• November 25, 2024
Saat masker N95 langka di Palangkaraya, Joko memilih minum air putih

Saat masker N95 langka di Palangkaraya, Joko memilih minum air putih

Seorang pedagang bakso di Palangkaraya mengaku belum menerima masker N95 yang dijanjikan Kementerian Kesehatan akan dibagikan gratis.

PALANGKARAYA, Indonesia – Joko Isbanu memarkir barangnya di tengah Jembatan Tumbang Nusa, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dilihat dari nama dan logonya Bakso Arema dalam gerobak dagangannya, pria berusia 56 tahun ini jelas bukan penduduk asli Palangkaraya.

Ia berasal dari Surabaya namun merantau ke Palangkaraya bersama istri dan lima anaknya 15 tahun lalu.

Dari tahun ke tahun, kata Joko, ia selalu mengalami fase tidak bersinarnya matahari di langit Palangkaraya.

“Setiap musim kemarau seperti ini,” kata Joko saat ditemui Rappler, Senin, 26 Oktober.

Namun kegelapan dan kesuraman langit Palangkaraya tahun ini berbeda. Menurutnya, tahun ini adalah yang terburuk. “Tahun ini banyak asap yang datang dari jauh,” ujarnya.

Karena kondisi tersebut sudah berlangsung selama sebulan lebih, Joko mulai merasa tidak enak badan.

“Saya sesak napas, batuk-batuk, dan mata saya sakit,” ujarnya.

Saat berbicara dengan Rappler, nafasnya terasa berat, sesekali mengusap kelopak matanya yang keriput.

Ia hanya memakai masker lembut yang biasa ditemukan di apotek terdekat, bukan masker jenis N95 yang direkomendasikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan dibagikan gratis oleh Kementerian Kesehatan.

Kenapa dia tidak memakai masker N95? “Tidak ada (perpecahan). “Yang dibagikan hanya masker lunak, bukan yang bagus seperti ini,” ujarnya sambil menunjuk masker N95 yang dipegang Rappler.

Dia kemudian menunjukkan kepada Rappler sebuah topeng lembut yang compang-camping. Mungkin dia sudah menggunakannya sejak sebulan lalu. Rappler segera memberinya masker N95 untuk pertolongan pertama.

Joko mengatakan, meski menderita sesak napas, ia tidak sempat memeriksakan diri ke dokter. “Saya tidak punya waktu, saya harus mencari nafkah,” katanya.

Namun ia berjanji akan segera ke rumah sakit jika liburan tiba.

Lalu apa yang dia lakukan untuk menjaga kesehatannya? Saya minum air putih, katanya.

Dalam sehari ia biasanya minum air putih sebanyak 10 gelas. Kebanyakan di pagi hari dan saat Anda hendak tidur.

Pemerintah diharapkan lebih peduli

Di tengah asap yang ada di jembatan, Joko kemudian menyampaikan harapannya kepada Menteri Kesehatan dan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

“Yang jelas masyarakat sudah diberikan hal tersebut lah fasilitas khususnya masker,” ujarnya. Dia tidak meminta tabung oksigen, tapi masker N95 yang belum sempurna.

Sebelumnya, pada 12 Oktober, Nila menjamin pasokan masker dan oksigen aman di wilayah bencana asap.

“Kami telah memberikan sekitar 30 ton bantuan kesehatan berupa masker, obat-obatan, makanan, dan oksigen,” kata Nila saat memberikan keterangan pers di Jakarta, 12 Oktober, mengenai bencana kabut asap di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan.

Menurut Nila, bentuk masker yang dikirimkan adalah jenis N95.

Menanggapi hal tersebut, Joko balik mengkritik Menteri Nila. “Tidak (dibagi). Seharusnya (N95). “Sama saja berbohong soal masker biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Joko Jokowi mengingatkan agar pemerintah memberikan perhatian khusus pada daerah bencana, khususnya di Kalimantan Tengah.

Ia mengapresiasi Jokowi yang mendatangkan tentara untuk membangun kanal, namun ia tidak melihat fungsi dari kanal yang dibangun tersebut. Ia kini menunggu perubahan lain dari pemerintah. —Rappler.com

BACA JUGA:


Hongkong Hari Ini