• October 8, 2024
Aher, Gubernur Jawa Barat, diwawancarai Bareskrim

Aher, Gubernur Jawa Barat, diwawancarai Bareskrim

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Kalau kesalahan orang-orang di bawah, tapi tanggung jawab gubernur, semua gubernur akan masuk penjara,” kata Aher.

JAKARTA, Indonesia – Gubernur Jawa Barat Ahmad “Aher” Heryawan diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Bareskrim pada Jumat, 15 Mei, sebagai saksi dugaan korupsi pembangunan Stadion Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Investigasi masih berlangsung.

Pak Aher datang jam 6 pagi tadi, padahal undangannya jam 9 malam, kata Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso di Mabes Polri.

Kenapa Aher datang lebih awal? “Mungkin dia datang lebih awal karena takut macet. Karena penyidik ​​sudah siap, maka mereka diperiksa sejak pagi dan akan berlanjut hingga siang nanti, kata Kabareskrim.

Menjadi saksi kasus korupsi senilai Rp3 triliun

Sebelumnya dijelaskan Budi, stadion bertaraf internasional yang pembangunannya dimulai pada 2009 itu menelan biaya hampir setengah triliun rupiah. Sayangnya, stadion GBLA masih bermasalah dan belum bisa digunakan karena banyak bagian yang gagal pembangunannya.

Selain Aher, mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Bareskrim Mabes Polri.

Lantas apa yang menjadi pertanyaan Aher?

“Saya ingin bertanya bagaimana perencanaan stadion ini, kapan pertama kali dimulai, dan keputusan (terkait). “Kami juga meminta (informasi) ke DPRD karena pasti ada persetujuan,” kata Budi.

Sebelumnya, polisi memeriksa pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar.

Dalam kasus ini, lanjut Budi, Bareskrim hanya menetapkan satu tersangka yakni Sekretaris Dinas Penataan Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Kota Bandung, Yayat A. Sudrajat. Namun Budi tak menampik akan ada tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi pembangunan stadion tersebut.

“Hanya satu (tersangka). Kemungkinannya (meningkat) ada karena ini proyek besar. Perkembangan kasus tidak bisa dilakukan atau dikendalikan oleh satu orang saja. “Pasti ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembangunan ini,” ujarnya.

Aher: Saya bertanggung jawab atas pencairan dana pembangunan stadion

Aher, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengaku siap bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap dugaan korupsi senilai triliunan rupiah. Ia mengaku hanya bertanggung jawab mengucurkan dana untuk pengembangan GBLA. Soal penggunaan anggaran, dia menyebut hal itu di luar tanggung jawabnya sebagai gubernur.

“Jika kamu membantu TIDAK Saya menandatanganinya, kan? TIDAK Jadi, mari kita membangunnya. Gak ada GBLA nya gan TIDAK ada tanda tangan. Itu saja,” lanjutnya.

Meski mengaku sudah menandatangani pencairan dana, Aher menolak memintanya bertanggung jawab atas kasus korupsi GBLA. Menurut dia, pengguna anggaran harus lebih tertib dalam penggunaan anggaran dan bantuan dari provinsi.

“Yang bertanggung jawab adalah yang menggunakan anggaran. Ini sangat bagus bagi mereka yang menandatangani pembayaran gubernur, dan mereka yang menggunakan anggaran yang lebih rendah. “Tapi kalau ada yang tidak beres, gubernur harus bertanggung jawab,” jelas Aher.

Aher kemudian bercanda bahwa semua gubernur akan masuk penjara jika dimintai pertanggungjawaban.

“Kalau kesalahan orang-orang di bawah tapi tanggung jawab gubernur, maka semua gubernur akan masuk penjara,” ujarnya. —Rappler.com

agen sbobet