DALAM FOTO: Nama Partai Golkar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Partai Golkar yang terpecah menjadi dua kubu akhirnya menunaikan islah secara resmi
JAKARTA, Indonesia — Setelah sekian lama berkonflik, dua versi Ketua Umum Golkar, Agung Laksono dan Aburizal “Ical” Bakrie, akhirnya sepakat berdamai yang dimediasi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sabtu, 30 Mei 2015.
Ada 4 poin yang mereka sepakati. Pertama, sepakat untuk mendahulukan Partai Golkar, agar calon pemimpin dihadirkan dalam pilkada, kata Jusuf Kalla (JK). media.
Kedua, Ical dan Agung sepakat membentuk tim untuk bersama-sama menyelidiki calon pemimpin di daerah.
Ketiga, calon yang diajukan harus memenuhi kriteria yang disepakati bersama, kata JK. “(Keempat), pendaftaran calon (kepala daerah) pada Juni 2015 akan ditandatangani oleh pengurus yang diakui KPU.”
Meski Agung dan Bakrie bersikukuh tak mau mengakui kepemimpinan masing-masing, namun keduanya akhirnya mengakhiri konflik. Sebab jika tidak, Golkar terancam tidak bisa mengikuti Pilkada Serentak yang digelar akhir tahun ini.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (GEC), Husni Kamil Manik mengatakan, berdamai merupakan jalan terbaik bagi partai untuk mengikuti Pilkada.
“Masih terbuka peluang untuk membuat perjanjian damai yang dituangkan dalam akta perdamaian di pengadilan dan kemudian didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” kata Husni.
Lantas siapa Ketua Umum Partai Golkar? Agung menyebut dirinya sebagai Ketua Umum Golkar kesepuluh setelah Ketua Umum ke-8 JK dan Ketua Umum ke-9 Ical. Ical yang kembali terpilih menjadi ketua umum pada munas partai di Bali mengaku berharap Agung bisa terpilih menjadi ketua umum ke-10.
Saya juga mendoakan Pak Agung terpilih menjadi ketua umum partai yang kesepuluh, kata Ical, seperti dikutip. media.
Berdasarkan keputusan Mahkamah Partai Golkar, pemilihan Ketua Umum akan dilaksanakan pada tahun 2016 dalam Musyawarah Nasional partai tersebut.
Perselisihan siapa ketua umum partai itu diharapkan diselesaikan melalui pengadilan.
“Terbukti dengan penandatanganan ini, saya bersyukur kepada Tuhan bahwa kita telah berhasil menyepakati kesepakatan awal sebelum kesepakatan selanjutnya. Kami menyerahkan perbedaan apa pun pada hukum dan pengadilan. Biarkan pengadilan yang benar-benar memutuskan mana yang benar dan mana yang tidak. “Tapi untuk pilkada kali ini kita sama-sama mencalonkan,” ujar Ical.
— Rappler.com