• November 24, 2024

Balapan cepat di lintasan Senayan

Berpenampilan menarik, muda dan masih single. Ketiga kriteria inilah yang paling menarik jika membicarakan mantan pebalap nasional Moreno Soeprapto. Sosoknya terutama dikenal di kalangan wanita karena pernah berkencan dengan dua aktris cantik yakni Dian Sastrowardojo dan Julie Estelle. Namun tak banyak yang tahu kalau pria berusia 32 tahun ini punya daya tarik baru dalam dirinya. Kini ia menyandang status sebagai anggota Volksraad (DPR).

Moreno resmi menjadi anggota dewan periode 2014-2019 setelah dilantik pada 1 Oktober. Didukung Partai Gerindra, ia terpilih menjadi Wakil Rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, setelah memperoleh sekitar 53 ribu suara.

Jalan perjuangan Moreno pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 tidaklah mudah. Sebagai pendatang baru, ia harus bersaing dengan sejumlah politisi senior dan anggota DPR petahana seperti Wakil Sekjen PDI-P (PDI-P) Ahmad Basarah, dan politikus Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Namun, kerja keras dan “nama besar” membuka jalannya ke Senayan. (BACA: 7 Wajah Selebriti Baru di DPR)

“Saya pernah berpikir saat kampanye, kenapa saya melihat orang-orang naik sepeda motor sampai larut malam ke desa-desa. Semangat naik turun. Tetapi, terima kasih Tuhanakhirnya lolos,” kata Moreno saat ditemui di Ruang Fraksi Partai Gerindra, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12), pekan lalu.

Mantan pebalap Formula Asia ini antusias menceritakan perjalanannya selama setahun terjun ke dunia politik. Ia mengenang masa kampanye pemilu legislatif yang menurutnya merupakan ajang pembelajaran paling efektif untuk mengenal “arena” barunya dalam lima tahun ke depan. Pasalnya meski kuliah di Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Moreno mengaku tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang politikus.

“Semuanya cepat. Dua bulan menjadi anggota DPR saya belajar banyak. Ada persamaan antara menjadi pembalap dan menjadi anggota DPR kerja tim. Dulu, balapan bukan sekadar soal tancap gas, tapi juga performa seluruh tim dengan baik. “Nah, jadi anggota DPR itu satu tim dengan anggota, fraksi lain, pemerintah, rakyat, semuanya,” jelasnya.

Pertaruhan ke Senayan memberi Moreno banyak pengalaman berharga. Kini ia menjadi salah satu dari 73 anggota Fraksi Partai Gerindra di DPR. Selain tercatat sebagai anggota Komisi X, Moreno juga merupakan anggota Badan Legislatif (Baleg). “Sengaja memilih Baleg, agar kita bisa terus belajar. “Harus diisi untuk lima tahun ke depan,” ucapnya tersenyum sambil menunjuk kepalanya.

Mantan atlet juga bisa di DPR, Senayan.

Mimpi di Senayan

Di DPR, Moreno memilih duduk di Komisi X yang membidangi masalah pendidikan, olahraga, dan pariwisata. Pria kelahiran Jakarta, 14 November 1982 ini ingin memperjuangkan nasib para atlet yang menurutnya tidak terjamin kesejahteraan dan masa depannya. Bahkan banyak diantaranya yang berhasil meraih prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

“Pemerintah harus memberi mendukung atlet dan pelatih, pada masa produktif dan pasca produktif. “Kalau bisa ada semacam dana pensiun untuk mereka,” ujarnya.

Moreno mengingatkan agar pemerintah lebih fokus mengembangkan potensi anak laki-laki dan perempuan terbaik sejak dini. Sebab di tengah kemajuan teknologi, generasi muda lebih memilih ikut bermain Gawai mereka daripada unggul dalam olahraga.

Pemerintah harus memberikan dukungan kepada atlet dan pelatih, pada masa produktif dan pasca produktif. Kalau bisa, ada semacam dana pensiun untuk mereka.
– Sup Moreno

Tak hanya peduli terhadap kesejahteraan para atlet dan generasi muda, Moreno juga menaruh perhatian pada pemahaman aspek-aspek lain di dunia yang ia geluti selama ini. Menurutnya, olahraga saat ini mempunyai peran strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan devisa negara, dan diplomasi. Perpaduan olahraga, industri, dan pariwisata juga dapat menjadi peluang bisnis penanaman modal asing di Indonesia tanpa merugikan masyarakat.

“Misalnya pasar mobil roda dua dan roda empat regional dan internasional ada di Indonesia. Bagaimana kita bisa menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, atau mengirimkan putra-putri terbaik kita balap sepeda, motor, jet ski. juga,” dia antusias.

Begitu Indonesia menggelar kejuaraan internasional, kata dia, berarti negara kita dinilai layak untuk dikunjungi, aman, dan kompeten sebagai penyelenggara. Pusat kegiatannya tidak harus di Jakarta atau Bali, bisa di wilayah Pulau Sumatera atau Sulawesi.

Artinya, infrastruktur juga harus mendukung. Kenyataannya, pertumbuhan ekonomi meningkat karena hotel, restoran dan lain-lain berkembang. Artinya, jika ingin menangkap ikan besar, harus membuat umpan yang keren, ujarnya.

Karena Prabu Subianto

Sosok Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi awal “pertemuan” Moreno dengan dunia politik. Menurutnya, pihak yang langsung mengajaknya bergabung ke partai berlambang kepala Garuda itu adalah pihak Prabowo pada pertengahan tahun 2013 lalu. Tak lama setelah pertemuan itu, ia bertekad mencalonkan diri menjadi anggota DPR.

Sebagai pengagum Prabowo, Moreno masih ingat betul pertemuan pertamanya dengan mantan Panglima Kopassus itu yang terjadi puluhan tahun lalu. Sekitar tahun 2000, Moreno yang tidak didampingi perwakilan pemerintah mendapat ucapan selamat dari Prabowo saat berhasil meraih juara balap di Malaysia. “Saat itu kami berkesempatan membicarakan potensi olahraga Indonesia di dunia internasional,” ujarnya.

Hingga saat ini, Moreno masih mengagumi sejumlah pandangan pendiri partainya mengenai kebangsaan dan Tanah Air. “Beliau sangat visioner, nasionalis, disiplin. “Sejujurnya, kita sangat membutuhkan pemimpin seperti itu,” kata pria yang pernah bercita-cita menjadi tentara ini.

Saya berharap sosoknya bisa masuk dalam kader, karena pasti ada kelahiran kembali di partai.

Balapan pensiun dan kehidupan pribadi

“Saya sudah pensiun,” kata Moreno sambil tersenyum saat ditanya tentang karir balapnya.

Putra mantan pembalap nasional Tinton Soeprapto ini memulai karir balapnya pada usia 12 tahun.

Pada tahun 1994 ia memenangkan sejumlah kejuaraan Karting Rising Star di Indonesia. Namanya mulai berkibar sebagai calon pembalap muda, hingga ia menjuarai Kejuaraan Nasional Formula Asia pada tahun 2000.

Pada tahun 2005, ia naik podium dengan menempati posisi pertama saat berlaga di Kejuaraan F3 Asia kelas promosi, yang kemudian dianugerahi “Atlet Pria Terbaik Tahun Ini” oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah berlaga di F3 Asia Pasifik dan finis ketiga pada 2007, kariernya di dunia balap internasional perlahan terhenti.

Moreno pensiun pada tahun 2009 dan melanjutkan karirnya dengan memasuki dunia bisnis yang tidak jauh dari dunia otomotif.

Terbiasa berada di belakang kemudi dan akrab dengan mesin mobil keren, Moreno mengaku tak mengoleksi mobil olahraga. Menurutnya, menjadi seorang pembalap bukan berarti harus memiliki mobil yang harganya cukup mahal.

“Aku sudah melewati waktuku. Kalau mau balapan, ke Sentul saja. Kalau mau balapan menyusuri lintasan aman, tidak ada tukang bakso yang menyeberang jalan. Iya, bukan?,” ucapnya sambil tertawa.

Bahkan, meski banyak rekan-rekan anggota DPR yang mengendarai mobil mewah ke Senayan, Moreno justru berbuat lebih banyak menikmati dengan mobil Kijang Innova berwarna putih miliknya. “Yang penting bagi saya ada TV kecil untuk nonton berita, AC, dan kenyamanan,” ujarnya sambil mengaku sudah memiliki sopir pribadi sejak menjadi anggota DPR.

Lalu bagaimana kehidupan pribadinya? Saat ditanya kedekatannya dengan mantan putri Indonesia Nadine Chandrawinata, Moreno enggan menjawab dan hanya tersenyum misterius. —Rappler.com

Togel Singapore