• October 7, 2024

Fadli Zon Kritik Musik Metal, Apa Kata Netizen?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut Fadli Zon, penggemar musik metal ‘terbelakang studinya karena tingginya tingkat ketidaktahuan’

JAKARTA, Indonesia – Nama Fadli Zon ramai dibicarakan sejak beberapa pekan lalu, saat mendampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menghadiri konferensi pers calon presiden AS Donald Trump.

Fadli, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, kembali melontarkan pernyataan pekan ini setelah majalah remaja pria Hai menerbitkan ulang surat pembaca yang ditulisnya 25 tahun lalu.

Dalam tulisannya Kolom Halo Pembaca pada tanggal 20 November 1990 Saat ini, Fadli sangat vokal mengenai ketidaksukaannya terhadap musik metal. Ia juga mengkritik remaja Indonesia yang mengagumi musik metal.

Dalam artikelnya yang berjudul Siapa hakimnya, siapa terdakwanya?membandingkan kecintaannya mendengarkan musik klasik dengan metal, yang menurutnya “membuat kepalanya berat”.

“Setelah Symphony-nya no. 2 dari Rachmaninoff atau Simfoni no. 13 Beethoven, kita akan merasa tenang dan damai. Tapi setelah Slayer tampil dengan musik metal mereka, kepalamu akan terasa berat,” tulis Fadli dalam suratnya.

Saat itu, ia masih bersekolah, tepatnya di SMA Negeri 31, Jakarta Timur. Kolom opini ini ditulisnya berdasarkan pengalamannya belajar selama setahun di Harlandale High School, Texas, AS, sebagai pertukaran pelajar.

“Di Amerika, stereotip pecandu heavy metal adalah terlibat narkoba, alkohol, dan pergaulan bebas. Mereka juga anti implementasi ajaran agama,” kata Fadli.

“Para pelajar yang kecanduan musik ini tertunda studinya karena tingkat ketidaktahuan mereka yang tinggi. Tidak sedikit yang bertahan di kelas, bahkan hingga bertahun-tahun.”

Selain Slayer, Fadli juga menyebut sejumlah band lain yang menurutnya memberikan pengaruh buruk bagi generasi muda, seperti Guns N’ Roses, Poison, dan Metallica.

Bukan hanya generasi muda Amerika saja yang menggemari musik metal, tapi anak muda Indonesia juga, ujarnya. Katanya, remaja Indonesia suka malas mengikuti apa yang sedang tren di barat.

“Kami sering banyak bicara. Hingga tak tahu mana yang cantik dan jelek, mana yang baik dan buruk. Karena kita banyak bicara, kita hanya tahu bentuknya saja. Bahwa hal-hal seperti ini bersifat ‘modern’, dan hal-hal seperti ini bersifat ‘Barat’. Kami hanya tahu kekacauannya,” dia berkata.

Mungkin seperempat abad yang lalu, Fadli tidak pernah membayangkan salah satu penikmat musik metal tanah air akan berhasil menjadi presiden ketujuh Republik Indonesia.

Lantas bagaimana reaksi anak muda masa kini terhadap komentar Fadli?

Jika iya, setujukah Anda dengan pendapat Fadli Zon? Atau kamu punya pandangan sendiri? —Rappler.com

BACA JUGA:


judi bola