blog.thecurtiscasa.com

(DIPERBARUI) Konglomerat tersebut menuduh presiden PSALM Lourdes Alzona berkolusi dengan pejabat perusahaan energi Team Energy sehingga merugikan pemerintah dan SMC

MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – Konglomerat San Miguel Corporation (SMC) telah mengajukan pengaduan penjarahan terhadap kepala Perusahaan Manajemen Aset dan Liabilitas Sektor Tenaga Listrik (PSALM) yang dikelola pemerintah dan pejabat perusahaan energi, Team Energy Corporation (TPEC) .

Keluhan tersebut, yang diajukan ke Departemen Kehakiman, berkaitan dengan pelaksanaan kontrak pembangkit listrik Sual di Pangasinan yang dimiliki oleh Team Energy, yang menurut SMC menyebabkan kerugian sebesar P14 miliar ($300,4 juta) bagi pemerintah.

San Miguel Energy Corporation (SMEC), anak perusahaan San Miguel, mengajukan pengaduan terhadap Petugas Penanggung Jawab PSALM, Lourdes Alzona; Suguru Tsuzaki, Presiden TPEC; Kochi Tamura, Wakil Presiden Eksekutif Team Sual Corporation (TSC) dan beberapa John dan Jane Do melanggar Bagian 3 (E) Undang-Undang Republik 3019 atau Undang-Undang Anti-Suap dan Praktik Korupsi di hadapan Departemen Kehakiman (DOJ).

Perjanjian kontroversial

Dalam pengaduannya setebal 20 halaman, San Miguel Energy Corporation (SMEC) menyebut ada unsur penjarahan dalam kasus tersebut akibat dugaan kolaborasi Alzona dengan TPEC dan TSC dengan melanjutkan penerapan Memorandum of Agreement (MOA) yang dipertanyakan.

MOA yang kontroversial ini ditandatangani oleh PSALM pada bulan Juni 2009 dengan TPEC dan TSC, yang bertindak sebagai produsen listrik independen (IPP) untuk pembangkit listrik Sual.

MOA tersebut bertajuk “Memorandum Perjanjian sehubungan dengan kelebihan kapasitas Pembangkit Listrik Sual” menyetujui bahwa Kapasitas Kontrak Perjanjian Konversi Energi (ECA) akan menjadi 100 megawatt (MW) bersih per unit.

MOA memberikan TSC hak oleh atau melalui TPEC, untuk memasarkan, menawarkan, menjual dan memasok Kelebihan Kapasitas Nominal kepada pelanggan mana pun, secara mandiri dan tanpa pembayaran biaya apa pun kepada PSALM atau National Power Corporation (NPC).

Pada bulan Juni 2009, San Miguel Energy Corporation (SMEC) memenangkan tender sebagai administrator SUAL IPP dan diberikan hak atas output 1.000 MW dari pembangkit listrik Sual sebagai kapasitas bersih yang dikontrak.

SMEC mengklaim bahwa mereka tidak bisa mendapatkan kapasitas kontrak bersih sebesar 500 MW per unit karena kapasitas nominal TPEC sebesar 100 MW diberikan prioritas berdasarkan MOA tahun 2009.

“Jumlah perdagangan TPEC diselesaikan terlebih dahulu dan sebagian besar tetap utuh, sedangkan jumlah perdagangan PSALM (untuk SMEC) hanya merupakan saldo setelah jumlah perdagangan TPEC dikurangi dari total jumlah perdagangan,” demikian tuduhan pengaduan tersebut.

SMEC meminta PSALM untuk merevisi MOA, namun PSALM akhirnya memihak TPEC dan mendukung proposal pembagian pro rata, dengan mengatakan bahwa SMEC dan TPEC harus berbagi ketidakseimbangan pembangkitan.

Diuntungkan secara tidak sah

SMEC menuduh TPEC secara ilegal mengambil keuntungan dari kelebihan kapasitas sehingga merugikan pemerintah Filipina dan SMEC.

Pada November 2009 hingga September 2013, TPEC mampu meraih P17. 3 miliar ($371,2 juta) dari 2,82 juta MW yang dihasilkan sebagai “kelebihan kapasitas” dengan menggunakan formula penyelesaian MOA, tegasnya.

SMEC mengatakan bahwa sebagian dari jumlah tersebut, P14 miliar, seharusnya diberikan kepada pemerintah sesuai dengan ECA yang menetapkan bahwa “keseluruhan keluaran pembangkit listrik” harus dikhususkan untuk NPC.

Sementara itu, SMEC mengatakan mereka seharusnya memberikan sisa P3,3 miliar ($70,81 juta) karena jumlah tersebut sesuai dengan kapasitas yang diambil dari kapasitas kontrak bersih 1000 MW SMEC.

Saat dimintai komentar, Alzona melalui pesan singkat, Senin, 26 Oktober mengatakan pihaknya belum memiliki informasi atau salinan pengaduan yang diajukan terhadap PSALM.

“Kami akan memberikan komentar pada waktu yang tepat,” kata Alzona. – Rappler.com

$1 = P46.60