Demam berdarah di Davao meningkat 300%
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Sebanyak 3.096 kasus demam berdarah tercatat di Kota Davao, naik dari 896 kasus pada periode yang sama tahun lalu.
DAVAO CITY, Filipina – Sebanyak 3.096 kasus demam berdarah tercatat di sini selama Januari hingga September tahun ini, meningkat lebih dari 300% dari data tahun lalu.
Pada tahun 2011, dinas kesehatan setempat mendokumentasikan total 896 kasus pada periode yang sama, menurut petugas pengendalian hama Dinas Kesehatan Kota Davao Melody Pabante.
Pabante menambahkan, jumlah kejadian tertinggi tahun ini tercatat pada bulan Agustus: 1.069 kasus. Sebanyak 42 korban demam berdarah di kota tersebut telah meninggal sejak Januari.
Clemarie Secuya, mahasiswa Ilmu Komputer tahun ke-3 di Universitas Ateneo de Davao, menderita demam berdarah beberapa hari setelah sekolah dibuka pada bulan Juni tahun ini. “Saya pikir itu hanya demam biasa karena cuaca saat itu. Saya mencoba minum obat, tetapi suhu tubuh saya terus meningkat,” kenang Secuya.
Dia menambahkan bahwa ibunya membawanya ke rumah sakit setelah 3 hari demam tinggi.
“Ketika saya memeriksa darah saya, kami menemukan bahwa trombosit saya sudah sangat rendah karena demam berdarah,” kenang Secuya. “Kami mencoba setiap pengobatan yang ada, termasuk obat-obatan herbal seperti tertawa bahkan durian yang dipercaya bisa menjadi pengobatan yang efektif,” kata Secuya. Untungnya, kombinasi pengobatan tradisional dan alternatif telah efektif, katanya.
Dinas Kesehatan kota mengatakan pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin untuk mengingatkan warga secara berkala untuk membersihkan lingkungan sekitar untuk mengusir nyamuk demam berdarah.
Selain kampanye informasi, pemerintah daerah juga melakukan malformasi di berbagai kota di kota tersebut. Namun deformasi hanyalah tindakan sementara, tambah Pabante.
Dia mengatakan dinas kesehatan juga telah mendistribusikan tirai Olyset dan perangkap ovicide larvicide (OL) untuk mengatasi masalah tersebut.
Bekerja sama dengan Departemen Pendidikan, Pabante mengatakan pemerintah daerah telah berhasil memasang perangkap Pengarah Opini dan tirai Olyset di semua sekolah negeri di kota tersebut.
“Peningkatan ini sungguh mengkhawatirkan. Kami berharap masyarakat dapat mengambil tindakan atas hal ini. Upaya warga menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk merupakan solusi terbaik,” kata Pabante. – Rappler.com