• September 24, 2024

4 fokus utama Pemprov DKI Jakarta di bawah Ahok

JAKARTA, Indonesia — Bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, inti pembangunan Jakarta terletak pada 4 poin, yakni pengabdian kepada masyarakat, pembagian kesempatan, keamanan dan kenyamanan, serta pemberantasan korupsi.

Ahok membuka New Cities Summit 2015 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa 9 Juni dengan menjelaskan inti pembangunan DKI Jakarta yang tengah digarapnya.

“Apa yang ada dalam pikiran kita ketika kita membangun kota ini?” ujar Ahok. “Kami hanya ingin menyelesaikan permasalahan yang ada.”

1. Pengabdian Masyarakat

Jakarta semakin menambah jumlah pusat pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di kecamatan untuk melayani masyarakat. “Ini seperti kantor makelardimana pegawai akan menjawab seluruh kebutuhan (administratif) warga,” kata Ahok.

“Program ini sudah berjalan selama 5 bulan. Dengan ini, biarlah semua sakit kepala akibat masalah ini menjadi tanggung jawab kita, bukan penderitaan rakyat.”

Namun pelaksanaan PTSP bukannya tanpa hambatan. Diakui Ahok, permasalahan tersebut bukan berasal dari warga, melainkan dari jajarannya sendiri.

“Kebiasaan mereka, kalau ditanya ‘kapan’, mereka akan menjawab ‘kapan saja’. Ada juga banyak kepentingan di antara mereka. Ini adalah budaya, dan kita perlu mengubahnya. “Sekarang kita punya CCTV, jadi kita bisa mengontrol kinerjanya, termasuk bersahabat atau tidak,” kata Ahok.

2. Jakarta butuh taman

Jakarta telah lama memiliki banyak taman, namun sebagian besar tidak terawat dan tidak memiliki fungsi yang jelas. Kini Pemprov DKI tengah berupaya membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) – taman dan pusat komunitas yang dapat memfasilitasi anak-anak dan lansia – di berbagai kawasan pemukiman.

Indeks Kebahagiaan Tampaknya hal ini tidak tergantung pada seberapa sering orang pergi ke taman, tapi berapa lama mereka tinggal di sana. Remaja jika datang ke taman bersama nenek atau adiknya pasti akan merasa bosan. “Jadi, kita akan bangun RPTRA,” kata Ahok.

“Di Jakarta sudah ada 6 taman, akhir tahun ini akan kita tambah 54. Tahun depan kami akan menambah 150 lagi.”

Proyek RPTRA diciptakan dengan tujuan perubahan sosial. Pemprov bekerja sama dengan warga dan akademisi Universitas Indonesia melakukan pemetaan sosial dan mengetahui apa yang diinginkan masyarakat, mulai dari ibu hamil hingga lansia. Di setiap RPTRA akan terdapat klinik, perpustakaan, paguyuban ibu-ibu, kursus musik, dan unit usaha bersama.

“Semua rumah tangga mempunyai permasalahannya masing-masing, dan mereka membutuhkan komunitas untuk berbagi permasalahannya. Di sini semua orang bisa berbagi, dan tidak dipungut biaya. “RPTRA dibuka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 12.00,” kata Ahok.

3. Jaminan dan kenyamanan sosial

Ahok juga angkat bicara mengenai upaya Pemprov dalam memberikan jaminan sosial berupa pendidikan dan kesehatan, seperti Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, serta berbagai program lainnya.

“Jakarta kini memiliki 18 rumah sakit untuk masyarakat menengah ke bawah. Kami juga memberikan beasiswa kepada siswa miskin. “Mereka juga mendapat dana untuk membeli perlengkapan sekolah,” kata Ahok.

“Sekarang setiap anak membutuhkan sekitar $70 sebulan untuk membeli buku dan pengeluaran lainnya, sementara upah minimum hanya sekitar $200. Jika ada tiga anak, bagaimana Anda bisa membayarnya?”

Selain itu, Pemerintah Provinsi saat ini sedang mempersiapkan sistem transportasi baru: Transportasi kereta api ringan (LRT) direncanakan beroperasi dari Jakarta Selatan hingga Jakarta Utara pada akhir tahun 2017, kereta api menuju bandara direncanakan beroperasi tahun depan, sistem bus cepat untuk akhir tahun 2016, menjadi bus tingkat pada tahun 2016.

Di bidang perumahan, Pemprov sedang menyusun rencana pembangunan apartemen murah dengan harga sewa seperti rumah kos bagi keluarga pekerja muda di Jakarta. Nantinya, gedung-gedung tersebut akan seperti apartemen di Jakarta yang memiliki pasar dan pusat kegiatan di bagian bawahnya.

4. Pemberantasan korupsi

“Yang paling penting adalah tidak ada satu pun markup Lagi. “Saya tidak peduli kalau harus melawan anggota DPR,” kata Ahok sengit.

“Mereka siap menghabiskan hampir 1 miliar dolar untuk barang-barang tak berguna tahun ini. Saya ingin kita punya cukup uang untuk membangun kota ini.”

Hingga saat ini, Pemprov telah menyelesaikan tata cara pembayaran nontunai dan proses pembelian barang anggaran elektronik Dan e-katalogdimana kontak tatap muka dapat dikurangi, bukti dapat dilacak dan korupsi dapat diminimalkan.

Tantangan pembangunan Jakarta

Dengan semua rencana tersebut, mengapa perubahan selama ini tampaknya belum optimal? Apa yang menghalangi pemerintah sebelumnya dan saat ini untuk mempromosikan Jakarta?

Bagi Ahok, tantangan membangun modal hanya terletak pada niat menjalankan rencana yang sudah ada.

“Bagi saya, tidak perlu otak yang cerdas untuk menjalankan Jakarta. Itu membutuhkan otot. Kita semua tahu permasalahannya apa, solusinya apa, tinggal berani melaksanakannya atau tidak?” ujarnya.

“Tantangannya ada pada diri kita sendiri. Terlalu banyak kepentingan di Jakarta, mulai dari masyarakat miskin hingga konglomerat.”

Pembangunan infrastruktur misalnya. Hingga saat ini, pembangunan infrastruktur selalu terhambat karena pihak berwenang terlalu khawatir dengan kritik yang muncul.

“Di Jakarta ada 17 juta mobil. 40% penjualan mobil Indonesia masuk ke Jakarta. Kami tidak berbuat apa-apa, padahal Jakarta sedang macet. Kita perlu membangun infrastruktur – jalan tol, MRT, LRT, sungai bersih. Namun hal itu tentu akan menambah kemacetan, dan tidak akan terselesaikan dalam 5 tahun. Pasti akan terjadi kemacetan lagi, kata Ahok.

“Sebagai politisi, hal itu tidak akan dilakukan. Semua orang melakukan hal yang sama, mengulur waktu. Inilah sebabnya MRT terhambat selama 28 tahun.

“Pembangunan harus dilakukan. Ibarat operasi, kalau tidak dioperasi pasti mati, kalau dioperasi tetap bisa mati, tapi bisa juga hidup. Kami memutuskan untuk memukulnya sekali saja. Tahun 2016 mungkin lebih kelebihan beban, tapi kita lihat saja nanti kemajuansemuanya dalam masa pembangunan. Ini seperti taruhan. Saya tidak ingin kita dipermalukan di Asian Games 2018 karena tidak ada angkutan massal. —Rappler.com


judi bola terpercaya