• October 7, 2024
Meriam London tak berdaya di Stamford Bridge

Meriam London tak berdaya di Stamford Bridge

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Arsenal kalah dengan skor 2-0 dan harus kehilangan Gabriel dan Cazorla yang mendapat kartu merah

JAKARTA, Indonesia (DIPERBARUI) — Chelsea kembali ke perburuan gelar Liga Premier dengan momen sempurna: menang derby London mengalahkan Arsenal 2-0 di Stamford Bridge. Tak hanya berpeluang kembali meraih kemenangan, Chelsea juga berhasil mengembalikan mentalitas yang sempat absen di lima laga sebelumnya.

Dua gol Biru tercipta lewat sundulan bek Kurt Zouma (53′) yang memanfaatkan umpan bagian tertentu Tendangan keras Cesc Fabregas dan Eden Hazard (90′) di tengah kemelut di gawang Arsenal.

Pertandingan itu panas. Ada insiden antara striker Diego Costa dan bek Laurent Koscielny. Keduanya terlibat adu fisik. Pemain tengah Arsenal, Gabriel Paulista, mencoba melakukan intervensi. Bukannya berhasil, Gabriel justru menjadi korban provokasi Costa.

Pemain Brasil berusia 24 tahun itu dinilai wasit Mike Dean menyerang Costa dengan tumitnya. Gabriel juga mendapat kartu kuning kedua dan dikeluarkan dari lapangan.

Kata manajer Chelsea Jose Mourinho dalam pertandingan tersebut derby tim yang menang adalah tim yang mengendalikan emosi. Tanpanya, jangan berharap bisa mengatasi tekanan permainan.

Jangan ulangi kesalahan di Community Shield

Tim tuan rumah sepertinya belajar banyak dari pertandingan terakhir melawan Arsenal di laga pembuka Liga Inggris, Community Shield, 2 Agustus lalu. Pada laga tersebut, manajer Chelsea Jose Mourinho dikejutkan dengan perbedaan strategi Arsene Wenger.

Pelatih asal Prancis itu tak menampilkan permainan menyerang cepat seperti yang kerap mereka tampilkan. Mereka justru bermain lambat dan lebih banyak bertahan. Apalagi setelah unggul 1-0 di awal babak pertama. Kecewa karena Arsenal tidak memenuhi ekspektasi, Mourinho menuduh Wenger “meninggalkan filosofi bermain mereka di ruang ganti.”

Melawan Arsenal di Liga Inggris, Sabtu 19 September, Mourinho menggunakan taktik berbeda. Menurunkan Fabregas di Community Shield sebagai gelandang serang dengan dua gelandang bertahan Ramires dan Nemanja Matic, pelatih asal Portugal kali ini mengembalikan seluruh pemain ke posisi awal.

Dalam formasi 4-2-3-1, Fabregas kembali berpasangan dengan Matic di depan kuartet bek. Oscar berada di posisi regulernya, gelandang serang. Namun, Chelsea bermain 4-1-4-1 di lapangan. Skema ini bisa membuat mereka bisa memberikan tekanan lebih besar kepada Arsenal dari area pertahanannya.

Formasi ini juga memungkinkan mereka mempertahankan penguasaan bola tepat di depan gawang penalti Penembak. Karena berpotensi menjadi sasaran empuk serangan balik, Chelsea memainkan formasi 4-1-4-1 dengan tempo lambat. Tujuannya agar mereka bisa kembali bertahan saat Arsenal melakukan serangan balik.

Strategi tersebut sukses membuat Chelsea dominan. Selain itu, performa para gelandang Arsenal pun menurun. Santi Cazorla yang biasanya menjadi penggerak tim justru bermain di bawah standar.

Barisan pertahanan juga tak mampu menghentikan umpan-umpan Chelsea.

Pertandingan tersebut menyisakan kontroversi. Terutama keputusan wasit Mike Dean yang mengeluarkan Gabriel.

Arsene Wenger mengkritik kepemimpinannya. Menurut Wenger, Diego Costa seharusnya dikeluarkan dari lapangan sejak perseteruannya dengan Laurent Koscielny. Sebab, dalam tayangan berdurasi lambat itu, Costa terlihat menyerang kepala bek asal Prancis tersebut.

“Saya tidak mengerti. “Mengapa Costa tetap di lapangan dan Gabriel dikeluarkan dari lapangan,” kata Wenger situs resmi klub. —Rappler.com

BACA JUGA:


Result SGP