Abad tidak mengerti maksudnya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Perwakilan Kabataan Terry Ridon mengatakan peran mahasiswa di universitas adalah untuk belajar, dan bukan melakukan ‘pekerjaan kasar dan sukarela yang dilakukan oleh kontraktor pemerintah’
MANILA, Filipina – Menteri Anggaran Florencio Abad membela ketentuan khusus dalam usulan anggaran tahun 2016 yang memberi wewenang kepada universitas dan perguruan tinggi negeri (SUC) untuk “menggunakan” tenaga kerja mahasiswa dengan upah P25/jam untuk maksimum 4 jam per hari.
Selama debat pleno mengenai anggaran SUC, perwakilan Kabataan Terry Ridon mengkritik ketentuan tersebut, membandingkannya dengan pos dan layananatau kerja paksa yang diterapkan pada masa pendudukan Spanyol.
“Kalau saja Ridon melakukan penelitiannya,” kata Abad dalam pernyataannya Berita ABS-CBN. “Itulah masalahnya dengan menembak dari mulut…. Ketentuan khusus sudah ada di kami (Undang-undang Alokasi Umum) sejak 1979.”
Namun Ridon membalas Abad dengan mengatakan bahwa masalah Menteri Anggaran adalah “dia tidak memahami maksudnya.”
“Tidak masalah jika pasokan tenaga kerja mahasiswa sudah ada di GAA sejak tahun 70an. Peran mahasiswa di universitas adalah untuk belajar dan berkontribusi terhadap perubahan masyarakat, bukan melakukan pekerjaan sukarela dan kasar yang dilakukan oleh kontraktor pemerintah,” kata Ridon kepada Rappler, Kamis, 8 Oktober.
Pasal 12 Ketentuan Khusus dalam usulan anggaran SUK mengizinkan sekolah untuk “memanfaatkan (sendiri) layanan sukarela siswanya” dalam hal berikut:
- konstruksi atau perbaikan bangunan
- pembuatan atau perbaikan bangunan
- pembuatan atau perbaikan peralatan
“Mereka juga dapat menggunakan tenaga mahasiswa untuk keperluan akademik, penelitian, bimbingan dan administrasi sebagai bagian dari pelatihan praktek dengan bayaran P25/jam,” bunyi ketentuan tersebut. Tunjangan per jam sebenarnya meningkat dari P10/jam pada tahun 20014, menurut Abad.
Dia juga menegaskan kembali bahwa pekerjaan siswa di SUC bersifat sukarela, dan diminta oleh sekolah setelah siswa meminta kesempatan “untuk berlatih di kursus kejuruan mereka.” (BACA: Pekerja Temukan Cara: Mahasiswa OJT)
Namun pada hari Kamis, Ridon mengatakan ketentuan ini – terlepas dari apakah ketentuan tersebut sudah berlaku sejak tahun 1970an – harus dihapuskan dari anggaran. Ia mempertanyakan mengapa konstruksi dan manufaktur kini memenuhi syarat sebagai kerja praktek bagi mahasiswa.
“Ini adalah kebijakan salah yang dimaafkan dan dilanjutkan oleh pemerintah,” katanya kepada Rappler. – Rappler.com