• October 19, 2024
Bakar diri orang Tibet yang pertama di Tiongkok tahun ini: laporan

Bakar diri orang Tibet yang pertama di Tiongkok tahun ini: laporan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pria tersebut meminta agar pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, diizinkan kembali ke wilayah tersebut

BEIJING, Tiongkok – Seorang warga Tibet tewas setelah membakar dirinya sendiri untuk memprotes pemerintahan Tiongkok di wilayah Himalaya dalam aksi bakar diri pertama tahun ini, kata sebuah kelompok hak asasi manusia dan media luar negeri.

Pria tersebut membakar dirinya sekitar pukul 1 siang (05.00 GMT) pada hari Sabtu, kata kelompok penekan Free Tibet yang berbasis di London dan Radio Free Asia (RFA) yang berbasis di AS dalam apa yang diyakini sebagai tindakan serupa yang pertama sejak Desember. 9.

Insiden itu terjadi di Kabupaten Xiahe di Provinsi Gansu, Tiongkok barat, yang dikenal sebagai Sangchu dalam bahasa Tibet.

Jenazah pria tersebut, yang diidentifikasi dengan nama tunggal Tsebe atau Tseba, dibawa kembali ke kampung halamannya sekitar empat kilometer (2,5 mil) jauhnya setelah protes, kata Free Tibet.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan dia berusia awal 20-an, sementara RFA mengutip sumbernya berusia 19 tahun.

Pria tersebut meminta agar pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, diizinkan kembali ke wilayah tersebut, kata RFA.

RFA mengatakan 96 warga etnis Tibet, banyak dari mereka biksu dan biksuni, telah melakukan pembakaran diri di Tiongkok sejak Februari 2009 untuk memprotes pemerintahan Beijing di Tibet.

Jumlah kebakaran mencapai puncaknya pada bulan November menjelang kongres lima tahunan Partai Komunis Tiongkok, di mana Xi Jinping ditunjuk sebagai sekretaris jenderal baru partai tersebut dalam serah terima kekuasaan yang dilakukan sekali dalam satu dekade.

Sebelum pembakaran pada hari Sabtu, protes terbaru terjadi pada tanggal 9 Desember, ketika seorang gadis berusia 16 tahun meninggal setelah membakar dirinya di provinsi Qinghai, barat laut Tiongkok, kata media pemerintah.

Menurut sebagian daftar yang dikumpulkan oleh Free Tibet, remaja tersebut adalah salah satu gadis termuda yang melakukan aksi bunuh diri.

Direktur Free Tibet Stephanie Brigden mengatakan pembakaran terbaru ini menunjukkan “penolakan masyarakat Tibet terhadap pendudukan Tiongkok masih kuat seperti sebelumnya.”

“Kepemimpinan baru Tiongkok dan komunitas internasional tidak bisa membiarkan tuntutan kebebasan terus tidak dipatuhi. Tahun 2013 seharusnya menjadi tahun dimana perubahan positif terjadi di Tibet,” tambahnya.

Banyak warga Tibet di Tiongkok yang menuduh pemerintah melakukan penindasan agama dan mengikis budaya mereka, seiring dengan semakin banyaknya kelompok etnis Han yang mayoritas di negara itu pindah ke wilayah yang secara historis merupakan wilayah Tibet.

Tiongkok menolak hal ini dan mengatakan warga Tibet menikmati kebebasan beragama. Beijing menunjuk pada investasi besar-besaran yang dikatakannya telah membawa modernisasi dan standar hidup yang lebih baik ke Tibet.

Dalai Lama melarikan diri dari Tibet pada tahun 1959 setelah pemberontakan yang gagal dan sejak itu menetap di kota perbukitan Dharamshala di India.

Tiongkok menuduhnya menghasut serentetan kebakaran dan mengupayakan kemerdekaan bagi Tibet. Dia berulang kali mengatakan bahwa dia menginginkan otonomi yang lebih besar untuk wilayah tersebut dan bukan kemerdekaan.

Beijing telah memerintahkan departemen kehakiman untuk mengajukan tuntutan pembunuhan terhadap siapa pun yang kedapatan membantu atau bersekongkol dalam protes yang berapi-api tersebut.

Panggilan telepon ke polisi dan pejabat pemerintah daerah di Xiahe tidak dijawab pada hari Minggu, 13 Januari. – Rappler.com

Hongkong Pools