Tren #PUSO2019 saat PH bersiap untuk final FIBA
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Trending hashtag di Filipina pada Kamis sore, 6 Agustus
MANILA, Filipina – Momentum semakin meningkat bagi Filipina karena tawaran terakhir untuk Piala Dunia Bola Basket FIBA 2019 tinggal kurang dari 24 jam lagi.
(LANGSUNG: Final Piala Dunia FIBA 2019)
Melalui kampanye keterlibatan media sosial dengan tagar #PUSO2019, masyarakat Filipina mulai menyuarakan pendapat mereka di Twitter, menyampaikan kepada federasi bola basket dunia FIBA mengapa menurut mereka Filipina harus memenangkan tender tersebut. (MEMBACA: PH dan tawaran Piala Dunia FIBA 2019-nya)
Tagar tersebut menjadi populer di Filipina pada Kamis sore, 6 Agustus dan sempat menjadi top trending topik.
Beberapa netizen pun memperlihatkan “dunkfies” mereka.
“Dunkfie” adalah bagian dari kampanye #PUSO2019 di mana para penggemar dapat memposting foto selfie dengan ponsel mereka di atas cincin mainan darurat, bukan di tongkat selfie.
(MEMBACA: Alapag tentang tawaran FIBA PH: ‘Kami membuktikan bahwa raksasa bisa dikalahkan’)
Termasuk dalam #PUSO2019 adalah apa yang mereka sebut “dunkfie”. Berikut tampilannya @JAlapag3 @patriciahizon pic.twitter.com/Ctzv1u6GdF
— Jane Bracher (@janebracher) 3 Agustus 2015
Sebuah video callout berjudul “Para sa Pinas” yang mirip dengan Ice Bucket Challenge juga diluncurkan awal pekan ini, mendorong para penggemar untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap tawaran Filipina melalui video dan mengajak teman-temannya untuk memulai rantai tersebut agar tetap bertahan.
Berikut adalah video “Untuk Filipina” mantan kapten tim nasional Jimmy Alapag.
.@JAlapag3 sibuk dengan video “Shot for the Philippines” miliknya sendiri. Dia memanggil Jayson dan RDO #PUSO2019 pic.twitter.com/rT9jYAHhxB
— Jane Bracher (@janebracher) 3 Agustus 2015
Tawaran tuan rumah Piala Dunia 2019 ada di Filipina dan China.
Filipina akan mendasarkan pengadilannya pada kecintaan negara tersebut yang mengakar terhadap bola basket. Sementara Tiongkok mengandalkan pengalamannya menjadi tuan rumah acara olahraga berskala besar seperti Olimpiade Musim Panas 2008.
Program ini dimulai pada hari Jumat tanggal 7 Agustus pukul 15:00 dan kedua negara akan menyampaikan kasusnya ke Dewan Pusat FIBA masing-masing selama 20 menit. Akan ada sesi tanya jawab tertutup dengan masing-masing negara, dilanjutkan dengan pembahasan dan pengambilan keputusan Dewan.
Lihat lebih banyak tweet dari #PUSO2019 di bawah.
//
— Rappler.com