• October 7, 2024

Biaya riil pendidikan di Filipina

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Harga pendidikan dan biaya kehilangan satu pendidikan

MANILA, Filipina – Bulan Juni lalu, kita melihat kekuatan media sosial bekerja melalui kisah Daniel Cabrera yang berusia sembilan tahun. Setelah foto dirinya sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya di luar sebuah restoran cepat saji menjadi viral, Ia kini telah menerima dukungan dalam bentuk perlengkapan sekolah, sumbangan uang tunai, dan bahkan hibah beasiswa.

Kisah inspiratifnya menunjukkan kepada kita bahwa ada banyak harapan yang bisa diraih generasi muda Filipina, dan banyak dari mereka yang percaya akan pentingnya pendidikan di usia muda. Sayangnya tidak semua anak seberuntung Daniel. Menurut Departemen Pendidikan (DepEd), 6,38% siswa sekolah dasar berhenti sekolah pada tahun 2011-2012. Untuk siswa SMA pada tahun tersebut, angka putus sekolah bahkan lebih tinggi lagi, dimana 7,82% memutuskan untuk berhenti pada pertengahan tahun ajaran atau tidak mendaftar pada tahun berikutnya.

Saat menendang

Ada beberapa faktor mengapa sebagian orang tua memilih untuk tidak mendaftarkan anaknya, atau mengapa anak putus sekolah. Dalam makalah tahun 2012 dari Institut Studi Pembangunan Filipina, mengungkapkan bahwa faktor paling penting yang menentukan keberhasilan sekolah seorang anak meliputi persepsi orang tua dan guru mengenai kesiapan sekolah, pencapaian pendidikan orang tua anak tersebut, dan harapan yang berbeda-beda antara anak laki-laki dan perempuan. Namun masalah yang paling umum adalah kemiskinan.

Sekolah negeri di Filipina tidak memungut biaya sekolah, tapi ini bukan satu-satunya pertimbangan finansial. Perlengkapan sekolah, biaya seragam, makan dan transportasi juga menambah biaya. Ketika terjadi keadaan darurat, seperti anggota keluarga jatuh sakit, atau orang tua kehilangan pekerjaan, hal ini juga biasanya memaksa anak untuk berhenti sekolah.

Tidak mempunyai akses terhadap pendidikan akan mempengaruhi kemampuan anak untuk maju dalam kehidupan dan berkontribusi terhadap kemajuan keluarganya. Inilah dampak nyata dari hilangnya pendidikan.Untuk membantu mengatasi masalah ini, Convergy Filipina meluncurkan “Give A Bag of Hope”, sebuah kampanye yang mendonasikan tas ransel berisi perlengkapan sekolah kepada siswa sekolah dasar di 26 sekolah dan komunitas setempat. Melalui sumbangan uang tunai, sumbangan langsung berupa perlengkapan sekolah, rujukan karyawan, dan kerja sukarela, karyawan Convergys telah membantu memberikan anak-anak ini kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Upaya nasional ini, yang berlangsung dari bulan Mei hingga Juli 2015, juga dimungkinkan oleh jejak lokasi perusahaan yang signifikan dan beragam, dan disalurkan melalui masing-masing 34 lokasinya. — Rappler.com

game slot online