• October 18, 2024

Apa yang harus aku lakukan?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Presiden Benigno Aquino III membalas pengusaha Manuel V. Pangilinan yang berkomentar mengenai langkah pemerintah yang mengangkat sengketa maritim ke pengadilan internasional, dan dampaknya terhadap bisnis swasta.

MANILA, Filipina – Presiden Benigno Aquino III membalas pengusaha Manuel V. Pangilinan yang berkomentar tentang langkah pemerintah untuk membawa sengketa maritim ke pengadilan internasional, dan dampaknya terhadap urusan pribadi.

Dalam wawancara tanggal 26 Januari dengan wartawan Filipina yang meliput Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Aquino menanggapi pertanyaan tentang terhentinya aktivitas bisnis di Reed Bank (juga Recto Bank) dengan menekankan bahwa merupakan tanggung jawabnya untuk melindungi kedaulatan negara.

“Dengan segala hormat kepada Pak Pangilinan, apa yang harus saya lakukan?” kata Aquino.

“Jika Tuan. Kelompok Pangilinan mengadakan perjanjian yang bersifat ambivalen mengenai hukum siapa yang berlaku, (dia) pada suatu saat – jika mereka (Tiongkok) memutuskan untuk tidak memasukkan dia – (dia) akan mempertanyakan kinerja kita?”

“Saya pikir, kami tidak hanya melindungi hak-haknya (Pangilinan), tapi kami melindungi semua hak semua warga Filipina, atas eksploitasi sumber daya di dalam zona ekonomi eksklusif kami – yang harus saya tekankan – berdasarkan Konvensi PBB tentang Hak-hak Pangilinan. Hukum Laut,” tegas Aquino.

Reed Bank terletak di Laut Cina Selatan (Laut Filipina Barat) dan merupakan bagian dari wilayah sengketa yang menjadi subyek kasus yang diajukan Filipina ke Pengadilan Arbitrase PBB.

Pangilinan adalah ketua konsorsium swasta yang memberikan Kontrak Layanan pemerintah 72, yang memberikan hak untuk mengeksplorasi dan mengebor potensi cadangan gas dan minyak dalam jumlah besar.

Saat memberikan kontrak kepada Forum Energy yang dipimpin Pangilinan pada tahun 2010, pemerintah menggunakan hak kedaulatannya atas sebagian laut yang disengketakan. Tiongkok mengklaim seluruh wilayah laut tersebut.

Pada tanggal 24 Januari, saat konferensi pers di sebuah organisasi non-pemerintah dimana ia menjadi bagiannya, Pangilinan mengatakan bahwa mereka sekarang mengalami kesulitan dan mungkin lebih banyak penundaan dalam rencana kerja Bank Recto mereka, yang menguraikan jadwal pengeboran dan investasi mereka.

“Hal ini menjadi lebih sulit karena persoalannya sekarang bukan hanya soal kedaulatan. Karena (masalahnya) diangkat ke PBB, jadi isu global,” kata Pangilinan. – Rappler.com

Data HK Hari Ini