• September 25, 2024
Apa arti urbanisasi dan populasi menua bagi PH

Apa arti urbanisasi dan populasi menua bagi PH

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

‘Masalah satu orang adalah masalah semua orang’

MANILA, Filipina – Bagaimana dunia urban dengan demografi yang terus berubah bisa dikaitkan dengan layanan kesehatan?

Meningkatnya populasi perkotaan dan penduduk yang menua memberikan tekanan pada sumber daya kesehatan, dan menurut Charles Yu, seorang profesor di De La Salle Health Sciences Institute, Filipina sudah mulai merasakan dampaknya.

Yu adalah salah satu pembicara di Panel Kebijakan Kesehatan dan Sosial pada Konferensi Asia Proyek Harvard Asia dan Internasional (HPAIR) 2015 yang diadakan di Makati Shangri-La. Konferensi ini berlangsung dari 20 hingga 24 Agustus.

Panel bertajuk “Transformasi Pelayanan Kesehatan dari Urbanisasi dan Perubahan Demografi” memaparkan permasalahan urbanisasi dan solusi yang mungkin dihasilkan.

Yu fokus pada tantangan populasi menua, akibat dari semakin meningkatnya urbanisasi di dunia. Urbanisasi telah menurunkan angka kematian bayi, dan juga menurunkan angka kesuburan serta menunda angka kematian, yang kemudian menyebabkan peningkatan populasi menua.

Piramida umur bergeser menjadi persegi panjang

Ia mencatat bahwa di banyak negara, piramida usia telah berbentuk persegi panjang – distribusi populasi antara muda dan tua menjadi relatif sama.

Hal ini, menurut Yu, menimbulkan masalah karena biaya layanan kesehatan bagi lansia lebih mahal dibandingkan dengan mereka yang berusia di bawah 55 tahun. Lansia lebih rentan terhadap penyakit kompleks seperti diabetes dan pneumonia.

Selain itu, populasi lansia juga menyebabkan kekurangan tenaga kerja, dengan semakin sedikitnya jumlah dokter dan perawat yang merawat lansia. Masalah ini sudah dialami oleh negara-negara maju seperti Jepang dan Israel. Kedua negara ini saat ini merekrut warga Filipina untuk menambah jumlah petugas kesehatan yang semakin berkurang. (BACA: Dimana Tenaga Kesehatannya?)

Urbanisasi juga telah mengubah budaya kerja, sehingga menimbulkan beberapa dampak buruk terhadap kesehatan. Yu mencontohkan masalah Jepang dengan “karōshi”, yang berarti “kematian karena terlalu banyak bekerja”.

Yu juga berbicara tentang “kisah dua kota” – beberapa wilayah kota besar yang lebih makmur dapat menikmati fasilitas terbaik, namun wilayah lain tidak. Hal serupa juga terjadi pada dokter yang lebih memilih tinggal di wilayah metropolitan daripada pindah ke pedesaan.” Rumah sakit umum di mana pun berupaya keras menghadapi tsunami yang menimpa orang-orang sakit, terutama masyarakat miskin dan lanjut usia,” kata Yu.

PH dan urbanisasi

Dampak urbanisasi ini sudah terasa di Filipina.

Penyebab utama kematian di Filipina telah berubah selama bertahun-tahun, dari penyakit menular menjadi penyakit jantung. Pergeseran ini menunjukkan bahwa penyakit akibat gaya hidup, yang sebenarnya dapat dicegah, kini menjadi ancaman yang lebih besar bagi masyarakat Filipina.

Yu juga mencatat bahwa agen call center cenderung lebih rentan terhadap penyakit seperti HIV-AIDS dan TBC, karena meningkatnya tingkat stres kerja ditambah dengan tingginya asupan alkohol dan kafein.

Meskipun urbanisasi menimbulkan permasalahan baru, urbanisasi juga melahirkan beberapa inovasi. Misalnya, komputer dan teknologi informasi telah mempermudah pekerjaan dokter dan informasi lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Jadi, apa yang membuat layanan kesehatan ideal di dunia yang mengalami urbanisasi?

Pertama, “Harus dibayar,” tegas Yu. Terdapat kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang “efektif, terjangkau, dapat diakses, adil dan tidak ada satupun yang tertinggal.” Itu juga harus penuh kasih sayang, tambahnya.

Mengakhiri pidatonya, Yu menceritakan pengalamannya di Okinawa, Jepang. Di sana, katanya, komponen pola makan sehat dan olah raga yang biasa dilengkapi dengan konsep yang disebut Bagus. Mirip dengan konsep pahlawan di Filipina, Bagus menekankan nilai komunitas. Di Okinawa, masyarakat berkumpul untuk mengurangi stres akibat penyakit. (BACA: Peduli Lansia, Kegiatan Masyarakat)

“Masalah satu orang adalah masalah semua orang,” kata Yu – Rappler.com

Bea Orante adalah Magang Rappler

Pengeluaran SGP