Video musik ‘Nazi’ berlatar belakang Prabowo dari Indonesia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Majalah Time menyebut video musik yang dibuat untuk mendukung calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, adalah ‘salah satu kampanye politik terburuk yang pernah ada’
JAKARTA, Indonesia – Video musik yang seharusnya menarik lebih banyak dukungan kaum muda terhadap calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto dan pasangannya Hatta Rajasa, namun video musik yang menampilkan bintang rock terkenal Indonesia yang mengenakan seragam bergaya Nazi malah menuai kritik internasional.
Fitur video musik idola indonesia juri Ahmad Dhani dan 3 penyanyi lain yang menyanyikan “Prabowo-Hatta! Indonesia bangkit!” (Prabowo-Hatta! Bangkit Indonesia!) diiringi lagu klasik Queen “We Will Rock You”.
Video tersebut diunggah beberapa waktu lalu, namun majalah Jerman Kaca menarik perhatiannya pada Selasa, 24 Juni, ketika ditulis bahwa Dhani jaket seragam hitam mirip dengan seragam pemimpin SS Heinrich Himmler.
Waktu majalah menyebutnya “Salah satu kampanye politik terburuk yang pernah ada” dalam sebuah artikel yang berbunyi, “Hal ini terutama menunjukkan bahwa gambaran fasis digunakan untuk menggalang dukungan terhadap Prabowo, yang diberhentikan dari militer pada tahun 1998 karena penculikan aktivis pro-demokrasi.”
Brian May, gitaris utama Queen, bahkan mengomentari video tersebut dalam sebuah tweet.
Ya”@ShafiqPontoh: “@DanielZiv: Gambar kulit kepala Ahmad Dhani http://t.co/gICAh4IMkf ” tentu saja itu sepenuhnya tidak kami izinkan. Bri
— Dr. Brian May (@DrBrianMay) 25 Juni 2014
Netizen Indonesia pun dengan cepat mengecam video tersebut. Penyanyi internasional kelahiran Indonesia cuit Anggun Cipta Sasmi dia “kaget, kecewa, malu dan sedih” saat melihat foto itu dan membacanya Kaca artikel.
Seorang pengguna Twitter bernama fricedianto menambahkan bahwa Dhani ingin agar Prabowo menjadi penguasa “gaya Hitler” – “fasis, fanatik, dan otoriter.”
Awalnya, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Dhani dan pihak lain di balik video tersebut Postingan Facebook pada 20 Juni. Namun setelah mendapat kritikan tersebut, tim kampanye Prabowo menjauhkan diri dari lagu tersebut, dengan juru bicaranya Tantowi Yahya mengatakan: “Video ini bukan produk tim kampanye.”
Dradjad Wibowo, direktur kebijakan dan program tim kampanye Prabowo, dikutip oleh portal berita Indonesia Kompas.com seperti mengatakan, “Jika itu benar-benar pakaian Nazi, kami akan meminta Dhani untuk mengubah videonya dan mungkin dia harus meminta maaf.”
Namun, penyanyi Indonesia itu tampak tidak menyesal, lapor situs berita Kedua, “Rakyat Indonesia tidak terlibat dalam pembunuhan jutaan orang Yahudi, bukan?”
Kemarahan tersebut mencerminkan kepekaan terhadap potensi kepresidenan Prabowo.
Dia sebelumnya mengaku memerintahkan penculikan aktivis demokrasi di hari-hari terakhir kediktatoran Soeharto selama 3 dekade pada tahun 1998, dan juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur.
Terlepas dari kekhawatiran tentang masa lalunya yang kelam, dalam beberapa pekan terakhir, Prabowo telah mempersempit kesenjangan dengan Joko Widodo, yang memenangkan banyak pendukung selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta. Sebuah jajak pendapat yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan dia hanya tertinggal 4%. (Baca: Pemilu Indonesia sudah dekat)
Kontroversi tersebut juga muncul hampir seminggu setelah a Kafe bertema Nazi di Bandungsebuah kota yang berjarak dua jam di luar Jakarta, yang menutup tokonya setelah memicu kemarahan internasional, kini dibuka kembali. – dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com