• October 8, 2024

Kejutan fashion show IPMI di hari ketiga JFW2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Persatuan Perancang Busana Indonesia menghadirkan peragaan busana penuh totalitas di panggung Jakarta Fashion Week 2015

Enam desainer dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) memberikan kejutan di hari ketiga Jakarta Fashion Week 2015, Senin (3/11). Peragaan busana IPMI dibuka dengan nuansa dark funereal karya desainer Tri Handoko bertema “Requiem” dan diakhiri manis dengan koleksi serba putih dengan applique bunga pasta Shibori dari desainer senior Carmanita.

Pada pameran ini, keenam desainer berkolaborasi dengan stylist ternama di Indonesia. Kolaborasi mereka menawarkan tampilan A.NON.A.LIS.TIC yang menjadi tema besar secara keseluruhan. Berikut penjelasan singkat keenam desainer IPMI:

Tri Handoko – “Requiem”

Desainer asal Jakarta, Tri Handoko, menghadirkan koleksi serba hitam yang menggambarkan suasana pemakaman yang kelam. Inspirasinya adalah seorang wanita yang kekasihnya telah meninggal. Menggunakan busana bergaya klasik namun menambahkan sentuhan penumpukan berbagai garmen dan aksesoris membuat koleksinya terlihat semakin modern. Penonton seakan mampu berempati terhadap wanita yang tetap tegar meski kekasihnya telah meninggal dunia.

Yopie Pratama – “Perselingkuhan Perempuan”

Yopie Pratama membawakan sajian yang cantik dan apik dengan beragam gaun malam dilakukan oleh seorang model yang memakai topi. Dibuka dengan gaun malam warna-warna pastel yang sangat manja, lalu berturut-turut ke warna-warna yang lebih berani. Dia mengeksekusi gaun tebal itu dengan teknik dibuat khusus modern, dengan sentuhan nafas klasik dalam balutan busana modern. Yopie menggunakan materi ilmiah shangtung dia, renda, jacquard, bulu, Dan organdi.

Mel Ahyar – “Suvarnabhumi”

Desainer muda jebolan sekolah mode ESMOD ini menunjukkan kelas dan kepiawaiannya dalam mengawinkan teknologi dan mode. Menghadirkan koleksi bertajuk “Suvarnabhumi”, Mel Ahyar menampilkan ilustrasi 3D yang diaplikasikan pada pakaian beserta sulaman dan batu hias. Mel terinspirasi dari kejayaan kerajaan Sriwijaya yang tersebar di Asia Tenggara. Menariknya, hanya dua palet warna yang digunakan – hitam dan coklat – yang kemudian diaplikasikan dengan kombinasi ilustrasi bordir dan batu hias.

Danny Satriadi – “Arkamaya”

Kesan ceria, segar, dan awet muda terpancar dari koleksi desainer Danny Satriadi. Palet warna yang cerah fuschiaoranye, coklat keemasan, ditambah aplikasi batu perhiasan, payet, manik-manik, tepian, menambah nilai pada pakaian berpotongan sederhana. Rok mini dan atasan polos dibalut jaket oranye dengan aksen batik, sangat lucu untuk dikenakan di acara formal maupun santai.

Stephanus Hamy – “HAMY Sentuhan Cantik dan Bersih”

Suasana tiba-tiba berubah haru ketika desainer senior Stephanus Hamy tertatih-tatih keluar rumah, baru saja sembuh dari sakit. Kali ini ia hanya memboyong sekitar 7 koleksi busana berpelat hitam, merah, dan emas. Sebuah gaya yang khas, namun menawan, bagaikan nostalgia bagi pecinta karya Hamy.

Carmanita – “Bunga Putih dan Shibori”

Desainer Carmanita mengakhiri sesi fashion show IPMI di JFW 2015 dengan manis. Ia memamerkan koleksi baju berwarna putih dari kepala sampai kakiterbuat dari kertas organza. Kelebihannya terletak pada penggunaan bunga pasta shibori dengan warna cerah. Aplikasi yang telah menjadi luar biasamemengaruhi cantik, sangat cantik. Pakaian seperti ini disebut abadi. —Rappler.com

HK Pool