• November 28, 2024
Baku tembak kembali terjadi di Aceh, satu orang tewas

Baku tembak kembali terjadi di Aceh, satu orang tewas

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Meskipun ada perjanjian damai yang dibuat pada tahun 2005 antara pemerintah Indonesia dan GAM, kelompok bersenjata belum hilang dari Aceh.

BANDA ACEH, Indonesia Pasukan polisi yang melakukan operasi perburuan kelompok bersenjata di Provinsi Aceh terlibat baku tembak pada Minggu dini hari, 24 Mei 2015. Seorang pria yang diduga warga bersenjata ditembak mati dan dua lainnya ditangkap.

Muhajir, Kapolsek Wakompol, mengatakan, peristiwa kontak senjata itu terjadi sekitar pukul 01.45 WIB di area persawahan Desa Blang Malu, Kabupaten Pidie.

Kontak senjata tersebut bermula dari adanya informasi dari masyarakat adanya anggota kelompok bersenjata yang meninggalkan kawasan Keumala menuju Kota Beureunuen dengan menggunakan angkutan umum (angkot) jenis labi-labi.

Diduga kelompok tersebut ingin melakukan perampokan di sekitar SPBU Blang Malu, kata Muhajir kepada Rappler.

Begitu melewati Beureunuen, mobil yang berisi 3 orang termasuk sopir itu berhenti di sebuah warung nasi dekat SPBU Blang Malu.

Kemudian tim gabungan Polri yang dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh menyergap tiga orang yang diduga anggota kelompok bersenjata, kata Muhajir.

“Saat hendak disergap, mereka melarikan diri ke sawah sambil melepaskan tembakan ke arah aparat keamanan,” ujarnya.

Aparat kepolisian dibantu personel Brimob langsung membalas tembakan hingga terjadi kontak senjata selama beberapa menit.

Setelah diyakini tidak ada lagi tembakan balasan dari kelompok bersenjata tersebut, polisi membersihkan lokasi dan menemukan satu orang di antara mereka tewas dan dua lainnya menderita luka tembak.

“Tidak ada korban jiwa dari polisi,” katanya.

Korban meninggal dunia adalah Muhammad Rizal alias Cagee, 26 tahun, warga Desa Reheng, Kecamatan Keumala, Pidie. Dia ditembak di bagian belakang di sisi kiri pinggulnya.

Dari tangan korban tewas, polisi menyita satu pucuk senjata otomatis jenis AK-56, salah satunya majalah AK dan 30 butir amunisi.

Dua orang lainnya yang ditangkap polisi adalah Muhammad Nasir dan Nasir Gaddafi. Muhammad Nasir merupakan warga Desa Ulee Blang, Aceh Utara. Ia tertembak di betis kanan dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Tgk Chiek Di Tiro di Sigli, ibu kota Pidie.

Gaddafi bekerja sebagai sopir. Dia kini ditahan di Mapolres Pidie untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya, dalam baku tembak di kawasan rawa Desa Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie, Kamis dini hari, 21 Mei, pasukan gabungan TNI/Polri menewaskan 3 anggota kelompok bersenjata dan menyita senjata AK-56.

(BACA: Tiga Pria Bersenjata Tewas dalam Baku Tembak di Aceh)

Ketiga korban meninggal tersebut yakni Ibrahim Yusuf (42), Subki (23), dan Yusliadi alias Mae Pong (27). Jenazah Subki dan Ibrahim ditemukan beberapa saat setelah penembakan. Sementara jenazah Yusliadi ditemukan di rawa saat dilakukan penggeledahan pada Kamis pagi. Rappler.com

sbobet wap