• October 5, 2024
Akuisisi Behind the Path: Ini bukan soal uang

Akuisisi Behind the Path: Ini bukan soal uang

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Daum Kakao, pembuat aplikasi Kakao Talk, telah resmi mengakuisisi jejaring sosial Path. Apa pertimbangan mereka?

Jakarta, Indonesia – Rumor itu mengedarkan cepat sejak bulan April lalu, akhirnya menjadi kenyataan.

Media jejaring sosial Pad mengumumkan melalui blog resmi bahwa Path dan Path Talk telah diakuisisi oleh Daum Kakao, perusahaan di balik aplikasi tersebut mengobrol Percakapan Kakao, Jumat, 29 Mei 2015.

Dari sumber yang sama, Path mengatakan alasan proses akuisisi ini karena mereka membutuhkan lebih banyak sumber daya dalam proses pengembangan bisnis. Kehadiran Daum Kakao juga diharapkan dapat membantu mereka memahami pasar Asia Tenggara secara lebih mendalam.

Ini bukan tentang uang

Pasca akuisisi, Path akan mendapatkan pasokan sumber daya baru, sesuatu yang akan membantu mereka mengembangkan bisnisnya. Namun dari pihak Daum Kakao, apa alasan utama mereka mengambil alih kepemilikan media sosial yang didirikan Dave Morin tersebut?

(BACA: Jalur yang Diakuisisi Daum Kakao)

Rekan lembaga modal ventura besutan PT Telkom, MDI Ventures Indonesia, Joshua Agusta mengatakan, proses akuisisi ini bukan soal uang bagi Daum Kakao.

“Melihat Bumi Berdasarkan fitur-fiturnya, jumlah pengguna Path sulit untuk tumbuh sebesar, misalnya, Facebook, Twitter, atau WhatsApp. Artinya tidak ada potensi untuk melakukan hal tersebut monetisasi atau memperoleh pendapatan finansial langsung dari pengguna,” kata Joshua kepada Rappler pada hari Jumat.

Daum Kakao ingin mengumpulkan data?

Menurut Joshua, data penggunalah yang menjadi target utama Daum Kakao.

“Di Path, orang-orang berbagi berbagai hal yang bersifat pribadi, yang tidak mereka bagikan melalui media lain. Data ini dapat digunakan oleh merek yang ingin memahami perilaku konsumen secara lebih mendalam.

“Apalagi Daum punya banyak lini bisnis. “Data ini akan sangat berguna bagi mereka,” kata Joshua menguraikan analisisnya.

Meski terkenal dengan Kakao Talk, Daum Kakao juga punya beberapa produk-produk lainseperti peta (Daum Map) hingga mesin pencari (Daum Search).

Saat dimintai komentar mengenai hal ini, Daum Kakao melalui Manajer Komunikasi Pemasaran anak perusahaan Indonesia Khiko Rayesmara, mengatakan Daum Kakao tidak berencana menggunakan data pengguna Path setelah akuisisi.

“Tidak ada diskusi mengenai hal itu, dan kami tidak akan pergimempublikasikan “segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan data pengguna setelah Path diakuisisi,” kata Khiko.

Potensi pasar Indonesia

Path yang dirintis di Amerika Serikat oleh Dave Morin, mantan karyawan Facebook dan Apple, relatif gagal menembus pasar pengguna media sosial di Negeri Paman Sam.

Salah satu indikatornya, sejak resmi diluncurkan pada November 2010 hingga saat ini, Path baru masuk tingkat 140-160an Aplikasi terpopuler di Apps Store untuk Amerika Serikat. Di Google Play, takdirnya tidak banyak lagi.

Tepatnya di Asia, Path meraih kesuksesan. Salah satu negara di Asia yang menjadi tempat berkembangnya pengguna Path adalah Indonesia yang terbesar.

Fakta ini juga menjadi salah satu pertimbangan Daum Kakao saat mengakuisisi Path.

“Kami melihat Path masih memiliki potensi besar untuk berkembang secara regional (Asia), khususnya di Indonesia,” kata Khiko. Rappler.com

Result SGP