Anggaran untuk situs revolusi spiritual sebesar Rp 200 juta
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Menurut Kementerian Koordinator PMK, anggaran miliaran itu digunakan untuk berbagai kegiatan di berbagai kementerian lainnya
JAKARTA, Indonesia – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjadi incaran setelah situs revolusi spiritual awalnya disebut-sebut menghabiskan anggaran Rp 140 miliar mati hanya dua hari setelah siaran.
Sekretaris Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sugihartatmo membantah pemberitaan anggaran di situs revolusioner.go.id pada Kamis 27 Agustus.
“Kalau anggarannya yang jadi kontroversi adalah Rp 140 miliar untuk pembuatannya situs webitu tidak benar,” kata Sugihartatmo Kompas.com.
“Kami tidak tahu dari mana angka itu berasal. “Sebenarnya angka dalam APBN-P tahun 2015 untuk revolusi spiritual adalah Rp 149 miliar.”
Sedangkan anggaran untuk situs web Dalam perencanaannya, besarannya maksimal Rp 200 juta.
Dalam rilis yang diterima Rappler, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebutkan anggaran miliaran itu tidak hanya digunakan untuk gedung saja. situs webnamun ditugaskan pada berbagai program di berbagai kementerian.
“Ibu Menko PMK dan seluruh jajaran Kemenko PMK, sejak awal sangat menyadari betapa besarnya beban tanggung jawab pengkoordinasian Gerakan Nasional Revolusi Rohani, termasuk pemahaman bahwa pengelolaan dan penggunaan dana APBN-” karena revolusi spiritual juga harus konsisten dengan nilai-nilai, semangat dan prinsip-prinsip gerakan revolusioner.spiritual — semuanya harus efektif dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata rilis tersebut.
Domainnya 140 ribu per tahun.
— Hans David (@hansdavidian) 26 Agustus 2015
Jadi kalau situsnya 140 miliar, tahun depan domain itu akan dipesan 1 juta.
— Hans David (@hansdavidian) 26 Agustus 2015
Terserang peretas
Website revolusionermental.go.id yang diluncurkan Menteri Puan Maharani pada Senin 24 Agustus, sudah tidak bisa diakses lagi sejak Rabu. Kementerian Koordinator mengatakan situs tersebut kelebihan muatan dan diserang peretas
“Itu karena banyak orang yang masuk, itu sebabnya mati. Dan itulah ceritanya mati juga karena ada orang dari jam 01.00 pagi topi website,” kata Humas Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dian Vita Sari, Rabu. Detik.com.
Vita berjanji bahwa situs tersebut akan aktif dan berjalan pada hari Kamis, namun sejauh ini situs tersebut belum dapat digunakan.
Pencetus ide revolusi spiritual tidak terlibat
Paulus Wirotomo, Ketua Pokja Revolusi Spiritual Tim Transisi yang saat ini juga tergabung dalam Tim Pokja Revolusi Spiritual Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengaku tidak tahu menahu soal website tersebut.
Paulus mengaku dirinyalah yang mengajukan ide pembuatan portal Revolusi Mental kepada pemerintah, namun ia tidak dilibatkan dalam proses persiapannya.
“Jika ini menjadi masalah situs web menjadi kesalahan, ini merupakan kerugian besar bagi pemerintahan Jokowi. “Revolusi Spiritual bisa runtuh karena masalah seperti ini,” ujarnya.
“Yang diperintahkan Puan adalah Staf Khusus Revolusi Mental Arif Budimanta. Saya anggota Pokja, tidak tahu apa-apa. “Tampaknya kelompok kerja tidak selalu bertemu ketika pengambilan keputusan, termasuk mengenai masalah situs web ini.”
Ia pun menyayangkan pembuatan situs tersebut dilakukan tanpa berkonsultasi dengannya.
Bukan apa-apa, masyarakat mengaitkan website yang tidak bisa dibuka itu dengan dana 140 miliar yang diberikan kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, ujarnya.
“Tentu saja jika mereka mau situs webBagus, berhasil, perlu konsultasi dengan netizen yang baik. TIDAK “Anda harus datang kepada saya, tetapi saya dapat membantu Anda menghubungi mereka.” —Rappler.com
BACA JUGA: