• October 6, 2024

China-Jepang bersaing proyek kereta cepat, Jokowi tunggu penilaian konsultan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, tim konsultan independen akan menyampaikan hasil penilaiannya dalam waktu satu hingga dua hari.

JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Pemerintah akan segera menentukan siapa antara China dan Jepang yang akan mengerjakan proyek kereta cepat pertama di Indonesia.

Menurut Presiden Joko Widodo saat disampaikan kepada penasihat Perdana Menteri Jepang Izumi Hiroto, pemerintah Indonesia saat ini hanya menunggu hasil penilaian tim konsultan independen sebelum mengambil keputusan.

Presiden menyatakan, saat ini sedang dilakukan penilaian oleh konsultan independen dan tim penilai akan melaporkan kepada presiden. Nanti Pak Presiden akan mengambil keputusan setelah mendapat laporan dari tim penilai, kata Izumi saat berkunjung ke Istana menemui Jokowi, Rabu, 26 Agustus 2015.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, tim konsultan akan memberikan laporannya dalam satu hingga dua hari ke depan.

“K“Konsultan akan memberikan laporan paling lambat lusa,” kata Darmin, Rabu.

“Iya, minggu depan kita akan rapat tingkat menteri, mungkin lebih awal. Nanti kita sampaikan ke presiden satu atau dua hari lagi, konsultan akan membacanya seperti ini. “Setelah kami mengklarifikasi hasilnya dengan cara ini, kami kemudian menyampaikannya kepada presiden dengan disertai rekomendasi.”

Perkembangan terkini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, tim teknis yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution baru akan menyampaikan rekomendasinya kepada presiden pada 7 September mendatang. Menurut Pramono, tim ini masih mengkaji hasil penilaian tim konsultan.

Tim teknis masih membutuhkan waktu untuk mengkaji masukan, penilaian dan evaluasi dari konsultan internasional. Oleh karena itu, keputusan tersebut ditunda ke 7 September. “Memberikan kesempatan melakukan evaluasi, pengkajian mendalam dan sekaligus memberikan kesempatan kepada keduanya untuk dinilai seadil-adilnya,” ujarnya di Istana Negara, Rabu 2 September 2015.

Berikut perbandingan penawaran dari kedua negara:

Jepang, salah satu negara dengan investasi terbesar di Indonesia, awalnya ditakdirkan untuk membangun kereta berkecepatan tinggi yang direncanakan menghubungkan Jakarta dengan Bandung, hingga China ikut bersaing.

Pada April 2015, tindakan Jokowi saat mengunjungi Tokyo dan Beijing semakin memanaskan rivalitas kedua negara. Di ibu kota Jepang dan China, Jokowi menaiki kereta berkecepatan tinggi di sana dan menjelaskan visinya membangun infrastruktur serupa kepada media.

Peluang ini segera dimanfaatkan oleh pemerintah Jepang dan Tiongkok. Sejak April, mereka mengirimkan diplomatnya untuk melobi pemerintah Indonesia. Mereka berharap pengusaha asal negaranya terpilih untuk melaksanakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Biarkan mereka bersaing, itu bagus untuk kami. “Ibarat gadis cantik yang direbut banyak laki-laki, dia bisa memilih siapa saja yang dia mau,” kata Menko. Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan kepada AFP. — Dengan laporan dari AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Singapore Prize