• December 4, 2024

Cedera Tahun Baru 2013 terendah dalam 5 tahun

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Penurunan kasus cedera terkait kembang api tahun ini disebabkan oleh penerapan ketat Undang-Undang Republik 7183

MANILA, Filipina – Jumlah insiden terkait kembang api pada Malam Tahun Baru 2013 merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir, menurut Departemen Kesehatan (DOH).

Menteri Kesehatan Negara Bagian Teodoro Herbosa mengatakan kepada wartawan, Senin, 31 Desember, jumlah kasus tahun ini turun signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

https://www.youtube.com/watch?v=tnyKVdrjXhY

Sebanyak 1.021 kasus terkait kembang api tercatat secara nasional pada tahun 2011, sementara jumlah kasus hanya mencapai 173 kasus pada 30 Desember tahun ini.

“Intensitas kembang api tahun ini berkurang. Kami telah melihat hal ini karena jumlah korban luka yang parah kini berkurang,” kata Herbosa, seraya menambahkan bahwa mereka akan memberikan laporan lengkap pada tanggal 5 Januari.

Dia memuji tren ini karena penerapan ketat Undang-Undang Republik 7183, yang mengatur penjualan, produksi, distribusi, dan penggunaan petasan berbahaya. Presiden Benigno Aquino III memerintahkan polisi untuk menutup toko-toko yang menjual kembang api ilegal dan mengajukan tuntutan terhadap mereka yang tertangkap.

Meski begitu, Herbosa mengaku masih ada beberapa “keras kepala(keras kepala) orang yang menggunakan kembang api yang berbahaya dan ilegal.

“Menari saja mengikuti Gangnam Style malam ini agar semua orang bahagia dan tidak menghabiskan tahun baru di ruang gawat darurat,” ujarnya mengingatkan.

Anak-anak, para pengamat yang terkena dampak

Herbosa mengatakan sebagian besar kasus yang dicatat DOH melibatkan korban yang sebenarnya tidak menggunakan kembang api. Ia mengatakan, sekitar 46% dari seluruh kasus yang tercatat melibatkan anak-anak.

Di antara korban juga terdapat orang-orang yang menonton atau mereka yang sekadar menonton orang lain menggunakan kembang api.

“Kepada yang menggunakan petasan, kami berharap menggunakannya di daerah yang tidak berpenduduk agar tidak menimbulkan banyak kerusakan,” saran Herbosa.

Kasus yang tidak terkait dengan kembang api

Rumah sakit juga memantau korban insiden selain cedera akibat kembang api seperti kecelakaan dan kekerasan.

Herbosa mengatakan, setelah tengah malam yang sarat kelapa, rumah sakit biasanya menerima korban kerusuhan dan kecelakaan kendaraan pada pagi hari.

Kasus-kasus tersebut, kata dia, biasanya terjadi akibat minum berlebihan.

Ia menambahkan, para dokter dan staf rumah sakit lainnya akan bertugas hingga pagi hari tanggal 1 Januari untuk menerima para korban tersebut. – Rappler.com

Data Sydney