Garuda Muda sedang mencari paket merah Idul Fitri di Banyuwangi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Sembari menunggu Kompetisi Tim Transisi dimulai, pemegang Timnas U-23 itu mendapat tawaran untuk mengikuti kompetisi di Banyuwangi, Jawa Timur pada 30 Juni-5 Juli 2015.
Jakarta, Indonesia – Pemegang Garuda Muda itu sedih saat tiba di Indonesia pada 16 Juni 2015. Mereka pun sempat dilanda masalah tak mengenakkan alias match-fixing menentukan kecocokan ketika kalah dua kali berturut-turut melawan Thailand 0-5 dan Vietnam 0-5.
Pemain pun dibuat bingung dengan nasibnya: tanpa prestasi di SEA Games dan tanpa persaingan di tanah air.
Namun kekhawatiran itu kini hilang. Setidaknya untuk sementara. Kantong pendapatan yang tadinya suram kini sedikit terbuka seiring dengan datangnya tawaran. Mereka mendapat undangan untuk tampil di turnamen empat penjuru tersebut. Acara tersebut digelar untuk meresmikan stadion baru kebanggaan Banyuwangi, Stadion Diponegoro.
Asisten Pelatih Timnas U-23 Mustaqim mengatakan pemain belakang Timnas U-23 akan bermain di kota paling timur Pulau Jawa itu. Namun kali ini namanya bukan Timnas U-23
“Kami mendapat undangan dari Persewangi. Namanya bukan timnas U-23. Ini bekas SEA Games U-23. Namanya di sana Garuda All Star, kata Mustaqim, Jumat, 19 Juni 2015.
Mengapa tidak menggunakan nama Tim Nasional? Menurutnya, usai SEA Games tidak ada event yang bisa diikuti timnas. Apalagi undangan tersebut tidak datang ke PSSI, melainkan langsung ke Manajemen Timnas. Untuk itu, untuk sedikit mencairkan kesan Timnas U-23 diboyong untuk bermain ‘tarkam’ di Banyuwangi, sejumlah pemain diikutsertakan dalam tim.
Nantinya ada dua pemain, Putu (Gede Juni Antara) dan Erick (Dwi) dari Persebaya. Nama itu ada dalam rencana akhir yang akan diusung. Tapi, mungkin akan ada perubahan,” ujar pelatih berusia 48 tahun itu.
Rombongan Garuda muda dijadwalkan berangkat pada 28 Juni 2015. Pada turnamen bertajuk Sunrise of Java Cup itu, selain Garuda All Star Ex u-23, peserta lainnya adalah Arema Cronus, Bali United, dan tuan rumah Persewangi Banyuwangi.
Para pemain senang bisa kembali berkompetisi
Teguh Amiruddin, kiper timnas U-23, mengaku mendengar kabar adanya turnamen pada akhir bulan depan. Dia jelas senang dan tidak sabar untuk berpartisipasi dalam permainan tersebut.
Di tengah suramnya persaingan di negaranya dan belum memiliki klub, pertandingan ini akan menjadi jaminan baginya. Iya, dijamin ada uang jajan yang bisa digunakan untuk merayakan Idul Fitri.
Klub sudah bubar, tidak ada pemasukan. Kalau ada pertandingan berarti ada biaya pertandingan“Iya mudah-mudahan tidak parah,” kata Teguh.
Hal senada diungkapkan bek Abduh Lestaluhu. Menurutnya, pertandingan itu ibarat menemukan penerang di saat gelap.
“Kami sempat bingung mau ke mana setelah SEA Games. Kompetisi TIDAK Ya, sanksi FIFA juga. Ya, jika ada turnamen senang Juga. “Kalau bisa lebih sering, itu bagus,” kata Abduh lalu tertawa. — Rappler.com