• October 19, 2024

Lebih dari 20 sandera Pinoy di Aljazair?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(PEMBARUAN ke-2) Departemen Luar Negeri mengatakan telah menerima laporan dari anggota keluarga bahwa lebih dari 20 warga Filipina termasuk di antara sandera asing yang ditangkap di Aljazair.

MANILA, Filipina (UPDATE ke-3) – Pemerintah Filipina menerima laporan bahwa lebih dari 20 warga Filipina termasuk di antara sandera asing yang ditangkap oleh kelompok bersenjata Islam di Aljazair.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Raul Hernandez mengatakan seorang sandera asal Filipina, bersama dengan seorang warga negara Jepang, melarikan diri dari daerah tersebut sebelum pasukan Aljazair melancarkan operasi penyelamatan, meskipun ia menderita luka ringan.

“Laporan yang kami terima dari kedutaan kami di Tripoli menunjukkan bahwa dia berhasil melarikan diri bersama seorang warga negara Jepang,” kata Hernandez kepada Rappler, Jumat, 18 Januari.

Hernandez menambahkan bahwa warga Filipina tersebut – yang belum diidentifikasi sehingga pemerintah dapat memberi tahu keluarga tersebut terlebih dahulu – telah melarikan diri dari kompleks tersebut sebelum tentara Aljazair menyerangnya.

Pria tersebut “terluka ringan” dan sedang dalam perjalanan ke ibu kota Aljir untuk menerima bantuan medis.

Krisis penyanderaan berakhir pada hari Kamis ketika serangan udara Aljazair menewaskan 34 sandera dan 15 penculik. Tujuh sandera masih hidup.

20 Pinoy di antara sandera?

Hernandez kemudian mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa seorang saudara laki-laki dan istri dari dua pekerja Filipina telah menelepon departemen tersebut secara terpisah untuk mengatakan bahwa anggota keluarga mereka dan 19 rekan kerja Filipina lainnya berada di ladang gas pada saat itu.

“Pihak Aljazair mengakui ada beberapa kematian dan luka di pihak para sandera setelah operasi yang dilakukan oleh pasukan militer Aljazair, namun tidak ada rincian yang diungkapkan,” tambahnya.

Manila masih mencoba untuk menentukan berapa banyak warga Filipina yang berada di pabrik tersebut, sebuah tugas yang rumit karena banyaknya perusahaan dan kontraktor asing yang beroperasi di wilayah tersebut, katanya.

Seorang pejabat senior diplomatik mengatakan demikian dalam laporan tersebut Kamis malam yang diterima DFA mengenai krisis di Aljazair sebenarnya diperoleh dari Kedutaan Besar Jepang di Tripoli.

Diplomat Filipina yang bertugas di Aljazair belum melakukan kontak dengan Filipina di ladang gas tersebut, tambah sumber itu.

BALAS DENDAM ATAS INTERVENSI PERANCIS.  Klip tak bertanggal dari video yang diperoleh kantor berita Mauritania ANI konon menunjukkan mantan emir al-Qaeda Mokhtar Belmokhtar di Maghreb Islam (AQIM) berbicara di lokasi yang dirahasiakan.  FOTO AFP / HO / ANI

Pembalasan atas serangan Perancis di Mali

Saluran berita Perancis France 24 melaporkan pada hari Rabu tanggal 16 Januari bahwa warga Filipina termasuk di antara sandera yang disandera oleh militan Islam di In Amenas, sebuah ladang gas di timur, bersama dengan warga negara Inggris, Jepang dan Malaysia. Aljazair dioperasikan bersama oleh raksasa minyak Inggris BP, Statoil Norwegia, dan perusahaan energi milik negara Aljazair Sonatrach.

Para penculik kemudian mengatakan kepada media di Mauritania bahwa mereka telah menahan 41 orang asing, termasuk beberapa warga negara Prancis dan 7 warga negara Amerika.

Sebuah kelompok Islam mengatakan penculikan itu merupakan pembalasan atas intervensi militer Perancis baru-baru ini terhadap kelompok Islam bersenjata yang menguasai Mali utara pada bulan April 2012.

Pemerintah asing pada hari Kamis menyatakan semakin khawatir mengenai keselamatan warganya di Aljazair setelah serangan berdarah tersebut.

Media Aljazair mengklaim bahwa tentara telah membunuh Abu al-Baraa, pemimpin penculik yang menolak bernegosiasi dengan pemerintah. Rappler.com, dengan laporan dari Agence France-Presse

HK Pool