• September 20, 2024
Teroris Daeng Koro diduga tewas ditembak

Teroris Daeng Koro diduga tewas ditembak

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Puluhan teroris turun dari gunung karena kehabisan makanan. Mereka meminta makanan kepada warga dan akhirnya terlibat baku tembak dengan polisi. Satu meninggal.

JAKARTA, Indonesia – Diduga kelaparan, terduga teroris ditembak saat meminta makanan kepada warga di sebuah gubuk yang terletak di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat, 3 April.

Untuk teroris yang tewas ditembak saat baku tembak dengan Densus 88 di Parigi diduga kuat Daeng Koro, kata Rikwanto, Kombes Humas Polri, seperti dikutip. Di antaraSabtu 4 April.

Terjebak dalam baku tembak, mereka melarikan diri ke tengah hutan di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi.

Bagaimana hal itu terjadi?

Berdasarkan Tempo.co, kelompok bersenjata kelaparan ini turun gunung untuk meminta beras kepada seorang warga bernama Asrina yang sedang berkebun. Mereka pun meminta ibu Asrina memasak untuk mereka di gubuk yang ada di taman.

Ulman, suami Asrina, datang dan melihat orang tak dikenal mengenakan sorban di dalam gubuk. Ia pun langsung melaporkannya ke polisi.

Kapolsek Densus 88 dan anggota Brimob mendatangi lokasi dan menemukan kelompok bersenjata masih ada di sana.

Tak hanya saling tembak, kelompok bersenjata ini juga melemparkan bom rakitan ke arah polisi.

Orang yang diduga Daeng tewas seketika dalam baku tembak. Jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara Palu. Polisi masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitasnya.

Densus menyita dua pucuk senjata laras panjang M-16 dan satu pucuk senjata rakitan.

Siapakah Daeng Koro?

Daeng Koro alias Sabar Subagio diduga terlibat dalam beberapa aksi terorisme di Sulawesi Tengah. Ia disebut-sebut menjadi pemimpin pelatihan militer di beberapa daerah di Sulawesi Tengah, seperti di Kabupaten Poso, Morowali, dan Gunung Tamanjeka.

Dia diduga sebagai orang yang merakit dan meledakkan bom di Poso pada Februari 2014. Tahun lalu, ia disebut-sebut menjadi aktor intelektual penembakan seorang warga di Poso Pesisir.

“Dia juga terlibat dalam perolehan senjata yang saat ini menjadi persediaan MIT (Mujahidin Indonesia Timur),” kata Rikwanto, seperti dikutip. CNN Indonesia.

Peran Daeng Koro lainnya adalah sebagai ahli strategi kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Polri menyebut Daeng Koro merupakan penghubung antara kelompok MIT dan kelompok Makassar, serta merupakan ahli strategi pergerakan kelompok MIT.

Ia juga diduga sebagai aktor intelektual pembunuhan Brigadir Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di Tamanjeka, Poso. — Rappler.com

sbobet mobile