• October 7, 2024
DOE berencana menunda privatisasi pembangkit listrik tenaga batubara Mindanao

DOE berencana menunda privatisasi pembangkit listrik tenaga batubara Mindanao

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menteri Energi Petilla mengatakan lelang lebih awal dapat menyebabkan guncangan harga dan dia ingin menunggu hingga pembangkit listrik lain dibangun terlebih dahulu

MANILA, Filipina – Departemen Energi (DOE) ingin menunda privatisasi kontrak pasokan untuk produksi pembangkit listrik tenaga batu bara STEAG Mindanao berkapasitas 200 megawatt (MW) mulai September 2015 hingga 2016.

Menteri Energi Jericho Petilla, yang masa jabatannya telah diperpanjang hingga penggantinya dapat ditemukan, menjelaskan bahwa rencana penundaan tersebut disebabkan oleh kekhawatiran bahwa lelang yang lebih awal dapat menyebabkan kenaikan tarif listrik.

Sebab, koperasi listrik terpaksa mendapatkan tenaga dari pemenang lelang yang mampu mendikte harga karena lemahnya persaingan.

Pembangkit listrik tenaga batu bara di Mindanao menyediakan sekitar seperlima listrik di Mindanao, sehingga memberikan pengaruh besar bagi operator dalam menentukan harga.

Skenario yang lebih baik, kata Petilla, adalah memprivatisasi kapasitas kontrak pembangkit listrik tenaga batu bara STEAG sekitar paruh pertama tahun 2016 ketika pembangkit listrik baru milik perusahaan pembangkit listrik diharapkan mulai beroperasi.

Petilla berencana meminta kepemilikan negara Perusahaan Manajemen Aset dan Kewajiban Sektor Tenaga Listrik (PSALM) untuk menunda privatisasi sampai pembangkit listrik yang direncanakan di Aboitiz, Alsons atau San Miguel didirikan.

“Sebaiknya privatisasi ditunda agar konsumen tidak terbebani hingga setidaknya dua pembangkit listrik sudah beroperasi, yang sebenarnya akan segera berjalan, mungkin pada paruh pertama tahun 2016,” jelas Petilla.

Sarangani Energy Corporation (SEC) milik Alson siap memulai operasi komersial pada kuartal ke-4 tahun 2015 untuk bagian pertama 105 MW dari pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 210 MW di Maasim, Sarangani. Pabrik ini akan dioperasikan pada paruh pertama tahun 2016.

Alsons Power juga sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga batu bara San Ramon Power 105 MW, Incorporated di Kota Zamboanga.

Therma South Incorporated, salah satu unit Aboitiz Power, sedang membangun pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 2 x 300MW di Davao.

SMC Davao juga sedang menyiapkan fasilitas listrik berkapasitas 600MW.

Anak perusahaan Lopez Group, San Miguel Corporation, serta Aboitiz Power termasuk di antara 12 perusahaan yang tertarik mengelola output pembangkit listrik tenaga batu bara Mindanao berkapasitas 200 megawatt (MW) yang rencananya akan dimatikan oleh PSALM pada penawaran 23 September. – Rappler.com

slot