Keluarganya terlibat korupsi, Airin masih bisa menang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jika kamu sendirian, bagaimana pendapatmu?
Jakarta, Indonesia – Meski terganjal kasus korupsi yang menjerat suami dan iparnya, peluang petahana Walikota Tangsel (Tangsel) Airin Rachmi Diany untuk kembali berkuasa pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tangsel 2015 diprediksi akan tipis. tetap tinggi.
Alasannya? Pemilih Indonesia tidak cukup rasional!
“Pemilih kita sedang berubah dari pemilih yang tidak rasional menjadi pemilih yang rasional. Proses transformasi belum selesai. Kalaupun ada perbaikan sistem politik, namun belum signifikan, kata Pengamat Poltracking Institute, Agung Baskoro, Kamis, 6 Agustus.
Dalam situasi ini, menurut Agung, calon kepala daerah bisa mempermainkan aspek emosional pemilih untuk meraih simpati dan meningkatkan tingkat elektabilitas, tanpa memiliki rekam jejak yang baik.
Airin merupakan adik ipar mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang dinyatakan bersalah melakukan korupsi. Pengadilan memutuskan Atut bersalah menyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait Pilkada Lebak.
Atut mengutus adiknya, Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan yang merupakan suami Airin untuk menemui Akil. Selain kasus pilkada, Wawan diduga terlibat korupsi pengadaan alat kesehatan.
Ia jatuh cinta karena mengira Airin hanya korban
Kembali ke Airin, pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya mengamini analisa Agung.
Airin kemudian bisa dianggap sebagai korban dalam kasus ini, apalagi ada cerita antara Wawan dan wanitanya. “Bisa jadi narasi tersendiri,” ucapnya.
Usai Wawan ditetapkan sebagai tersangka, KPK memeriksa beberapa artis terkait pemberian Wawan kepada mereka, seperti Jennifer Dunn, Rebecca Reijman, dan Catherine Wilson. Menurut KPK, mobil tersebut diberikan Wawan kepada Jennifer dan Rebecca.
“Saya tidak pernah mengetahui atau melakukan intervensi terhadap kasus dugaan korupsi alat kesehatan di Tangsel.” Airin Rachmi #MataNajwa
— Mata Najwa (@MataNajwa) 29 Juli 2015
Menurut Yunarto, kisah korupsi yang dilakukan Wawan dan perempuan di sekitarnya bisa mempengaruhi sisi emosional pemilih di Tangsel dan membuat mereka menganggap Airin hanyalah korban keserakahan suaminya.
Airin hingga saat ini belum terjerat kasus korupsi. Dia hanya memiliki status sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan.
Agung mengatakan, fakta bahwa warga Tangsel merupakan masyarakat perkotaan yang memiliki akses informasi yang baik tidak serta merta mengubah keadaan. “Apakah akan berpengaruh antar kota dan kota? Ya pasti ada pengaruhnya, tapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi anomali,” kata Agung.
Pandangan masyarakat terbagi
Di kalangan masyarakat Tangsel, terdapat beragam pandangan terhadap kiprah Airin di tengah kasus korupsi Wawan dan Atut.
Sejarawan sekaligus warga Tangsel, Bonnie Triyana, misalnya, menilai hal tersebut menjadi alasan yang cukup kuat untuk tidak memilih Airin.
Suaminya Airin dijebloskan ke penjara karena korupsi. Kakak iparnya juga. Tidak diperlukan penjelasan lebih lanjut untuk tidak memilihnya. Cukup jelas! #ABBA
— Bonnie Triyana (@BonnieTriyana) 30 Juli 2015
Namun, sejalan dengan analisis Yunarto, banyak warga Tangsel yang tampak bersimpati.
Survei Indonesia Bebas Korupsi (INBEK) diluncurkan pada awal Mei 2015, ungkapnya. Rekaman lain dari Lembaga Survei Kebijakan Publik (PSRI) Dirilis pada April lalu juga menunjukkan tingkat popularitas dan elektabilitas Airin masih tinggi, meski kasus Wawan dan Ratu Atut ramai diperbincangkan publik.
Jika kamu sendirian, bagaimana pendapatmu?
Baca juga: Pilkada Tangsel 2015: Kawasan sepi yang penuh potensi kejutan
— Rappler.com