Kontroversi kenaikan pangkat perwira polisi Bambang Widjojanto
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Siapa Komisaris Viktor? Apa hubungannya dengan Bambang Widjojanto? Temukan di sini catatan Kombes Viktor.
JAKARTA, Indonesia — Enam belas anak buah Komisaris Jenderal Budi Gunawan di Lembaga Pendidikan Polri mendapat kenaikan pangkat. Mereka diangkat menjadi pejabat di Mabes Polri dan Kapolda.
Pengangkatan tersebut tertuang dalam keputusan tertanggal 5 Maret 2015 nomor ST/494/III/2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Polri.
Salah satu pejabat yang diusung adalah Kompol Viktor E. Simanjuntak.
siapa dia Viktor merupakan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri yang turut serta dalam penangkapan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto.
(BACA: Jumat Suci untuk Bambang Widjojanto)
Penunjukan Komisaris Viktor dinilai kontroversial. Ombudsman RI misalnya menyayangkan kenaikan pangkat yang diterima Kombes Viktor. Ombudsman menilai Viktor telah melanggar sejumlah aturan.
“Ya sebenarnya kita tidak bicara soal promosi atau penurunan jabatan, itu kewenangan mereka. Namun dari segi logika, hal ini agak disayangkan, karena apa yang kami rekomendasikan juga melanggar maladministrasi, namun malah mengedepankan. Itu otoritas, bukan? “Tapi logika kami masih belum sejalan,” kata anggota Ombudsman Bidang Penyelesaian Pengaduan dan Pelaporan, Budi Santoso di Jakarta, Jumat, 6 Maret.
Catatan buruk Komisaris Viktor
Bambang Widjojanto protes Kombes Viktor saat menjemputnya pada 23 Januari 2015. Penjemputan dilakukan Viktor dan unitnya untuk memeriksa Bambang sebagai tersangka dugaan penghasutan kesaksian palsu di Pilkada Kotawaringin Barat.
(BACA: Bambang Widjojanto ditangkap polisi)
Tim kuasa hukum Bambang kemudian mempertanyakan penangkapan yang dilakukan Viktor dan unitnya. Kehadiran Kompol Victor saat penangkapan pertimbangkan untuk melanggar peraturankarena Victor adalah perwira menengah di Lembaga Pendidikan Kepolisian.
Tetapi Polisi langsung membela Kompol Viktor. Tak tanggung-tanggung, pembelaan tersebut datang langsung dari Kapolri definitif, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.
Menurut Badrodin, Viktor memimpin penangkapan Bambang pada 23 Januari karena tugasnya sebagai penyidik Polri. “Komisaris Viktor adalah seorang penyidik. Adanya perintah (perintah) dari penyidik. Saya menandatanganinya,” katanya.
Viktor Tangkap Bambang Tanpa Surat?
Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) juga telah melakukan hal yang sama. Viktor melaporkan kepada Divisi Profesi dan Keamanan Kepolisian Republik Indonesia.
Staf Divisi Hak Sipil dan Politik Arif Nurfikri mengatakan, ada laporan mengenai status Viktor yang bukan penyidik. “Kalau benar begitu, sebaiknya BKO juga bertanya kepada Kabareskrim, ingat dia bukan penyidik,” ujarnya di Mabes Polri.
Selain itu, Arif juga mempertanyakan latar belakang dirinya dari Lembaga Pendidikan Polri. Latar belakang itu menimbulkan kecurigaan karena Viktor satu divisi dengan Komjen Budi Gunawan yang saat itu ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap. (BACA: KPK Tetapkan Calon Kapolri Budi Gunawan Sebagai Tersangka Akun Gemuk)
Polisi: ‘Kombes Viktor adalah orang yang tepat di tempat yang tepat’
Dwi Prayitno, Komjen Pengawasan Umum Polri, mengatakan Victor memenuhi syarat untuk duduk sebagai direktur Badan Reserse Kriminal.
“Sudah saatnya mereka dipromosikan. Karena mana yang benar? orang yang tepat di tempat yang tepat ya,” kata Dwi, di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Komjen Dwi mengatakan, setiap orang berhak mendapat penghargaan untuk dipromosikan. Saya kira kalau pimpinan dan Wanjakti sudah memutuskan, baru kita laksanakan, ujarnya. —Rappler.com