaran melalui akun Twitter @KPK_RI dengan tagar #capimKPK.

Setelah proses pendaftaran ditutup pada 24 Juni, maka terhitung tanggal 27 Juni – 26 Juli 2015, Pansel KPK akan meminta pendapat masyarakat terhadap calon yang mendaftar. Selanjutnya, review makalah, profil, rekam jejak dan wawancara pelamar akan dilaksanakan pada 4 Juli – 27 Agustus.

Pada 31 Agustus mendatang, panitia seleksi akan menyampaikan nama-nama bakal calon pimpinan (capim) kepada Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo, dan selanjutnya Jokowi akan melanjutkan ke Volksraad (DPR).

Lalu bagaimana kriteria pemimpin yang ideal menurut praktisi dan penggiat antikorupsi? Pada Kamis, 4 Juni, Rappler mewawancarai Ketua KPK nonaktif Abraham Samad dan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter Kaban.

Abraham Samad: Dengan integritas, keberanian dan kejujuran

Menurut Abraham Samad, Ketua KPK nonaktif, tidak perlu muluk-muluk dalam memilih pimpinan KPK, tapi harus realistis.

“Karena kita tidak mungkin menemukan tuhan. Mustahil kita menemukan bidadari untuk menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab yang menjadi pimpinan KPK hanyalah rakyat biasa, ujarnya.

Lebih lanjut Samad mengatakan, seorang pimpinan KPK seharusnya memiliki 3 kriteria saja yakni integritas, keberanian, dan kejujuran. Ketiga negara bagian ini merupakan satu kesatuan.

“Karena orangnya jujur, punya integritas, tapi tidak berani. Untuk apa? “Kalau tidak berani, tidak mungkin pemberantasan korupsi,” ujarnya.

Pada aspek integritas, Abraham mengatakan pimpinan KPK ke depan harus bersikap adil, bijaksana, dan konsisten dalam memberantas korupsi.

“Kalau 3 syarat ini tidak ada, maka sulit memimpin karena banyak cobaan di dalamnya,” ujarnya.

Johan Budi: Tidak mudah untuk melakukan intervensi

Menurut Plt Pimpinan KPK Johan Budi SP, kepemimpinan periode mendatang harus memiliki integritas, keberanian, kejujuran, mampudan kompeten.

“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengurusi urusan yang menyangkut kekuasaan, jadi ada tekanan, ada godaan, oleh karena itu perlu orang jujur ​​dan berani, agar KPK tidak melakukan intervensi,” ujarnya.

Novel Baswedan: Baik, berani dan sederhana

Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.  Foto oleh Gatta Dewabrata/Rappler

Ketua Satgas Penyidikan KPK Novel Baswedan pun punya kriteria tersendiri bagi calon pimpinan KPK.

“Dia harus memenuhi persyaratan normal, seperti menjadi orang yang baik, jujur, tidak pernah memiliki kecenderungan ekonomi atau politik,” ujarnya.

Sebab penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi, mempunyai banyak risiko. Pemimpin masa depan harus lebih berani.

“Idealnya, untuk menegakkan kebenaran, sejarah membuktikan musuh selalu ada. Jadi kalau ada risiko dimusuhi atau diserang balik, (orangnya) harus berani,” ujarnya.

Namun keberanian untuk menegakkan kebenaran harus diwujudkan dalam tindakan. “Ini bukan sekadar berani berteriak,” katanya.

Kriteria lainnya sederhana. “Karena sederhana itu penting.”

ICW: punya catatan bersih

Peneliti Indonesia Corruption Watch Lalola Easter Kaban.  Foto spesial.

Peneliti ICW Lalola Easter Kaban menegaskan, pimpinan KPK selanjutnya harus memiliki integritas yang jelas.

“Itu bisa dilihat dari rekam jejaknya tampak,” katanya. “Tidak pernah menjadi pengacara yang memberantas korupsi, misalnya, atau tidak pernah menjadi ahli dalam kasus korupsi.”

Jika berkaca pada kasus Abraham, seorang calon pimpinan KPK tidak boleh terlibat pelanggaran hukum. Meski kasus pidana Abraham terkait pemalsuan Kartu Tanda Penduduk (NID) miliknya dinilai sepele, namun polisi menjadikan kasus itu sebagai alasan untuk menjatuhkannya.

ICW juga menuntut pemimpin yang berani. “Pimpinan terpilih akan menghadapi badai yang sangat besar,” kata Lalola merujuk pada konflik internal antara KPK dan Polri yang dikenal dengan Cicak vs Buaya.

Kriteria tambahan lainnya adalah calon pemimpin tidak pernah melakukan pelanggaran HAM, kejahatan, dan tidak pernah melontarkan pernyataan seksis.

“Jadi kita mencari angka yang hampir sempurna untuk meminimalisir kriminalisasi ke depan,” ujarnya.

Lalu bagaimana dengan Anda, apa kriteria pemimpin KPK idaman Anda? —Rappler.com

sbobet mobile