• November 24, 2024

Bungkus Indonesia: 6 November. 2014

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tingkat pertumbuhan Indonesia terendah dalam 5 tahun, seorang menteri yang mendobrak kediamannya, mengapa keluarga WNI yang terbunuh di Hong Kong tidak dapat mengklaim asuransi, dan banyak lagi

JAKARTA, Indonesia – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus melambat dan pembobolan seorang menteri di sebuah rumah kos di Jakarta menjadi pemicu rangkaian cerita kami di Indonesia selama satu hari terakhir.

1. Lambatnya pertumbuhan Indonesia menunjukkan betapa besarnya tantangan yang dihadapi Jokowi

Presiden Joko “Jokowi” Widodo benar-benar mempunyai “pekerjaan yang cocok” untuknya. Angka resmi yang dirilis pada Rabu, 5 November menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh pada laju paling lambat selama 5 tahun pada kuartal ketiga. Perekonomian G20 tumbuh sebesar 5,01% tahun-ke-tahun dalam tiga bulan hingga akhir September, turun dari 5,12% pada kuartal sebelumnya, dengan para analis menyalahkan melemahnya permintaan ekspor komoditas utama negara tersebut. Jokowi, yang dilantik pada tanggal 20 Oktober, telah berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan hingga 7% selama dua tahun ke depan dengan merombak infrastruktur negara yang lemah dan memotong birokrasi untuk menarik lebih banyak investor asing. Baca cerita selengkapnya di Rappler.

2. Akses ditolak, Menteri Tenaga Kerja menerobos asrama pekerja migran

Foto Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri yang memanjat gerbang di Tebet, Jakarta Selatan, beredar di media sosial pada Rabu. Ia mengatakan, dirinya terpaksa masuk ke kos-kosan WNI yang sedang menunggu pengiriman ke negara tetangga untuk bekerja sebagai TKI karena pengurusnya menolak mengizinkannya masuk. Hal baik yang dia lakukan: Di dalam dia menemukan 43 pekerja berdesakan. ruang tamu, yang berbagi satu kamar mandi, menurut Kompas.com. “Itu tidak benar. Tidak memenuhi standar,” kata menteri yang ibunya pernah menjadi pekerja migran di Arab Saudi itu.

3. Jokowi bicara reformasi di KTT G20, visi ekonomi di APEC

Dipastikan: Jokowi tidak hanya akan melakukan hal tersebut KTT G20 di Brisbane, Australia, pada 15-16 November, dia akan melakukannya menyampaikan pidato tentang pengalamannya melakukan reformasi ekonomi dan birokrasi pada masa menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta, Berdasarkan kantor berita negara Antara. Namun sebelumnya, Jokowi akan menyampaikan pidato mengenai visi perekonomian Indonesia 5 tahun ke depan pada KTT APEC di Beijing, China, pada 10-11 November. Kemudian pada KTT ASEAN di Myanmar pada 12-14 November, ia dijadwalkan menghadiri 9 pertemuan.

4. Keluarga WNI yang terbunuh di Hong Kong tidak dapat mengklaim asuransi

Karena dua perempuan Indonesia yang dibunuh di apartemen bankir Inggris Rurik Jutting di Hong Kong pada tanggal 1 November tidak terdaftar sebagai pekerja migran yang sah, keluarga mereka tidak terdaftar sebagai pekerja migran yang sah. tidak dapat mengklaim asuransi. Kedua perempuan tersebut pertama kali datang ke Hong Kong sebagai pekerja migran tetapi tidak lagi memiliki izin kerja yang sah di sana pada saat kematian mereka. Namun Gatot Abdullah Mansyur, Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), mengatakan mereka “berdiskusi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia tentang pemberian semacam sumbangan.”

5. Masyarakat Indonesia yang berpendidikan memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan pekerja berketerampilan rendah

Hal ini tidak memberikan semangat bagi siswa. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada hari Rabu bahwa sebagian besar angkatan kerja Indonesia – lulusan sekolah kejuruan, diploma dan universitas – mengalami peningkatan tingkat pengangguran. Di sisi lain, Tingkat pengangguran lulusan SD, SMP, dan SMA menurun karena perusahaan memilih menyerap pekerja berketerampilan rendah ketika mengembangkan usahanya. Misalnya, 11,2% lulusan sekolah kejuruan menganggur, dibandingkan dengan hanya 3%. lulusan sekolah dasar. Hal ini menyoroti ketidaksesuaian keterampilan antara sistem pendidikan Indonesia dan tuntutan pemberi kerja, kata para pejabat. Baca kisah lengkapnya Pos Jakarta.


judi bola