BLOG LANGSUNG: Indonesia +SocialGood: Social Good Summit di Jakarta
- keren989
- 0
Acara diakhiri dengan foto bersama para artis, panitia dan peserta. Buat kamu yang ketinggalan keseruan Social Good Summit Jakarta hari ini, bisa menyaksikan siaran ulangnya di Di Sini.
Penutup dari Koordinator Residen PBB, Teknologi untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Douglas Broderick
“Masing-masing dari Anda, setiap individu, silakan pilih peran untuk memenuhi 17 tujuan global ini”
Presentasi oleh Nadiem Makarim, CEO Go-Jek Indonesia
Menurut Nadiem, Go-Jek tidak hanya akan menjadi bisnis di masa depan, tapi juga menjadi pemimpin dalam proses revolusi teknologi di Indonesia.
“Aspirasi kami ke depan adalah india bisa melompati Amerika Serikat, Eropa, dan India,” kata Nadiem.
Sebagai kontribusi nyata Go-Jek, mereka siap terus berinovasi.
“Kami akan terus melakukan inovasi ke depannya, salah satunya adalah rata-rata kami akan mengembangkan satu produk baru setiap bulannya,” kata Nadiem lagi.
Menanggapi kehadiran Go-Jek yang mengancam ceruk pasar penyedia jasa angkutan umum, Nadiem menilai hal tersebut sangat keliru.
“Itu sepenuhnya salah. Kami sebenarnya ingin membantu mereka. Kami akan selalu menjadi perusahaan platform. Kami TIDAK akan memiliki angkatan lautnya sendiri,” katanya.
Bagi yang ingin memulai perusahaan sendiri, berikut beberapa saran Nadiem yang diterapkannya di Go-Jek:
1. Kami membalikkan berbagai filosofi yang ada di perusahaan dan institusi lain. Misalnya, semakin besar suatu perusahaan, semakin sulit pengendaliannya. Ini salah, artinya kita menganggap orang bodoh sehingga tidak bisa mengatur dirinya sendiri.
2. Pengambilan keputusan tidak hanya dibuat di tingkat atas, keputusan dapat diambil di semua tingkatan. Seseorang tidak akan disalahkan dalam mengambil suatu keputusan.
3. Prinsip dasar: Jangan takut, waspada terhadap obsesi, tanpa ego, didorong oleh data, menginspirasi orang lain.
Diskusi Panel: Media Sosial dan Teknologi
- Rama Raditya (CEO Terralogiq, pencipta aplikasi Qlue yang merupakan bagian dari program Jakarta Smart City)
- Alanda Kariza (Pendiri Konferensi Pemuda Indonesia)
- Derta Isyajora dan Dzimar Akbarur Rokhim (Pemenang Kompetisi Ide Besar PBB)
Dalam perbincangan ini, para pembicara yang semuanya merupakan generasi muda berbicara tentang bagaimana mereka memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk menghasilkan karya yang memiliki dampak sosial yang positif.
Rama Raditya menceritakan Petunjuk, sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai media warga menyampaikan berbagai keluh kesahnya kepada pemerintah DKI Jakarta. Pengembangan aplikasi Qlue dilakukan bekerja sama dengan pemerintah ibu kota.
Keluhan-keluhan ini juga tidak ditampung begitu saja.
“Kami menerima ribuan laporan dan banyak yang sudah ditindaklanjuti. Pengguna aplikasi juga dapat melihat foto sebelum dan sesudah,” kata Rama,
Selanjutnya, Alanda Kariza berbagi tentang konferensi dan komunitas pemuda yang salah satu pendirinya, Konferensi Pemuda Indonesia (IYC).
Sejak awal berdirinya, menurut Alanda, IYC telah memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk mempromosikan diri dan menyampaikan gagasannya. Hasilnya sungguh luar biasa, 2.500 anak muda menjadi peserta IYC yang diadakan setiap tahunnya.
Meski bermula dari platform online, ide dan program yang digagas IYC, termasuk melalui konferensi tahunannya, juga telah ditransformasikan ke dalam berbagai aksi nyata. Salah satu yang terbaru: petamuda.orgwadah berbagi data dan informasi mengenai keberadaan komunitas dan organisasi pemuda di berbagai pelosok tanah air.
Lalu ada kisah tim Derta Isyajora dan Dzimar Akbarur Rokhim, penggagas idenya. @JalananYogya, aplikasi untuk melaporkan jalan rusak di kota Yogyakarta. Meski hanya sebatas ide, Jalan Yogya mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Salah satu buktinya adalah kemenangan gagasan ini dalam kompetisi “Ide Besar PBB”.
Dari mana Derta dan kawan-kawan mendapat inspirasi mengembangkan Jalan Yogya?
“Jalan memang penting, namun kenyataannya 12% jalan di Indonesia rusak. “Jalan rusak itu berbahaya, 28% penyebab kecelakaan adalah jalan rusak,” kata Derta
CEO Rappler Maria Ressa berkomentar:
1. Jejaring sosial yang diciptakan oleh media sosial mempunyai potensi yang luar biasa. Kita harus memanfaatkannya.
2. Banyak contoh di berbagai belahan dunia, mulai dari Mesir hingga Indonesia, dalam kasus Mary Jane misalnya.
3. Belum pernah ada generasi yang memiliki kekuatan seperti yang dimiliki generasi saat ini. Kekuatan itu harus digunakan dengan baik dan bijaksana.
4. Tahukah Anda emosi apa yang paling cepat di internet? Amarah. Sedangkan yang kedua adalah inspirasi. Mari kita berhenti marah karena kita sudah tahu apa yang salah. Mari berkontribusi dalam melakukan sesuatu, dan menginspirasi orang lain untuk melakukannya juga.
5. Tentang membangun komunitas: Dunia baru ini adalah tentang kepercayaan dan kredibilitas. Di media sosial, kontrol semakin longgar, oleh karena itu membangun komunitas di sana adalah modal dasar kepercayaan dan kredibilitas. Untuk membangun komunitas, komunitas tersebut harus percaya pada Anda.
Christophe Bauet, Direktur UNDP Indonesia, berkomentar:
“SDG 2030 dan #2030NOW’saya, realisasi target global 2030 bukanlah mimpi, semuanya bisa menjadi kenyataan. Masa depan ada di tangan Anda!”
Sambutan Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan:
1. Persepsi terhadap depresiasi rupiah memang ada permasalahannya, namun dibandingkan negara lain, termasuk ASEAN, kita relatif lebih baik.
2. Indonesia sedang beralih ke perekonomian berbasis manufaktur. Kita tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan produk yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi. Tentu saja, butuh waktu agar dampaknya bisa dirasakan.
3. Dari mana dana untuk melakukan hal ini? Salah satunya adalah keberanian memotong subsidi.
4. Prinsip utama dalam pembangunan yang kami laksanakan: Pertumbuhan dan pemerataan karena tanpa pemerataan akan terjadi ketidakstabilan.
5. Kalian para generasi muda akan mempunyai peran penting di masa depan, apalagi dengan adanya bonus demografi. Namun ada tantangan yang menanti, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC). Generasi muda harus membekali diri dengan pendidikan yang berkualitas.
6. Generasi muda juga harus mewaspadai ancaman narkotika dan bahan berbahaya (narkotika), karena sangat berbahaya.
Rappler Indonesia dan UNDP menjadi tuan rumah Indonesia +SocialGood: The Social Good Summit di Jakarta.
Tujuan Social Good Summit di Jakarta sederhana saja. Kami ingin memotivasi pembaca Rappler (dan mereka yang belum membaca Rappler) untuk menjadi bagian aktif dalam upaya mencapai 17 Tujuan Global. Kami telah mengumpulkan sejumlah tokoh yang mewakili pemerintah, praktisi teknologi, dan tokoh muda.
Mereka akan berbagi pandangan dan pengalaman mengenai #2030NOW dengan para undangan yang hadir di tempat tersebut. Bagi Anda yang tidak bisa hadir, Anda tetap bisa mengikuti Jakarta Social Good Summit 2015 melalui media sosial.
Dan kontribusi Anda dapat dimulai sekarang dengan menyampaikan aspirasi Anda tentang apa yang ingin Anda wujudkan di tahun 2030, melalui #2030NOW dan #2030saya di Twitter, Instagram, dan media sosial favorit Anda apa pun. – Rappler.com
Baca juga: