• October 18, 2024

Aksi solidaritas untuk Salim Kancil dan Tosan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Puluhan aktivis menggelar aksi damai di depan Istana Negara sebagai solidaritas terhadap petani Salim Kancil dan Tosan

JAKARTA, Indonesia — Hari Kesaktian Pancasila, Kamis, 1 Oktober 2015, menjadi momen sejumlah aktivis memberikan dukungan kepada mendiang Salim alias Kancil, seorang petani dan aktivis pertambangan di Lumajang, Jawa Timur, yang tewas dalam peristiwa tersebut. akhir September.

Salim meninggal dunia pada Sabtu, 26 September 2015, di Balai Desa Selok Awar-Awar, Kabupaten Lumajang, setelah dianiaya dan dipukuli puluhan orang. Rekannya, Tosan, saat ini masih dalam kondisi kritis dan perlu dirawat di rumah sakit.

Mereka merupakan bagian dari warga sekitar yang lantang menentang aktivitas pertambangan di wilayahnya.

Sekitar 40 aktivis menggelar aksi teatrikal di depan Istana Negara, Jakarta, sebagai bentuk solidaritas terhadap Salim dan Tosan.

Tuntutannya, masyarakat luas harus membantu mendorong pemerintah segera mengungkap dalang pembunuhan Salim, kata staf kampanye Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS). Nisrina Nadhifah Rahman kepada Rappler.

Selain itu, menurut Nisrina, tindakan ini juga bertujuan untuk “segera menyelesaikan segala bentuk konflik lingkungan hidup” di Indonesia.

Berdasarkan data Kontras, kejadian serupa bukan kali pertama terjadi. Warga setempat berkali-kali mendapat ancaman untuk mempertahankan tempat tinggalnya akibat konflik agraria.

Beberapa contohnya meliputi:

Sementara itu, Kepala Desa Selok Awar-Awar Haryono ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan karena diduga memberikan fasilitasi kepada para penganiaya Salim. 22 orang lainnya yang diyakini terlibat juga ditetapkan sebagai tersangka.

Berikut foto-foto yang diperoleh Rappler dari KontraS:

—Rappler.com

BACA JUGA:

DominoQQ