• October 18, 2024
Bab 23 bagian 6 halaman 29: Latar Belakang

Bab 23 bagian 6 halaman 29: Latar Belakang

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Alasan mengapa saya menggunakan bookmark

JAKARTA, Indonesia—Pendahuluan. Saya Sakinah Ummu Haniy, biasa dipanggil Haniy oleh semua orang, sebelum saya terjun ke dunia kerja. Kini banyak orang yang mulai memanggilnya Sakinah.

Hari ini, di usiaku yang ke 23 tahun 6 bulan 29 hari, aku memutuskan untuk berhenti sejenak dan menandai halaman ini dan menuliskan hal-hal penting yang terlintas di benakku setiap bulannya.

Karena ini penempatanPertama, mungkin akan lebih masuk akal jika saya menjelaskan arti Bookmark yang merupakan nama blog ini.

Sejak saya masih kecil, saya suka membaca buku. Mulai dari buku cerpen karya Tini dan kawan-kawan, membaca komik Detektif Conan, membaca novel puluhan hingga ribuan halaman. Saat SMA dan kuliah, saya juga mulai suka membaca buku nonfiksi. Mungkin itu yang membuat saya berpikir bahwa hidup terus berjalan seperti sebuah buku.

Babak awal kehidupan kita mungkin belum terekam dalam ingatan. Mulai dari lahir, belajar berjalan, belajar berbicara, hingga pertama kali kita naik sepeda roda tiga. Pada bab ini kita belum bisa memaknai kehidupan secara utuh, sehingga kehadiran penanda buku belum diperlukan.

Saat kami memasuki sekolah dasar, kami mulai menulis buku kami sendiri. Saya ingat kegembiraan saya ketika saya diberi kalung Mickey Mouse untuk ulang tahun saya yang ke 5. Saya juga teringat kekesalan saya ketika terjatuh dari sepeda, pada usia 5 tahun ketika saya mulai belajar mengendarai sepeda roda dua. Mungkin saat itu, tanpa saya sadari, saya mulai mem-bookmark berbagai peristiwa penting agar saya masih bisa mengingatnya dengan jelas 18 tahun kemudian.

Ketika saya memasuki masa remaja, saya sudah memiliki banyak penanda yang ditempatkan pada diri saya. Saya ingat perasaan bangga ketika saya menjadi yang terbaik di kelas. Teringat rasa takutku menghadapi anak-anak SMA saat masuk SMA, rasa galau saat menjadi panitia acara tingkat nasional.

Saya juga ingat perasaan aneh yang tidak dapat digambarkan pada saat itu. Saat-saat di mana saya merasa kita tahu segalanya tentang kehidupan, padahal sebenarnya tidak. Hidup baru saja dimulai.

Ketika saya berumur 20 tahun, saya mulai menghadapi kenyataan hidup yang baru. Di akhir perkuliahan, saya mulai memahami tentang kehidupan nyata. Ketika saya mendapat kesempatan belajar di DPR RI, saya menyadari bahwa meski sulit, namun jujur ​​di bawah tekanan bisa dan harus dilakukan. Saya menandai halaman itu, dan mungkin pengalaman itulah yang membentuk siapa saya saat ini.

Pada usia 23 tahun, saya mulai lebih memikirkan kehidupan yang saya jalani. Sudah hampir dua bulan saya kembali ke Jakarta setelah tamat sekolah. Saya sadar bahwa saya harus melalui banyak hal untuk mencapai titik yang saya inginkan. Nyatanya sampai saat ini aku belum yakin apa tujuan hidupku yang sebenarnya.

Bookmark memudahkan saya mengingat peristiwa penting yang terjadi. Penanda buku tersebut menyadarkan saya bahwa dalam kehidupan sehari-hari saya ada banyak hal menarik yang selalu dapat saya ingat. Bookmark bisa memberiku harapan baru ketika aku mulai merasa putus asa.

Dengan adanya bookmark saya merasa hidup akan lebih menyenangkan. Dengan meluangkan waktu sejenak untuk bernapas, hal-hal yang tadinya terasa tak bermakna bisa menjadi lebih bermakna.

Setidaknya saya bisa memberi batasan di berbagai halaman buku kehidupan sambil terus mencari tujuan hidup yang sebenarnya. —Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran HK hari Ini