Masyarakat Indonesia kecewa karena Budi Gunawan tidak menjadi tersangka korupsi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kepedihan ini terlihat jelas dalam serangkaian tweet yang dilancarkan pengguna media sosial Indonesia. Akankah Jokowi tetap menunjuk Budi Gunawan?
JAKARTA, Indonesia – Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang Membatalkan Status Tersangka cSatu-satunya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Komisaris Jenderal Budi Gunawan mengecewakan masyarakat Indonesia, Senin 16 Februari 2015.
(BACA: Penetapan KPK terhadap Budi Gunawan sebagai tersangka tidak sah)
Setidaknya kepedihan itu terlihat jelas dalam serangkaian cuitan yang dilancarkan pengguna media sosial Indonesia usai hakim membacakan putusan praperadilan, seperti terangkum di bawah ini.
1. BG Praperadilan diberikan sebagian. Kami sedih, kaget dan tidak bisa mempunyai pandangan berbeda dengan hakim. Tapi hukum harus dihormati.
— Febri Diansyah (@StPiobang) 16 Februari 2015
Praperadilan, salah satu mata kuliah yang menjadi catatan kaki dalam perkuliahan hukum pidana, kini sudah banyak dikenal. Untuk semua alasan yang salah.
— Aldamayo Panjaitan (@aldamayo) 16 Februari 2015
Indonesia darurat korupsi, teriak netizen saat hakim mengacungkan palu. Mereka sedih dan mengatakan bahwa Indonesia kini sedang berduka.
Petugas polisi menari di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Menarilah saat banyak orang sedih…
— Timotius Marbun (@TimMarbun) 16 Februari 2015
Hakim mengabulkan gugatan Budi Gunawan. Seluruh pengecualian KPK ditolak. Selamat kepada para koruptor. Indonesia sedang berduka.
— Laksmi Pamuntjak (@LaksmiWrites) 16 Februari 2015
Dukalah negeri ini.. Drama praperadilan hanyalah drama dengan skenario yang telah dipersiapkan.. Selamat bergembira bagi orang-orang yang dirugikan..
— alfa reza (@alphareza) 16 Februari 2015
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menyatakan akan mengambil keputusan pengangkatan Budi sebagai Kapolri setelah menunggu keputusan persidangan. Akankah Budi tetap diangkat menjadi Kapolri setelah hasil persidangan diketahui?
Selamat Pak Jokowi. Anda tak perlu ragu lagi untuk menetapkan tersangka korupsi.
— Okky Madasari (@okkymadasari) 16 Februari 2015
Menang atau kalah, meskipun menang dalam putusan praperadilan Budi Gunawan, belum tentu Anda dinyatakan paham. pic.twitter.com/MLSDTvff0X
—koesno ahmed (@koesno77) 16 Februari 2015
Namun banyak pihak yang menyayangkan langkah KPK yang menetapkan Budi sebagai tersangka hanya dalam hitungan hari setelah diumumkan sebagai calon Kapolri.
Saya sejak awal merasa KPK sedang terburu-buru. Menangkap BG tersangka tanpa memeriksanya terlebih dahulu. Melawan mafia besar memerlukan persiapan yang matang.
— Savic Ali (@savicali) 16 Februari 2015
Akankah KPK hancur dengan keputusan praperadilan ini? Kalau kacamata formalis, mungkin iya. Namun politik tidak bersifat formalistis.
— Puthut EA (@Puthutea) 16 Februari 2015
Sikap. pic.twitter.com/Xk3fDEFEhW
— Joko Anwar (@jokoanwar) 16 Februari 2015
Hakim Sarpin Rizaldi juga menjadi sorotan. Tak sedikit yang mendukung keputusannya.
Nasib negara ini ditentukan oleh seorang hakim bernama Sarpin. Hanya satu orang dengan palunya. Dan itu terjadi karena Jokowi tidak berani mengambil keputusan
— Daru Priyambodo (@DaruPriyambodo) 16 Februari 2015
Menurut saya jurinya cukup komprehensif…
— #UnitedTunaiPromise (@Fahrihamzah) 16 Februari 2015
Jangan salahkan Hakim Sarpin. Jangan salahkan anggota DPR. Jangan salahkan Mega. Biarkan mereka berperan di BG. Tapi salahkan Jkw yang tidak berperan sebagai negarawan.
— Andi Chairil (@andi_chairil) 16 Februari 2015
Terima kasih hakim Sarpin Rizaldi yang sudah memberikan sinetronnya, sekarang saatnya pres. @jokowi_do2 get GATOT = Benar-benar bingung #Kapolri
— Edi Liem (@EdiLiem) 16 Februari 2015
Banyak yang menilai keputusan ini menjadi preseden buruk bagi pemberantasan korupsi. Tidak menutup kemungkinan koruptor lain juga mengajukan gugatan praperadilan ke KPK dan dikabulkan.
Kemudian tersangka KPK lainnya berbondong-bondong mengajukan permohonan praperadilan perkara untuk menentukan statusnya.
— Herla Twh (@Herla_) 16 Februari 2015
Berikutnya Jero Wacik, SDA, dan mungkin Sutan Batugana juga akan menggelar sidang pendahuluan?
— #Tedjoisme (@Redjopi) 16 Februari 2015
Seluruh koruptor yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat mengajukan permohonan sidang pendahuluan dan dapat dibebaskan oleh hakim. Kemenangan korupsi!
— Raja Aziz (@dedenabdulaziz) 16 Februari 2015
Jokowi kembali mendapat kritik berupa kekecewaan dari konstituennya yang berharap sang pemimpin mengambil tindakan tegas.
Memang benar, para koruptor bersorak. Sejarah baru pemerintahan @jokowi_do2 #SimpanKPK
— SAMIRIN (@SamirinCimink89) 16 Februari 2015
saya minta maaf @jokowi_do2 ini memang hari kelam bagi hukum Indonesia
— Gandrasta Bangko (@gandrasta) 16 Februari 2015
Persetan kamu jokowi, persetan kamu. #Cukup sudah cukup
— BeWe (@WJB__) 16 Februari 2015
Sidang pendahuluan BG diterima. Pak Jokowi, apa yang ingin Anda lakukan sekarang? Jika kamu diam saja, kamu akan menjadi gila. #spaarKPK
— #SimpanKPK (@ernestprakasa) 16 Februari 2015
Mengemas @jokowi_do2 Saya dulu sangat yakin bahwa Anda bisa tegas. Sekarang saya ragu. Ini adalah suara pendukung ayahmu.
— Risa AMRIKASARI (@RisaHart) 16 Februari 2015
Pendukung setia Jokowi masih menaruh harapan padanya.
Dimana Jokowi pagi ini? Dia baru saja membuka rapat kabinet terbatas bidang pariwisata di Istana Bogor (@setkabgoid) pic.twitter.com/RzHPtmvyM1
— Rappler Indonesia (@RapplerID) 16 Februari 2015
Pak Jokowi, kalau mengecewakan rakyat, belum jelas: sendirian. Lagi pula, Anda tidak punya kekuasaan, presiden tidak punya kekuasaan.
— Edward Suhadi (@edwardsuhadi) 16 Februari 2015
Kalau stuck Pak Jokowi, lakukan yang benar. Akan dikutuk, diludahi, dipukuli, ditusuk. Tapi tolong, orang-orang baik dan berakal sehat akan bangkit melawan Anda.
— Edward Suhadi (@edwardsuhadi) 16 Februari 2015
Bisakah Mahkamah Agung akhirnya membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan?
Teka-teki baru, atau materi pertaruhan baru, akankah Mahkamah Agung membatalkan keputusan Hakim Sarpin? Kecil kemungkinan Mahkamah Agung berani membatalkannya.
— Salahuddin Wahid (@Gus_Sholah) 16 Februari 2015
Bagaimana menurutmu? Akankah Jokowi tetap menunjuk Budi Gunawan? —Rappler.com