The wRap Indonesia: 3 Februari 2015
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Polisi bilang Ketua KPK akan segera ditetapkan sebagai tersangka, KPK menangkap anggota Partai Demokrat, pengadilan menyatakan tidak berwenang atas pelanggaran Golkar, dan banyak lagi
JAKARTA, Indonesia – Tindakan terbaru polisi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tersangka korupsi tingkat tinggi terbaru KPK mengarah pada rangkaian cerita kami dari Indonesia hari ini.
1. Polisi menyatakan Ketua KPK akan segera ditetapkan sebagai tersangka
Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pasti akan ditetapkan sebagai tersangka, menurut Inspektur. Jenderal Budi Waseso, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Surat untuk melakukan penyidikan (sprindik) sudah keluar, pasti ditetapkan sebagai tersangka, katanya, Selasa, 3 Februari. MetroTVnews.com. Kasus yang dimaksud Budi terkait dugaan Samad melanggar UU KPK dengan bertemu petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk berkampanye menjadi wakil presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun kasus pidana kedua diajukan terhadap Samad pada hari Senin atas dugaan keterlibatannya dalam pemalsuan dokumen untuk membantu mendapatkan paspor bagi seorang wanita berusia 28 tahun bernama Feriyani Lim, yang juga dikabarkan menjadi simpanan atau istri keduanya. Baca cerita selengkapnya dalam Bahasa Indonesia di Rappler.
2. KPK menangkap anggota Partai Demokrat
Di tengah segala persoalan politiknya, KPK menangkap mantan anggota DPR dari Partai Demokrat Sutan Bhatoegana setelah diperiksa selama 9 jam pada Senin malam, 2 Februari. Sutan dituding menerima suap saat pembahasan anggaran perubahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2013. Kasus ini terungkap dalam penyidikan KPK atas skandal suap migas yang sudah melibatkan pejabat lain. terjadi dan melibatkan mantan menteri. KPK mengatakan Sutan akan ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat selama 20 hari, namun terancam hukuman 20 tahun penjara jika terbukti bersalah. Baca cerita selengkapnya dalam Bahasa Indonesia di Rappler.
3. Pengadilan atas pelanggaran Golkar: Kami tidak punya wewenang untuk itu
4. Para kuasa hukum mengajukan eksepsi yurisdiksi absolut dan relatif bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengabulkan gugatan Agung Laksono dkk.
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) 2 Februari 2015
Konflik Partai Golkar masih belum terselesaikan setelah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin menyatakan tidak berwenang menentukan fraksi mana – yang dipimpin Aburizal Bakrie atau Agung Laksono – yang sah menurut mantan Menteri Kehakiman Yusril. Ihza Mahendra yang mentweet putusan tersebut. Kubu Agung membawa kasus ini ke pengadilan, namun hakim memihak pada dalil yang dikemukakan kubu Aburizal bahwa kasus tersebut harus diselesaikan di pengadilan partai. Hasil dari perselisihan yang terjadi di partai politik terbesar kedua di negara ini sedang diawasi secara ketat untuk mengetahui implikasinya terhadap aliansi politik.
4. Hapus loket tiket pesawat untuk menghilangkan calo? Langkah yang salah, kata yayasan konsumen
Jika pemerintah ingin menghilangkan calo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menghapus loket tiket di sana tidak akan menyelesaikannya, kata Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI), Senin. “Persoalannya bukan apakah loket tiket langsung harus ada atau tidak. Tapi soal kedisiplinan,” kata Sudaryatmo, Ketua YLKI Tempo.co. Operator bandara milik negara PT Angkasa Pura mengumumkan semua tiket ada di bandara akan ditutup mulai 15 Februari untuk mencegah calo tiket beroperasi dan “meningkatkan layanan bagi pengguna bandara”, namun banyak konsumen malah mengatakan kebijakan tersebut akan menghambat mereka.
5. Survei menyebutkan: Menteri Susi favorit negara
Mungkin tidak mengherankan jika Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti muncul sebagai menteri yang difavoritkan di antara menteri-menteri Jokowi dalam survei yang dilakukan lembaga penelitian Populi Center pada akhir pekan lalu. Mantan pengusaha wanita yang membangun layanan pesawat sewaan terbesar di Tanah Air, Susi Air, selalu menjadi berita utama sejak ia dilantik sebagai bagian dari kabinet Jokowi. Meskipun ia awalnya kontroversial karena tato dan kebiasaan merokoknya, sikap tegasnya terhadap penangkapan ikan ilegal mendapat peringkat persetujuan 72,8% dari responden. (BACA: Mengapa Indonesia terpaku pada Menteri Perikanan Susi?)
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berada di urutan kedua dalam survei tersebut, diikuti oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di urutan keempat. CNN Indonesia. – Rappler.com