Bagaimana memperkuat pertanian ASEAN
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Grow Asia Agriculture Forum akan mempertemukan pejabat pemerintah, sektor swasta dan petani untuk mencari cara memperkuat sektor pertanian di kawasan ini
MANILA, Filipina – Bagaimana kita melibatkan petani dalam pertumbuhan ekonomi?
Pertanyaan ini, dan semua permasalahan yang menyertainya, akan dibahas dalam “Forum Pertanian Grow Asia” yang akan diadakan pada tanggal 21 Mei di New World Hotel, Makati City.
Pada hari pertama Forum Ekonomi Dunia ke-23 di Asia Timur, acara tersebut akan meluncurkan Grow Asia, sebuah platform baru yang bertujuan membantu memperkuat sektor pertanian negara-negara anggota ASEAN.
Penguatan sektor pertanian di kawasan ini terutama diperlukan pada saat ancaman terhadap ketahanan pangan semakin besar. Pada tahun 2050, dunia masih perlu memberi makan dua miliar orang.
Menurut penelitian dari Universitas Minnesota, produksi tanaman harus ditingkatkan dua kali lipat untuk memberi makan populasi tersebut.
Namun sektor pertanian dan petani juga harus memberikan baja kepada pihak lain. Perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan kekeringan yang lebih panjang, gelombang panas yang lebih hebat, dan curah hujan yang lebih tinggi – sebuah fenomena yang dapat membedakan antara keberhasilan dan kegagalan panen.
Penggunaan lahan lainnya, seperti penggunaan industri dan komersial, membatasi jumlah lahan yang dapat digunakan untuk pertanian. Dengan meningkatnya jumlah mulut yang harus diberi makan di dunia, hal ini berarti para petani harus menanam lebih banyak tanaman di lahan dengan luas yang kurang lebih sama.
Solusi, kolaborasi
Grow Asia berharap menjadi platform di mana kemitraan antar pemangku kepentingan dapat dijalin dan solusi terhadap tantangan pertanian – seperti perubahan iklim dan masalah air – dapat dibuat.
Lebih dari 150 pejabat dari pemerintah ASEAN, pemimpin sektor swasta, tokoh masyarakat sipil dan asosiasi petani akan berkumpul dan bertukar pikiran mengenai cara-cara untuk menjadikan pertanian lebih kuat.
Forum ini diharapkan dapat merangsang diskusi dan perbincangan antar aktor-aktor tersebut sehingga dapat berujung pada kerja sama, baik antara perusahaan dengan asosiasi petani maupun antara satu negara dengan negara lain.
Praktik terbaik dan solusi unik terhadap tantangan juga akan disajikan. Di akhir acara, seluruh pemangku kepentingan harus bisa berkumpul untuk menyusun agenda beserta daftar prioritas dan tindakan yang akan diambil.
Mengatasi masalah-masalah utama
Grow Asia tidak akan dimulai dari awal. Hal ini akan melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada yang sedang dilaksanakan oleh Forum Ekonomi Dunia dan negara-negara ASEAN di bawah inisiatif Visi Baru untuk Pertanian (NVA).
WEF secara khusus bekerja sama dengan Vietnam, Indonesia dan Myanmar untuk meningkatkan produktivitas petani, menjadikan tanaman dan produk mereka lebih menguntungkan dan kompetitif, serta meningkatkan kualitasnya, semuanya dengan cara yang ramah lingkungan.
Forum ini akan membahas beberapa permasalahan terpenting yang dihadapi pembangunan pertanian dan ketahanan pangan ASEAN saat ini melalui 6 sesi paralel:
- Meningkatkan produktivitas pertanian – Cara memanen lebih banyak tanaman dari lahan terbatas dan menggunakan teknik dan teknologi baru
- Penerapan model pembiayaan yang inovatif – Bagaimana membuat petani kecil lebih aman secara finansial
- SAYAn meningkatkan efisiensi dalam rantai nilai pangan – Bagaimana memberi nilai tambah pada hasil panen petani
- Pengembangan pertanian cerdas iklim – Bagaimana mempersiapkan pertanian menghadapi dampak perubahan iklim yang berpotensi melumpuhkan
- Memperkuat lingkungan yang mendukung – Bagaimana mengembangkan kebijakan dan praktik untuk memperkuat sektor pertanian
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi – Bagaimana memanfaatkan internet dan media baru untuk membantu petani
– Rappler.com
Filipina menjadi tuan rumah Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur pada tanggal 21-23 Mei 2014 di Makati Shangri-La Hotel. Untuk pembaruan di forum, kunjungi situs mikro Rappler.
Pekerja di sawah gambar dari Shutterstock