Dialog JK dengan keluarga penumpang, dan secercah harapan di perairan Belitung
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia- Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan keluarga penumpang Air Asia QZ8501. Dialog berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Keluarga penumpang tak kuasa menahan kegelisahannya dan meminta JK segera memberikan konfirmasi.
Menjawab pertanyaan keluarga penumpang dan awak pesawat, Wapres berupaya memberikan jaminan bahwa pemerintah telah mengerahkan sumber daya dan upaya untuk mencari pesawat yang masih hilang tersebut. “Saya memahami bahwa kehilangan saudara laki-laki, ibu, ayah, saudara perempuan adalah hal yang sangat menyedihkan. Oleh karena itu kami berdoa agar anda bersabar. “Pemerintah akan bersama kalian semua,” kata JK Senin, 29 Desember 2014, saat berdialog dengan keluarga di Bandara Juanda.
JK pun berjanji pemerintah akan membuka pintu informasi terkait perkembangan pencarian pesawat tersebut. “Saya dan Pak Presiden akan terus memantau hal ini. “AU (Angkatan Darat) kita, AL (Angkatan Laut) kita akan selalu berusaha keras untuk itu,” ujarnya.
Keluarga penumpang menunggu kabar, baik atau buruk
Dalam dialog tersebut, keluarga penumpang berkali-kali meminta kepada JK agar segera diketahui nasib pesawat tersebut. “Kami mohon dengan hormat, kami tanyakan sampai kapan pencarian berlangsung,” kata salah satu keluarga.
JK kemudian mengatakan, pemerintah belum memberikan batas waktu penggeledahan. Yang penting berusaha keras jangan sampai presiden memberi batasan, yang penting berusaha keras, ujarnya.
Keluarga penumpang lainnya mengapresiasi langkah pemerintah dan mengaku menerima hasil pencarian tim SAR. “Kami ingin keluarga kami bertemu, Tuan. “Kami masih pasrah, kami hanya ingin tahu saja,” ujarnya.
JK menggagas pusat krisis terpadu
Untuk memudahkan akses bagi keluarga tersebut, JK kemudian menjanjikan adanya pusat krisis terintegrasi di sebuah hotel. “Dulu saya minta agar informasi kamar seperti ini di hotel tetap dijaga, meski tengah malam ada informasinya,” ujarnya.
JK meminta agar ruangan tersebut dirancang sebagai pusat informasi bagi keluarga, yang kemudian dihubungkan langsung dengan pemberitaan media dan internet, sehingga mereka bisa memantau langsung pergerakan tim SAR. on line. “Kalau perlu, suara pilot juga bisa didengar,” ujarnya.
Dukungan moral disampaikan Jokowi kepada keluarga Jakarta
“Saat saya mendengar kabar pesawat hilang, posisi saya di Wamena (Papua). Saya sangat terkejut. Saya turut merasakan duka yang dirasakan keluarga penumpang dan awak pesawat, serta seluruh warga negara Indonesia, kata Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di kantor Badan SAR Nasional.
Saat itu, Presiden Jokowi memerintahkan Basarnas mengerahkan seluruh sumber daya dan tenaga untuk mencari pesawat yang hilang tersebut, dibantu oleh TNI dan instansi lainnya.
Saya juga perintahkan Wakil Presiden (Jusuf Kalla) untuk mengarahkan koordinasi pencarian pesawat tersebut, ujarnya.
Hari kedua: sinyal bahaya, kumpulan minyak, dan secercah harapan
Masih dalam siaran pers yang sama, bersama Presiden Jokowi, Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soleistyo, mengatakan, pada hari kedua, pencarian diperluas ke tujuh sektor, baik di udara maupun di laut. “Total ada 11 pesawat didirikan sayap12 berputar sayap. “Kapalnya ada 37 kapal, gabungan 3 dari Singapura, 2 dari Australia, 1 dari Malaysia, dan 1 dari Singapura,” ujarnya.
Hasil akhir hari ini, dinamika tentang eksistensi menunjukkan keadaan darurat. “Saya memahami bahwa informasi ini adalah sumber harapan bagi keluarga. Sinyal keadaan darurat jam 9 pagi ini di sisi Australia. Kalau di peta, posisinya ada di sektor 7 dan 5, dekat dengan perkiraan awal posisi pesawat terakhir. kehilangan radar Kontak,” dia berkata.
Kemudian pada siang hari tim menerima sinyal bahaya lagi. Posisinya masih sama, di peta, kurang lebih berada di antara kepulauan Bangka dan Belitung.
Namun setelah dicek, ternyata sinyal marabahaya datang dari pagi hari suar pelacakan pribadi (PLB). PLB berasal dari perorangan, bukan pesawat. Sementara itu, sinyal darurat di malam hari rupanya datang dari Uni Emirat Arab.
“Kami mencari koordinat ini dengan pesawat dan kapal. “Untuk pertama kalinya, tidak ditemukan bagian atau puing pesawat,” ujarnya.
Namun, lanjut Bambang, salah satu pesawat TNI yang melakukan pencarian di posisi timur Pulau Belitung mendeteksi adanya semacam genangan minyak. “Yang kami lakukan saat ini KRI Patimura sedang menuju ke suatu titik yang diyakini merupakan genangan minyak. Namun belum disimpulkan genangan minyak tersebut merupakan minyak dari pesawat, ujarnya.
Untuk Selasa depan, kata Bambang, wilayah pencarian akan menggunakan sektor yang sama. “Paling tidak ada empat sektor tambahan besok. Dua di daratan wilayah barat Kalimantan Barat. Dua sektor lagi, selatan Pulau Belitung, ujarnya. – ATA, Abdul Qowi Bastian, Febriana Firdaus/Rappler.com