• October 6, 2024

Arzeti Bilbina siap menghadapi Tri Rismaharini di Pilwalkot Surabaya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tri Rismaharini punya “saingan” baru, ia adalah mantan model papan atas Arzetti Bilbina yang kini menjadi anggota DPR Partai Kebangkitan Bangsa di daerah pemilihan Surabaya. Tahun depan, Arzetti akan mengadu nasib di Pilwali Kota Surabaya.

SURABAYA, Indonesia – Kemeriahan pemilihan walikota (Pilwalkot) Surabaya mulai terasa. Meski jadwalnya diundur dari rencana yang semula 16 Desember 2015 menjadi Februari 2016, bursa calon Wali Kota Surabaya menarik minat sejumlah tokoh, termasuk artis ibu kota yang juga anggota Republik Indonesia. DPR, Arzetti Bilbina.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang juga berhasil mengantarkan Arzetti menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Arzeti membenarkannya.

Saat ini, ia berada di Surabaya untuk menyapa warga dan memahami kondisi masyarakat Surabaya. Mohon doanya, tahun depan masih berproses, masih ada waktu untuk persiapan dalam perjalanan, kata Arzetti, Rabu, 4 Maret.

Arzetti tertantang menghadapi Risma

Saat disinggung akan bersaing dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, perempuan Minangkabau ini tak merasa dilombakan, ia justru termotivasi jika Risma benar-benar maju menjadi lawannya.

“Sebagai perempuan, saya senang ada pemimpin perempuan, karena biasanya perempuan lebih teliti, lebih peduli. Bagi saya, keberadaan Bu Risma menjadi motivasi tersendiri. “Siapa pun yang dipilih masyarakat akan menjadi pemimpin yang terbaik, jika perempuan yang terpilih, lebih baik lagi,” ujarnya.

Di Komisi VIII DPR RI, Arzetti dikenal getol menyuarakan hak-hak perempuan. Memang pemberdayaan perempuan merupakan salah satu bidang kerja Komisi VIII DPR RI.

Mantan model ini senang bisa berangkat ke Senayan, karena berhak menggantikan Imam Nahrawi yang kini menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga. Pada pemilu legislatif tahun lalu, Arzetti menjadi calon legislatif daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur I (Surabaya-Sidoarjo). Ibu tiga anak ini memperoleh suara di peringkat ketiga (48.306 suara).

Saat itu, PKB hanya mendapat dua kursi, yakni Imam Nahrawi dan Syaikhul Islam. Sesuai dengan pasal 241 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), yang berhak menggantikan anggota DPR yang mengundurkan diri adalah yang memperoleh suara terbanyak berikutnya di daerah pemilihan yang sama.

PKB yakin Arzetti memiliki modal awal yang cukup

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi DPW PKB Jatim Musyafak Rouf mengaku optimistis Arzeti Bilbina bisa mengikuti Pilwalkot Surabaya.

Menurutnya, Arzetti memiliki kriteria yang layak sebagai calon kuat Wali Kota Surabaya.

Selain menjadi anggota DPR daerah pemilihan Surabaya, Arzetti juga memiliki komunitas pendukung yang kuat di luar NU dan PKB. “Mbak Arzetti juga dikenal masyarakat, dia juga cantik, ini menjadi daya tarik tersendiri, apalagi di kota-kota besar, banyak anak muda yang lebih suka dipimpin oleh orang-orang cantik,” kata Musyafak kepada Rappler Indonesia.

Musyafak mengatakan, saat ini PKB masih dalam proses mencari pasangan yang nantinya akan mendampingi Arzetti di Pilwalkot Surabaya. PKB belum memiliki cukup kendaraan untuk berangkat ke Pilwalkot sendirian, sehingga belum mencari pasangan atau berkoalisi dengan partai lain.

Saat ditanya peluang Risma bisa bersama Arzetti, Musyafak mengamini namun ragu dengan posisi Risma saat ini. “Kalau bekerja sama Bu Risma akan lebih indah lagi. “Tapi ya, itu mungkin saja, Bu. Risma punya kendaraan perseorangan, dia juga punya PDI-P, mungkin dia lebih suka kendaraan itu,” kata Musyafak.

“Tapi kalau mau ikut Arzetti ya, tidak ada yang bisa bersaing, Surabaya tidak perlu pemilu, sudah tahu siapa pemenangnya,” candanya.

Namun jika disuruh memilih, masyarakat Surabaya akan memilih siapa? —Rappler.com


judi bola