Penerbangan AirAsia Indonesia-Singapura hilang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(PEMBARUAN ke-7) Operasi pencarian dan penyelamatan kini sedang dilakukan untuk pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang, yang kehilangan kontak dengan pengawas darat beberapa jam setelah penerbangan rutin antara Surabaya dan Singapura
AirAsia QZ 8501: Informasi Darurat (mulai 14:30 +0800 GMT)
BLOG LANGSUNG: HILANGnya penerbangan AirAsia QZ8501
JAKARTA, Indonesia (UPDATE ke-7) – Tim penyelamat melakukan pencarian di Laut Jawa pada Minggu, 28 Desember, untuk mencari sebuah pesawat AirAsia dengan 162 orang di dalamnya yang hilang dalam cuaca buruk dalam perjalanan dari Indonesia ke Singapura, dalam krisis ketiga bagi maskapai Malaysia ini tahun.
Penerbangan AirAsia QZ 8501 dalam penerbangan rutin dari Surabaya, Indonesia ke Singapura hilang pada Minggu pagi, kata maskapai itu.
“AirAsia Indonesia dengan menyesal mengonfirmasi bahwa penerbangan QZ8501 dari Surabaya menuju Singapura hilang kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 07:24 pagi ini,” kata AirAsia.
Saat itu sekitar jam 8:30 pagi. Waktu Singapura mendarat di Bandara Changi Singapura, setelah lepas landas sekitar pukul 05.30. waktu setempat berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) mengatakan pesawat tersebut kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta saat berada di wilayah udara Indonesia.
AirAsia mengatakan sesaat sebelum hilangnya bahwa pesawat tersebut telah meminta izin dari pengatur lalu lintas udara Jakarta untuk menyimpang dari rencana penerbangannya dan terbang di tengah cuaca buruk di daerah yang ditandai dengan badai petir hebat.
“Pesawat berada pada rute rencana penerbangan yang telah diajukan dan meminta penyimpangan karena cuaca dalam perjalanan sebelum komunikasi dengan pesawat terputus saat masih dalam kendali Pengendali Lalu Lintas Udara Indonesia (ATC),” kata maskapai tersebut dalam updatenya. penyataan. (MEMBACA: Penerbangan AirAsia yang hilang diminta ‘divert’ karena cuaca buruk)
Pencarian dihentikan saat malam tiba, namun mereka berharap dapat dilanjutkan pada Senin dini hari, 29 Desember, kata pejabat Kementerian Perhubungan Hadi Mustofa.
QZ 8501 adalah Airbus A320-200, dengan nomor registrasi PK-AXC, dan maskapai tersebut mengatakan “operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.” AirAsia “sepenuhnya bekerja sama dan membantu layanan penyelamatan,” yang berada di bawah arahan Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia. (MEMBACA: Indonesia dan Singapura memimpin pencarian pesawat AirAsia)
Penerbangan tersebut membawa 155 penumpang dan 7 awak (dua pilot, seorang insinyur dan 4 pramugari), kata AirAsia, dengan kewarganegaraan sebagai berikut:
- 156 orang Indonesia
- 3 orang Korea Selatan
- 1 orang Malaysia
- 1 Perancis
- 1 Singapura
Sebuah pernyataan yang diperbarui Air Asia menyebutkan penumpangnya 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan seorang bayi.
Inggris mengonfirmasi salah satu warga negaranya berada di dalam pesawat tersebut. Belum dapat dipastikan apakah mereka memiliki kewarganegaraan ganda.
Laporan awal menunjukkan bahwa ada tidak ada Filipina di dalam pesawat.
“Kapten yang memegang komando memiliki total 6.100 jam terbang dan perwira pertama memiliki total 2.275 jam terbang,” kata maskapai tersebut.
Dikatakan juga bahwa pesawat yang digunakan terakhir kali menjalani perawatan terjadwal pada 16 November.
Bagi keluarga dan teman penumpang pesawat, pihak maskapai menyatakan dapat menghubungi call center darurat di +622129270811 untuk bantuan.
Rescue Coordinate Centre (RCC) milik pemerintah Singapura diaktifkan untuk membantu pihak berwenang Indonesia dalam operasional, sedangkan Crisis Management Center juga diaktifkan oleh CAAS dan Changi Airport Group.
Operasi penyelamatan
Sekitar 11 jam setelah menghilang, jet TNI AU belum menemukan tanda-tanda keberadaan Airbus A320-200, menjelang senja dan bahan bakar hampir habis.
Dua pesawat TNI AU dan satu helikopter melakukan pencarian di perairan sekitar Pulau Bangka dan Belitung di Laut Jawa, dekat Pulau Kalimanten.
“Kami tidak dapat mendeteksi tanda-tanda apa pun secara visual,” kata juru bicara TNI AU Hadi Cahyanto. Kapal pencari masih dalam perjalanan menuju daerah tersebut, sekitar separuh jalur penerbangan yang diperkirakan akan dilalui pesawat hilang tersebut, katanya.
“Cuacanya cukup bagus. Namun, kita hanya punya waktu beberapa jam lagi karena kehabisan bahan bakar. Saat itu juga sudah gelap… pesawat harus kembali ke Jakarta,” imbuhnya.
Sebuah pesawat angkut militer C-130 Singapura juga dikerahkan, setelah Indonesia menerima bantuan dari negara tetangganya di Asia Tenggara, sementara Malaysia mengatakan pihaknya telah memberikan “aset militer” untuk pencarian tersebut. – Dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com