SBY disebut-sebut merupakan petinggi Trans Corp
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Kabar mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi petinggi Trans Corp memang tak mengejutkan awak media di bawah bendera Trans Corp.
Beberapa sumber yang diwawancarai Rappler.com membenarkan bahwa mereka telah mendengar rencana tersebut. Sikap SBY dinyatakan sebagai Penasihat Ketua.
Bukan sekedar rencana, SBY disebut-sebut akan berkantor di Menara Bank Mega, di Jalan Kapten Tendean.
Informasinya, dia menjabat Senin hingga Rabu sejak dua pekan lalu, kata awak media Trans Corp yang enggan disebutkan namanya kepada Rappler.com, Senin, 16 Februari 2015.
Menurutnya, Menara Bank Mega merupakan kantor petinggi media di bawah bendera Trans Corp.
Awal dari tweet seorang jurnalis
Meski awak media di Trans Corp sudah mendengar kabar SBY bergabung dengan Trans Corp sejak pekan lalu, namun hal itu baru mulai terjadi pada Minggu 15 Februari 2015.
Seorang jurnalis yang punya banyak hal pengikut cuit Ulin Yusron lewat akun Twitternya. Menurut dia, SBY akan mulai bergabung dengan Trans Corp sebagai komisaris utama pada Maret mendatang.
Halo Pak @SBYudhoyono mulai Maret 2015 menjadi Komut Transcorp Media (TransTV, trans7, detik, CNN Indonesia). Semoga kualitas media semakin meningkat.
— Ulin Yusron (@ulinyusron) 15 Februari 2015
Tweetnya pun langsung mendapat banyak komentar.
Salah satunya adalah Imelda Sari, mantan pegawai Istana yang kini menjabat Sekretaris Departemen Luar Negeri Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrat. Dari akunnya @isari68 ia mengoreksi posisi SBY yang disebutkan Ulin.
Salah Lin, benar Ketua Internasional Anda, posisi Penasihat tertinggi untuk pengembangan bisnis CT Corps di luar Indonesia @ulinyusron
— imelda sari (@isari68) 15 Februari 2015
Trans Corp membantahnya
Saat dihubungi Rappler, Juru Bicara CT Corp Hadiansyah Lubis tidak membantah maupun membenarkan hal tersebut.
Secara internal belum ada informasi seperti itu, kata Hadiansyah.
Saat dikonfirmasi media, Ketua Tanjung yang merupakan mantan Menteri Koordinator Perekonomian di kabinet SBY membantah cuitan Ulin yang menyebut SBY akan menjadi komisaris utama medianya.
“Tidak benar,” kata Chairul, seperti dikutip sebuah portal berita tempo.co.
Belum jelas apakah bantahan Chairul hanya karena posisinya salah atau bukan.
Netizen dengan cepat merespons
Meski dibantah oleh Trans Corp, namun banyak pengguna Twitter yang bereaksi terhadap kabar yang beredar tersebut.
Melihat hubungan Yudhoyono dan Chairul di masa lalu, netizen pun tak terlalu terkejut.
Sebenarnya tidak mengejutkan. | @budip: Presiden @SBYudhoyono bergabung dengan Transcorp Media (TransTV, Trans7, detik, CNN ID) sebagai Ketua Internasional.
— Tandai OP (@mark_op) 15 Februari 2015
Ada pula yang menyambut positif kabar ini.
“@freddy_ggmu: Akankah SBY menjadi Komisaris Utama TransCorp? http://t.co/7av87bizrj” *apapun posisinya, kalau SBY bersedia, pasti bagus untuk Trans
— #Kisihati (@her_alone) 15 Februari 2015
Bahkan mantan petinggi Partai Demokrat pun mengucapkan selamat kepadanya.
Selamat mengemban amanah baru http://t.co/68URCj1cJq
— gede pasek suardika (@G_paseksuardika) 15 Februari 2015
Hubungan SBY dan Ketua Tanjung
SBY dan pemilik Trans Corp, pimpinannya, diketahui memiliki hubungan dekat. Pada tahun 2010, Yudhoyono menunjuk Chairul sebagai Ketua Komisi Ekonomi Nasional (KEN), menjadikannya penasihat ekonomi aktif presiden.
Pada tahun 2014, Chairul diangkat menjadi Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa yang saat itu mengundurkan diri untuk ikut serta dalam pemilihan presiden.
Chairul sendiri pernah dikabarkan “tertutup” untuk Partai Demokrat. Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan pada tahun 2014 bahwa selain Dahlan Iskan, pemilik Jawa Pos News Network, Chairul juga dekat dengan Partai Demokrat.
“Jadi istilahnya bergabungnya dua bos besar media ini jelas berpihak pada Demokrat. “Lihat saja, Demokrat akan menjadi raja media,” kata Ruhut seperti dikutip. media.
Kabar tersebut juga dibantah petinggi Trans Corp, Ishadi SK.
“Pak Ketua Tanjung dikabarkan bergabung dengan Partai Demokrat. “Setahu saya Pak Ketua Tanjung tetap independen dan dekat dengan semua parpol yang ada hingga saat ini,” kata Ishadi. media.
Akankah Trans Corp tetap independen?
Roy Thaniago, Direktur Lembaga Pengawasan TV Remotivi, mengatakan jika benar SBY bergabung dengan Trans Corp, maka media di bawahnya tidak bisa lagi diharapkan memberikan informasi yang obyektif.
“Lingkaran politik SBY berpotensi tidak mendapat kritik dari Trans Corp, tidak hanya dari dua stasiun TVnya, tapi juga dari media lain seperti Detik,” kata Roy kepada Rappler.com.
“Itu berbahaya. Kami berharap media memberikan informasi yang obyektif, jika perusahaan tersebut masuk ke lingkaran politik SBY dan Demokrat, maka akan bias.”
Menurut Roy, konsentrasi kepemilikan media berbahaya, apalagi dengan masuknya pemimpin politik ke dalam kelompok media besar.
Masuknya SBY akan sangat berpengaruh, bisa jadi media akan kebal terhadap kritik terhadap Demokrat, kata Roy.
“Saya menduga hal itu memang menghasilkan kekuasaan dengan cara seperti itu.”
Ingatlah bahwa Trans Corp-lah yang secara eksklusif menyiarkan kampanye Partai Demokrat langsung dari Jakarta pada tahun 2004 dan 2009. @budip
— Tandai OP (@mark_op) 15 Februari 2015
Trans Corp membawahi beberapa media besar Trans TV, Trans 7, CNN Indonesia, Detik. Di antara perusahaan tersebut juga terdapat perusahaan Trans Retail Indonesia (Carrefour) dan Alfa Retailindo.
AM Hendropriyono, mantan penasihat tim kampanye Presiden Joko Widodo, tercatat sebagai salah satu komisaris perusahaan tersebut. — Rappler.com