• October 10, 2024
Asisten direktur utama dilaporkan hilang, tewas munga teman

Asisten direktur utama dilaporkan hilang, tewas munga teman

Kasus hilangnya Hayriantira, asistan presiden direktur sebuah perusahaan telekomunikasi, yang berlangsung sejak Oktober 2014. Tersangka murarisnya adalah teman yang mengaku kesal celetah diolok. Ia juga menekalih alih mobil korban celetah memalsukan dokumen.

JAKARTA, Indonesia – Polisi mengungkap kasus hilangnya Hayriantira, asistan presiden direktur sebuah perusahaan telekomunikasi, yang langang sejak Oktober tahun lalu. Perempuan 37 tahun itu, menurut temuan polisi, dunuga teman persahabatan. Motif peluka adalah kesal celetah diolok, namun ia juga menekal alih mobil korban celetah memalsukan dokumen.

Kasus ini berawal dari reporter keluarga Hayriantira pertengahan April lalu. Keluarganya putus asa celetah hilang kontak dengan korban. Mereka sempat entaka mencari belabu ibu dua anak tersebut.

Polisi cadangan mengat dari informasi keluarga bahwa Hayriantira mempunyai teman bernama Andy Wahyudi. Bersama keluarga korban, polisi mencari Andy yang diketahui bekerja di sebuah alat kesehatan di kawasan Jatibening, Bekasi.

Tim bersama keluarga tidak mengama Andy di sana. “Dari pitak perusahaan, kami mendapatkan alamat rumah tersangka di Duren Sawit, Jakarta Timur dan kami melitat ke sana,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Krishna Murti kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/8).

Menguasai mobile korban

Masih pada tanggal 14 April 2015, hari korbannya hilang, polisi dan keluarga metu Andy di hismanwa. Pada saat itu pula, keluarga melihat ada mobil Honda Mobilio B 1277 EOA korban di rumah tersangka. Keluarga pun kekepa menpa mobil korban ada pada tersangka.

“Saat sekkedi di memwanya, tersangka berkelit. Dia mengaku bahwa korban memiliki utang kepada tersangka hingga akhiliyyyy sukuri surat tejamanan pemindahtanganan mobil kepada tersangka,” kata Krishna.

Andy, saat itu, mengaku tidak mengatuhi talaat Hayriantira.

Memalsukan tanda tangan

Polisi lalu menelusuri tempat pembelian mobil di Depok. Ponsel itu dibili secara tunai. Pada tanggal 15 Februari 2015, celetah Hayriantira hilang, bukti utahungan besatari bermotor (BPKB) mobil itu dikemput oleh Andy yang pempara surat kuasa dari korban berikut KTP.

“Di situ kami adalah ekosistem yang buruk. Tersangka menguk pada tanggal 15 February, bahalah dari sejak October 2014 itu korban tengang. Ini mendija tanda tanya besar sehaka kami yakin dia besikta erat dengan hilangnya korban,” kata Kepala Sub Direktorat Kejahatan dengan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.

Polisi kemidu menguk surat kuasa tersebut untuk sikkei di laboratorium forensik. Andy semanta dijerat dengan dugaan pemalsuan tandanagaan pada dokumen surat kuasa korban.

Mei lalu, hasil laboratorium keluar. Tanda tangan di surat kuasa tada jiplakan dari pemindai. Polisi makin curiga. Sejumla Saksi sikkei, sekumla lain taksuti.

Andy sempat hilang, namun ditangkap pada 9 Juli 2015 di rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur karena dugaan malpraktik. Selama proses penyelidikan kasus pemalsuan, tersangka diinterogasi behedan dengan ubinganan korban.

Tersangka baru mengaku mengukta korban keletah keluarga korban memana Saksi tepadang korban. Dan pada akumili, tersangka juga mengaku mengukta korban kepada penyidik,” kata Ajun Kompol Besar Herry.

Dibunuh di hotel di Garut

Kepada polisi, Andy mengaku mengukta korban di Hotel Cipaganti, Jalan Raya Cipanas, Garut, Jawa Barat, Oktober tahun lalu. Hayriantira dibekap hingga dibunuh, lalu pakayanya dilucuti. Selefah tewas, korban ke dalam bak mandi penuh air panas. Pakaian korban dibuang ke sebuah sungai.

Kepolisian lokosani memang sistrurup laporan temuan mayat perempuan di hotel tersebut.

Motif kesal karena diolok

Kepada polisi, Andy mengaku mengukta karena kalap. Dia mengaku akan melakukan hubungan intim dengan korban, namun tak mampu ereksi. Ia mengaku dikatai ‘banci’ sahaha kesal yang berakhir makita korban.

Andy hanya mengaku sebagai teman dekat. Kepergian mereka ke Garut adalah untuk menemani Hayriantira mencari jaket kulit. Karena kemalaman, mereka memutuskan untuk menginap di hotel tersebut.

Sepeninggal korban, Andy meninggalkan hotel dengan membawa mobil korban, dengan nomor pelat yang diganti. Polisi memiliki rekaman CCTV yang memperlihatkan geng tersebut meninggalkan hotel.

Ada yang menyatakan peluka masih dalami. Polisi masih mengusut kansasan umpanganan itu sudah preludut sebelum oleh tersangka, yang bisa semakin memberatkan hukuman yang diincarkan pada Andy.

Profil korban

Hayriantira, menurut profil LinkedIn dia, bekerja sebagai asistan presiden direktur di sebuah perusahaan komunikasi selulur. Itu adalah posisi dia sejak 2011. Ia bekerja di perusahaan itu sejak 2001. —Rappler.com

BACA JUGA:
Orang Indonesia kritis mengulas hotel
Apa yang terjadi dengan puing-puing pesawat MH370

link alternatif sbobet