Aku rindu kakakku yang tidak berhasil
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rencana reuni kakak beradik di Pontianak kandas setelah pesawat Hercules yang mereka tumpangi jatuh di Medan
MEDAN, Indonesia—Rully (20) dan Reni (18) merupakan kakak beradik asal Pekanbaru, Riau, yang menjadi korban kecelakaan pesawat Hercules di Medan pada Selasa, 30 Juni. Kakaknya adalah seorang pilot pesawat Hercules di Pontianak, Kalimantan Barat.
Menurut keluarga keduanya, T. Kinambunan (88) dan En Boru Pospos (80), di Rappler, Rully dan Reni bisa menaiki Hercules karena adanya kakak laki-lakinya. Sudah menjadi hal biasa bagi keluarga atau kerabat Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menaiki pesawat Hercules.
Saya kira karena kakaknya yang menjaga, makanya bisa naik Hercules, kata Kinambunan saat ditemui di tenda DVI (Disaster Victim Identification) RS Adam Malik, Rabu, 1 Juli.
Mereka pun menaiki Hercules dari Pekanbaru dan menempuh perjalanan melalui Medan. Rencananya pesawat naas itu akan berangkat ke Pontianak.
Sesampainya di Medan, Reni menelepon ibunya untuk memberitahukan keberadaannya.
“Ibu ada di sini, aku dan adikku (Rully) akan tiba sebentar lagi lepas landas (bangkit),” kata Kinambunan menirukan Reni.
Namun hanya dua menit setelah lepas landas dari Bandara Polonia Medan, tepat pukul 12.08, pesawat terbang rendah di Simpang Sima Lingkar, Medan dan menabrak kompleks perumahan baru dan pertokoan.
Aku rindu saudaraku
Niat Andi, sang pilot Hercules, mengatur tiket pesawat untuk Rully dan Reni ternyata berujung petaka. Padahal Andi sangat antusias untuk mengurus tiket keduanya karena rindu.
“Mereka (Rully dan Reni) rindu. “Dan karena ketinggalan, mereka berangkat, kebetulan sedang libur Imlek,” kata Kinambunan.
Menurut Kinambunan, ketiganya sangat dekat setelah kakak sulungnya menikah di Pekanbaru. “Adik Andi belum menikah, mainlah dengan mereka,” ujarnya.
Namun kerinduan itu pada akhirnya tidak pernah terwujud. Andi harus menerima kenyataan kedua adiknya belum sampai di Pontianak.
Kabar pesawat jatuh membuat Andi langsung memutuskan terbang ke Medan. Pilot Hercules langsung dilarikan ke RS Adam Malik pada hari yang sama.
Begitu pula Kinambunan dan En Boru Pospos yang kebetulan berdomisili di Medan langsung dilarikan ke rumah sakit. Mereka berniat menemani Andi mencari jenazah kedua keponakannya. Namun hingga berita ini ditulis, jenazah keduanya belum teridentifikasi.
Andi, sebagai anggota TNI, punya akses khusus menuju kamar mayat. “Di situlah (kamar mayat) mencari saudaranya. Tapi saya belum mendapatkannya,” ujarnya.
Tim identifikasi kesulitan mengenali jenazah tersebut karena ada yang hangus, bahkan anggota tubuh tidak lengkap.
“Kami capek menunggu Andi di luar kamar jenazah, kami memilih duduk saja di sini (tenda keluarga) menunggu sampai dia (Andi) sampai,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar mengenai Andi. Kinambunan sudah pasrah dan terus berdoa agar Andi bisa menemukan jenazah kedua adiknya. —Rappler.com