• November 23, 2024
Dua film Indonesia masuk Asian Project Market 2015 di Festival Busan

Dua film Indonesia masuk Asian Project Market 2015 di Festival Busan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Asian Project Market 2015, bagian dari rangkaian Busan Film Festival 2015, kali ini memasukkan dua film asal Indonesia ke dalam daftar film pilihan. Kedua film tersebut masing-masing disutradarai oleh Mouly Surya dan Eddie Cahyono.


Dua judul film asal Indonesia terpilih dalam seleksi Asian Project Market (APM) yang merupakan bagian dari Busan International Film Festival 2015. Proyek film ini adalah Marlina si pembunuh dalam empat babak yang disutradarai oleh Mouly Surya dan diproduseri oleh Rama Adi dan Fauzan Zidni, serta Tanah Terbuang dari Eddie Cahyono bersama produser Ifa Isfansyah dan Isabelle Glachant.

Kedua film ini adalah bagian dari 30 film masuk seleksi APM Tahun ini. Ketiga puluh film ini akan berkesempatan mengadakan pertemuan bisnis untuk pendanaan, diproduksi bersamaDan pra-penjualan dengan perwakilan industri film mengunjungi APM 2015. Proyek terpilih akan menjadi peserta yang bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh sponsor resmi dan mitra APM.

Bagaimana tanggapan mereka yang terpilih? Mouly Surya mengungkapkan rasa terima kasihnya saat menerima pesan ucapan selamat.

Sedangkan Isabelle Glachant, salah satu produsernya tanah yang terbuang tweet tanggapan ini:

Selain Indonesia, film asal China, Filipina, Korea, India, Vietnam, Irak, Jepang, Turki, Inggris, Kazakhstan, Taiwan, Georgia, dan Singapura juga masuk dalam daftar tersebut. Beberapa judul yang menjadi sorotan adalah mis Agra oleh Kanu Behl (India), Sarana untuk mencapai tujuan Yu Lik-wai (Tiongkok), juga Cerita London dari Hana Makhmalbaf (Inggris).

Sebelumnya, beberapa proyek film asal Indonesia juga masuk dalam seleksi APM. Judul-judul ini adalah Salinan pemikiran saya dari Joko Anwar (APM 2014), Fiksi Ilmiah dari Yosep Anggi Noen (2014), Gambar-gambar eksotis dari Edwin (2013), topeng monyet dari Garin Nugroho (2013), Perjalanan yang tidak bersalah ke New York dari Teddy Soeriaatmadja (2012).

Lalu ada Pembunuh dari Mo Bersaudara (2011), Apa yang tidak mereka bicarakan ketika berbicara tentang cinta dari Mouly Surya (2010), Kartu pos dari kebun binatang dari Edwin (2009), Asrama dari Nurman Hakim (2007), Jermall oleh Ravi Bharwani (2006), 3 hari hingga selamanya dari Riri Riza (2005), Lima Dunia dari Garin Nugroho (2004), WAH dari Riri Riza (2002), Foto dari Nan Achnas (2001), dan Puisi yang tidak terselubung dari Garin Nugroho (1999).

Selain mengikuti APM, beberapa proyek film Indonesia juga berhasil meraih penghargaan di ajang ini. Misalnya, tahun lalu Joko Anwar – Salinan pemikiran saya memenangkan Penghargaan Hiburan CJ. Pada APM tahun 2013, Gambar-gambar eksotis juga memenangkan hadiah ARTE Internasional dan menerima 6000 Euro.

Asian Project Market tahun ini akan diselenggarakan selama tiga hari, mulai tanggal 4 hingga 6 Oktober 2015. Sedangkan, Busan International Film Festival ke-20 akan berlangsung pada tanggal 1 hingga 10 Oktober 2015.— Rappler.com

BACA JUGA:
Daftar video iklan YouTube Indonesia yang paling banyak dilihat
Joko Anwar mewakili Asia Tenggara di Festival Film Venesia
Foto naskah film Ada apa dengan cinta? 2 di Instagram Dian Sastro


slot online