• November 24, 2024

DOTC berencana untuk melakukan tender 2 proyek kereta api pada tahun 2014

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Proyek kereta api pertama akan membentang dari Cagayan ke Sorsogon, Bicol, sedangkan proyek lainnya akan membentang dari Bulacan ke Calamba, Laguna.

MANILA, Filipina – Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Departemen Transportasi dan Komunikasi (DOTC) akan mempresentasikan dua proyek kereta api besar di Luzon “awal tahun ini.”

DOTC mengharapkan studi kelayakan untuk Kereta Api Luzon Terpadu sepanjang 900 kilometer dan jalur kereta komuter sepanjang 90 kilometer – juga dikenal sebagai Airport Express Rail – akan segera selesai. Setelah selesai, proposal akan diserahkan ke dewan Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional (NEDA) untuk disetujui “dalam semester pertama”.

“Jika kami mendapatkan persetujuan NEDA untuk Kereta Api Luzon Terpadu dan Kereta Komuter Utara-Selatan, kami dapat mengajukan penawaran pada awal tahun ini,” kata Joseph Emilio Abaya, Sekretaris Transportasi dan Komunikasi.

Proyek kereta api Luzon terintegrasi, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali seluruh jalur Kereta Api Nasional Filipina (PNR) milik negara, akan membentang dari Lembah Cagayan ke Sorsogon di Bicol. Proyek ini akan mencakup jaringan utara PNR – dari Manila ke La Union serta jalur cabang dari Tarlac ke San Jose, Nueva Ecija, dan kemungkinan perluasan ke Cagayan – dan jaringan selatan – dari Manila ke Kota Legaspi, termasuk jalur cabang dari Calamba ke Kota Batangas.

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menghubungkan jalur kereta api dengan Bandara Internasional Clark di Pampanga.

Di sisi lain, Abaya mengatakan kereta komuter akan beroperasi dari Malolos di Bulacan hingga Calamba di Laguna. Ia mengatakan, jalur tersebut akan dibangun di atas jalur PNR dengan biaya hingga $5 miliar.

Abaya mengatakan Badan Kerjasama Internasional Jepang membantu studi kelayakan untuk menentukan apakah proyek tersebut dapat ditempatkan di bawah program Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS) pemerintah.

Diluncurkan pada tahun 2010, program KPS merupakan inti dari tujuan pembangunan pemerintahan Aquino. Program ini bertujuan untuk menciptakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan yang akan membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi negara.

Jika disetujui, Abaya mengatakan proyek tersebut bisa selesai antara 5 hingga 6 tahun.

“Jadi setidaknya dari pihak kami, kami akan mewujudkannya dan mudah-mudahan orang-orang yang akan menggantikan kami di DOTC akan menganggap proyek ini layak dan dapat melayani masyarakat,” kata Abaya. – Rappler.com

Data Sidney