• October 7, 2024
Perdebatan antara Menteri ESDM dan SBY terus berlanjut

Perdebatan antara Menteri ESDM dan SBY terus berlanjut

Sudirman mengatakan, upaya pemberantasan mafia migas pada pemerintahan sebelumnya hanya berakhir di kantor presiden karena SBY dinilai tidak mendukung.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengulangi pernyataan kontroversialnya tentang mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Soal Petral dan sebagainya, saya kira tidak ada keputusan besar dan penting yang tidak melibatkan pimpinan tertinggi negara, kata Sudirman, Selasa 19 Mei. Hal yang sama berlaku ketika saya memutuskan apakah akan mendorong keputusan pembubaran Petral.

Pernyataan Sudirman itu menanggapi penjelasan SBY yang tak pernah ditanya soal pembubaran Petral saat masih menjabat presiden.

Pemerintah baru-baru ini membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak usaha Pertamina, karena ditengarai menjadi wadah tumbuhnya mafia migas. Sejak Januari 2015, Integrated Supply Chain (ISC) mulai menggantikan peran Petral. Langkah ini disebut dapat menghemat uang pemerintah hingga US$22 juta.

Sudirman menuding SBY tidak mendukung upaya pemberantasan mafia

Pertikaian antara Sudirman dan SBY dimulai pada Minggu 17 Mei. Dalam acara diskusi terkait energi, Sudirman mengatakan ada upaya penyelesaian kasus mafia namun terhambat pemerintah.

“Dia (Jokowi) banyak bertanya, termasuk soal mafia. Saya jawab: ‘Pak, sebenarnya banyak inisiatif baik yang dilakukan Pertamina sebelumnya, tapi berakhir di sini. Di mana? Di kantor presiden, karena Presiden (SBY) tidak mendukung, kata Sudirman seperti dikutip kompas.com.

Tak hanya Sudirman, mantan Ketua Tim Reformasi Manajemen Migas Faisal Basri juga mengakui adanya upaya pembubaran Petral sejak 2006, saat Dahlan Iskan masih menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Dulu Pak Dahlan ingin membubarkan Petral, tapi ada kekuatan besar. Yang dikatakan Pak Dahlan, dia dipanggil SBY sebanyak tiga kali, kata Faisal.

SBY mengaku tak pernah ditanya soal Petral

Yudhoyono dalam serangkaian cuitannya pada Senin 18 Mei mengatakan dirinya terkejut dengan pernyataan Sudirman yang mempertimbangkan untuk mendiskreditkannya. Ia meminta Sudirman memberikan klarifikasi karena SBY mengaku berupaya membongkar kejanggalan.

“Tidak ada yang menyarankan kepada saya agar Petral dibubarkan,” tulisnya di Twitter. “Saya ulangi, tidak ada. Jika ada, saya akan menganggapnya serius.”

Menurut SBY, dirinya akhirnya berbicara dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan 5 menteri terkait dan menanyakan apakah pernah ada usulan pembubaran Petral.

“Semua orang menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang diduga dikirimkan Menteri BUMN Dahlan Iskan, kata SBY. “Selama saya menjabat Presiden, saya tidak pernah melakukan intervensi terhadap BUMN mana pun. Termasuk tender dan kasus bisnis. Yang penting jangan korupsi.”

Partai Demokrat mengancam akan mengambil tindakan hukum

Didik Mukrianto, Ketua DPP Partai Demokrat, meminta Sudirman mengklarifikasi tuduhannya.

“Kami (DPP Demokrat) masih memberikan batas waktu tertentu untuk melakukan klarifikasi sebelum diambil tindakan hukum,” dikutip Didik. RepublikSelasa 19 Mei.

Ia pun meminta anggota fraksi partai memanggil Sudirman dan meminta penjelasan.

Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie “Ibas” Baskoro Yudhoyono mengatakan Sudirman berupaya mengadu SBY dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

“Apa yang disampaikan Pak Sudirman Said adalah kebohongan besar dan tidak benar. “Jangan sampai Menteri bersikap tidak adil dengan memberikan informasi yang menyesatkan ini!” kata Ibas seperti dikutip Gatra, Selasa 19 Mei.

“Jangan jadi ‘pahlawan tidur’ yang terkesan berbuat banyak, apalagi menuduh pemerintah yang sebelumnya jelas-jelas konsisten membasmi mafia migas.”

Sudirman meminta permasalahan tersebut tidak berkepanjangan

Meski mengaku pernyataan itu disambut baik oleh banyak pihak dan menyadarkan banyak orang, Sudirman menyatakan tidak akan memperpanjang masalah.

“Jadi itu jawaban saya, mohon jangan diperpanjang,” ujarnya. “Karena sebenarnya kita sedang menyelenggarakan hal-hal yang seharusnya sudah diatur sejak lama. Dan bukan hanya soal Petral saja, soal eksplorasi, soal SKK Migas, soal cara lokasinya, itu semua yang sedang diatur. “Ini adalah sesuatu yang seharusnya sudah dijelaskan sejak lama.” — Rappler.com


slot gacor hari ini