• November 23, 2024
Jutaan buku teks DepEd baru tidak selaras dengan K sampai 12

Jutaan buku teks DepEd baru tidak selaras dengan K sampai 12

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Badan audit negara meminta departemen pendidikan untuk mengidentifikasi dan meminta pertanggungjawaban pejabat atas akuisisi R608,7 juta

MANILA, Filipina – Pada masa transisi dari kurikulum lama ke program baru K ke 12, Departemen Pendidikan (DepEd) masih memperoleh 16,3 juta buku teks baru yang dicetak, meski sudah tidak merespon kurikulum baru.

Demikian salah satu temuan Komisi Audit (COA) dalam laporannya yang dirilis Selasa, 31 Maret.

Pada saat yang sama, COA juga melihat adanya penyimpangan dalam penyampaian materi pembelajaran dan pengajaran yang sesuai dengan kurikulum K hingga 12.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa banyak materi yang dibutuhkan untuk tahun ajaran 2013-2014 telah disampaikan pada kuartal terakhir tahun 2013. Keterlambatan pengiriman, kata COA, mempengaruhi tujuan rasio siswa-buku teks 1:1 di negara tersebut.

Tidak cocok untuk K hingga 12

DepEd memperoleh 16.296.231 buku teks melalui program suplemen buku teks 2011-2012, namun hal ini disampaikan pada tahun ajaran 2012-2013, ketika kurikulum yang disempurnakan untuk kelas 1 dan 7 pertama kali diterapkan.

Materi tersebut, senilai P608,7 juta ($13,66 juta)*, merupakan buku teks untuk tingkat kelas yang telah tercakup dalam dua tahun pertama penerapan awal K hingga 12. Mereka dimaksudkan untuk digunakan pada tahun pengirimannya.

“(Akuisisi) mengakibatkan buku teks tidak lagi dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya, meskipun pada akhirnya hanya digunakan sebagai bahan referensi, tidak lagi merespon kurikulum K hingga 12 yang disempurnakan,” demikian laporan COA.

DepEd dilaporkan mengatakan buku teks tersebut “tidak ketinggalan jaman dan tidak diperlukan lagi” karena masih dapat digunakan dalam banyak kompetensi pembelajaran di bawah K hingga 12.

Namun lembaga audit negara menyebut buku-buku tersebut sebagai “pengeluaran yang tidak perlu” yang “mengakibatkan pemborosan dana negara” yang seharusnya bisa digunakan untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk K ke 12. (BACA: Pia Cayetano: K ke 12 harus terjadi di ‘ waktu yang tepat’)

COA meminta DepEd untuk mengidentifikasi dan meminta pertanggungjawaban pejabat atas pengadaan buku-buku pelajaran yang sudah ketinggalan zaman.

Pengiriman tertunda

Sebanyak 15,263,111 buku teks senilai P509,117,446 ($11.42 juta) dibeli oleh DepEd untuk tahun ajaran 2013-2014, namun hanya 63% atau 9,691,583 buku teks senilai P309,796.245 juta dijadwalkan untuk dikirimkan dari bulan Juni hingga Juni (bagian) untuk bagian hingga Oktober. 2013.

Namun, dari 9 juta buku pelajaran, hanya 1.095.584 yang disampaikan sebelum kelas dimulai pada bulan Juni 2013. Sisanya sebanyak 8.595.999 buku teks dikirimkan dari Juli 2013 hingga Januari 2014.

Keterlambatan pengiriman terburuk dilaporkan terjadi di sekolah-sekolah di Daerah Otonomi Cordillera, Daerah Ilocos dan Lembah Cagayan.

Namun DepEd mengatakan materi tersebut, meski tertunda, akan tetap ada digunakan setelah tahun ajaran 2013-2014, minimal 3 tahun.

Penjelasan DepEd

DepEd menyebutkan dua alasan penundaan tersebut:

  1. Departemen harus mengkontekstualisasikan materi siswa kelas 2 19 bahasa asli.
  2. DepEd menugaskan penulis untuk mengembangkan materi Kelas 8, namun ada penundaan dalam proses pengembangan.

Departemen tersebut rupanya memperkirakan penundaan tersebut salinan materi pembelajar dan panduan guru yang diberikan sebelum pelaksanaan awal K hingga 12. Guru juga dilatih untuk menerapkan kurikulum baru dan menyajikan materi baru menggunakan prototipe panduan pembelajaran.

Namun COA mengatakan pengadaan tersebut “mencerminkan kesalahan dalam perencanaan dan kurangnya pandangan ke depan.”

“Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kurangnya kesiapan lembaga dalam penerapan K hingga 12 telah membuat siswa kehilangan akses terhadap pendidikan yang berkualitas,” tambah lembaga tersebut. (BACA: Tangguhkan K ke 12? Tapi PH siap – Luistro)

Untuk menghindari penundaan di masa depan, COA mengatakan DepEd harus merencanakan jadwal pengadaan dan pengiriman yang “memadai dan realistis” terkait materi pembelajaran dan pengajaran. – Rappler.com

*US$1 = P44,56

Pengeluaran Sidney 2023